Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

28.2.21

Ngeblog, Antara Benci dan Rindu


Kenapa sih ngeblog? Itu adalah pertanyaan yang sering terlontar kepada saya. Dulu, sekitar tahun 2011-2012, saya bingung jawabnya. Tapi sekarang, saya bisa menjawabnya dengan mantap.

12.11.19

Perlu Rekomendasi Produk-produk The Best? Cari di mybest!


Manteman, beberapa waktu yang lalu, saya jadi kontributor di web mybest. Di sana, saya nulis tentang 8 Produk Perawatan Kulit dan Rambut Bayi yang Aman dan Nyaman. Kesemua produknya pernah saya pakai. Dipakai anak-anak saya maksudnya. Dari mulai anak pertama hingga anak ke empat. Gak semuanya dipakai semua anak saya sih. Ada yang dipakai sejak anak pertama; ada yang baru dipakai mulai anak kedua; bahkan ada yang cuma dipakai oleh anak bungsu saya. Kenapa begitu, ya  karena memang saya baru nemu yang paling bagus saat itu. Dan sebelumnya pake merk lain. Merk terakhirlah yang pastinya saya rekomendasikan di sana

7.1.19

Mau Ngasilin Materi dari Blog? Ini Tips dari Saya!


Hai manteman, selamat tahun baru 2019! Apa kabar? Semoga di tahun 2019 ini selalu sehat dan semua semakin baik, ya. Gimana tuh, sudah ngeblog berapa tulisan? Kalo saya sih, hehehehe… baru ini nih. Duh… katanya punya resolusi kepengen lebih produktif nulis, lha tulisan pertama di tahun ini, kok baru mulai tanggal 7 Januari. Beuh… payah, ya?!

31.5.18

Puasa di Mata Bocah


Hari ini, Ramadan sudah menginjak hari ke-16. Gak kerasa banget, ya. Rasanya baru kemaren aja munggahan. Tahu-tahu, eh udah setengah bulan aja. Dan itu artinya, setengah bulan lagi Ramadan akan segera berakhir. Huhuhu… sedih deh ngebayangin Ramadan bakalan berakhir, sebab di bulan Ramadan, rasanya semua begitu nikmat. Ibadah, makan, dan rezeki yang rasanya lebih berlimpah. Tapi sudahlah, kita nikmati dan manfaatkan sisa Ramadan yang tersisa aja.

10.3.18

Si Rese yang (Ternyata) Enggak Sepele


Menjalani sebuah rutinitas baru tidaklah mudah. Apalagi jika rutinitas tersebut sudah 7 tahun ditinggalkan. Sudah pasti, banyak sekali penyesuaian hidup yang harus dilakukan. Dari sejak bangun tidur hingga akan tidur kembali.

Menjadi 'Macan Ternak' alias Mama Cantik nganTer aNak *hahaha* adalah rutinitas baru yang saya jalani itu. Ya, sudah hampir setahun lamanya, saya melakukan itu setiap hari. Dan karena anaknya baru masuk TK, saya tak cuma menganter saja. Tetapi juga menungguinya di sekolah sejak dia masuk hingga dia pulang. Sejak pukul 8 pagi hingga pukul 11 siang.

9.3.18

Jaket Trendy untuk Hijaber


"Mi, lihat jaket Ana, gak?" tanya si sulung, suatu pagi saat akan pergi sekolah. 
"Eh iya, di tas umi," jawab saya. 
"Ih umi, ngapain sih minjem jaket Ana aja. Beli sendiri atuh!" si sulung ngedumel sambil manyun. 
"Hehehe... iya nanti," jawab saya lagi sambil nyengir. 

Seperti itulah percakapan saya dengan si sulung pagi itu. Satu pagi di antara banyak pagi dengan kondisi yang sama. Si sulung nanyain di mana jaketnya. Dan jawaban saya mirip-mirip. Di tas saya, di gantung di kamar saya, atau di antara tumpukan baju saya. Kenapa demikian, sebab saya memang selalu minjem jaket itu saat saya pergi. Bukan cuma dengan si sulung saja percakapan sejenis ini terjadi. Tetapi juga dengan bapaknya si sulung. Iya betul, saya juga minjem jaket suami saya ketika pergi ke luar rumah.

29.10.17

Curhat Mantan Pemabuk


Mentemen, saya mau jujur nih. Hehehe... begini, saya ini sebenernya adalah mantan pemabuk, lho. Apa, pemabuk? Betul, pemabuk. Bukan pemabuk karena minuman keras, tapi orang yang sering mabuk di perjalanan. Terutama saat naik mobil jarak jauh. Apalagi kalo jalannya belok-belok. Udah deh, baru beberapa menit naik, kalo jalannya belok-belok gitu, saya pasti langsung jackpot. :D

25.10.17

Curhatan A Keto-Warrior Wannabe


Temen-temen, saya mau nanya. Boleh, ya? :D Buat temen-temen yang pernah kopdar dengan saya, kapan sih terakhir kali kita ketemu? Kalo sekitar 2 bulan ke belakang, temen-temen pasti bakal heran dengan penampilan saya sekarang. *Itu pun kalo temen-temen merhatiin sih. Hehehe... *

28.2.17

Aktivitas Favorit di Rumah


Di setiap musim hujan, buat saya, masalah yang bikin males itu adalah cucian. Iyalah, sebagai ‘tukang cuci baju’ dari keluarga berpenghuni banyak, sudah pasti cucian hariannya juga seabrek. Apalagi ada 2 anak balita. Ganti baju, bisa sehari 3 kali. Kotor gara-gara eskrim lah, jatuh saat lari-larian lah, atau yang lainnya. Ditambah dengan Sinar Matahari yang jarang nongol. Sudah pasti, cucian yang beralih rupa menjadi jemuran itu, numpuk tiada terkira.

20.2.17

Beli Perlengkapan untuk Bayi? Pertimbangkan Ini Dulu Deh!


Minggu kemaren, di beranda Facebook saya wara-wiri foto teman-teman yang melahirkan. Foto bayi-bayi nan lucu itu, mau gak mau mengingatkan saya pada anak-anak saya saat mereka masih bayi. Enggak tahu kenapa, saya biasanya jadi senyum-senyum sendiri. Iyalah, 4 kali melahirkan dan punya bayi, jelas memiliki banyak sekali kenangan tentang mereka. Saat-saat hamil mereka, saat-saat melahirkan mereka, saat-saat mereka bisa ini itu, bahkan hingga saat-saat mereka sakit. Lihat mereka yang sudah bukan bayi lagi, masa-masa mereka bayi rasanya baru kemaren saja.

13.2.17

Apa Itu Anak Normal?


Pagi ini saya tergelitik dengan status seorang teman di Facebook. Statusnya seperti di bawah ini. 


Ya, suatu kali, dulu, saya pernah Ingin menuliskan status serupa. Mengeluarkan unek-unek atas apa yang saya rasakan. Tapi seiring waktu, keinginan itu menguap. Tentunya juga setelah suami menasehati saya untuk tidak melakukannya. Saya pun akhirnya bisa berdamai dan menghilangkan semua keresahan hati saya itu.

27.1.17

Blogger, Apa Sih Keuntungan Ngeblog?


Sepertinya untuk orang yang bukan penulis, terutama yang bukan blogger, mengerti keuntungan ngeblog itu cukup susah. Buktinya, sudah beberapa kali saya ditanya keuntungan ngeblog untuk diri sendiri oleh teman yang bukan blogger. Iya sih, untuk postingan yang tidak berbayar, yang murni curhat, atau review atas kemauan sendiri, hal itu mungkin agak susah untuk dipahami. Lain halnya dengan postingan berbayar. Tapi buat saya, dan juga blogger-blogger lain, ketika ada waktu, saat kuota internet banyak, kenapa tidak, ya, kita menuliskan apa yang ingin kita tuliskan.

7.11.16

Curhatan Gamers Lemot


"Mi, lagi ngapain, sih?" Tanya A Radit penasaran.
"Maen games," jawab saya anteng mainin hape.
"Hah, games apa? Tanyanya lagi semakin heran.
"Bubble Shooter."

Seperti itulah kayaknya percakapan saya dengan A Radit, anak saya yang kedua. Dia langsung ketawa ngakak begitu tahu emaknya main games. Bubble Shooter pula. Jelas begitu sebab dia tukang main games Berbagai macam games dalam waktu sekejap, pasti bisa dia kuasai. Ya mungkin demikianlah anak-anak zaman sekarang. Games atau apa saja yang berhubungan dengan gadget dan teknologi, begitu mudah dimainkan. Dan sebaliknya. Generasi X macam saya, begitu susah untuk menaklukkan hal-hal baru. Entah karena susah move on atau memang males untuk belajar. Yang jelas, kengakakan A Radit waktu itu, tentu karena tahu, emaknya memang pemain Bubble Shooter sejak zaman firaun. Tepatnya sejak zaman kuliahan di akhir tahun 90-an. *Duh, ketahuan umur* Saya pernah cerita soal itu kepadanya.

18.10.16

5 Tips Enjoy Ala Saya


Sebagai ibu rumah tangga full time, dengan 4 anak dan tanpa asisten, aktivitas saya tentu sangatlah banyak. Masak, mencuci, menyetrika, beres-beres, mandiin dua bocah yang masih balita, mengajak mereka main, mengurus keperluan suami, serta masih tetap mengerjakan PR menulis dari klien dan juga ngeblog, adalah rutinitas yang saya lakukan setiap hari. Meski repot, saya enjoy melakukannya. Inilah saya. Inilah dunia saya.

Melihat saya yang terlihat begitu 'kerepotan', padahal sebenernya biasa aja karena sudah terbiasa, beberapa teman dan beberapa sanak saudara heran. Tak sedikit dari mereka, bertanya ini dan itu kepada saya.

17.3.14

Jasa Nikah Sirri?

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman membuat postingan di blognya mengenai email tawaran jasa nikah sirri. Waktu itu, saya tak habis pikir, benarkah jasa seperti itu ada? Entahlah, saya tak tahu dan saya juga tak mau tahu terlalu banyak.

Setelah waktu berlalu, saya lupa mengenai postingan itu. Sampai beberapa hari yang lalu, tiba-tiba, email serupa nyangkut di inbox saya. Ya, lagi-lagi, ini mungkin karena saya yang mencantumkan alamat email di blog dan bio akun twitter saya. Jadi si pengirim (yang mungkin saja hoax), ising-iseng mengirimnya ke email saya. Sambil tersenyum, saya membaca email itu. Berikut saya copas isi email tesebut.

13.3.14

Anak yang Unik?

Credit

“Ih Nenek ‘oon!” seru bibir mungil itu sambil lari menjauhi neneknya.

Si nenek tersenyum. Sementara saya yang berada tak jauh dari mereka, heran seheran-herannya. Dalam hati saya, kok si nenek ngebiarin aja tuh si cucu ngomong seperti itu? Bukankah 'oon itu kependekan dari blo'on?

Kejadian itu ternyata bukan kali itu saja. Besoknya, besoknya, dan besoknya lagi, si cucu melakukan hal yang sama. Tak hanya kepada neneknya, ibunya, ayahnya, kakeknya, teman-temannya, dan semua orang yang ada di sekitarnya juga kena umpatan yang sama. Malah lebih dari itu. Kecewa atau marah sedikit saja, si anak yang belum genap berusia 2 tahun itu seringkali mengeluarkan kata kotor yang cenderung porno. Lagi-lagi itu membuat saya heran. Bagaimana bisa anak sekecil itu mempunyai kebiasaan yang (menurut saya) jelek? Saya menyebutnya kebiasaan, sebab kata-kata tidak sopan itu ke luar dari mulut si anak sering sekali. Jika saja dihitung, sehari mungkin bisa lebih dari seratus kali.

Saya bukan psikolog yang jago bicara mengenai ilmu parenting. Saya juga bukan orangtua sempurna yang hebat dalam mendidik anak. Saya hanya memperhatikan keseharian anak itu (karena kebetulan dia memang cucu dari tetangga dekat saya). Di sini, ada sebuah fenomena yang menarik perhatian saya. Ya, si nenek ternyata mempunyai kebiasaan membicarakan ‘kelebihan’ si cucunya ini di depan orang lain dan juga cucunya itu. 

12.6.13

#CurhatGeje Season 2

Mendapat hadiah rasanya memang selalu menyenangkan. Tidak melulu dilihat dari besarnya nominal hadiah itu. Tulisan kita bisa dilirik para juri saja sungguh merupakan suatu kebanggaan. Ya, itu artinya tulisan kita layak, setara, pantas, dan sesuai dengan selera mereka. 

Beberapa minggu belakangan, Alhamdulillah, beberapa tulisanku dilirik para juri. Walau pun sebenarnya, tulisanku yang menang itu seperti fenomena gunung es. Hanya 40%. Selebihnya hanya jadi pengisi blog saja.

19.5.13

#CurhatGeje

Beberapa kali gagal menang dalam lomba ternyata bikin kecewa juga. Padahal niat awalnya coba-coba, iseng, dan ningkatin kemampuan ngeblog. Ah dasar, aku emak-emak yang galau-an. Untung aja kecewa-kecewa itu ga berlangsung lama. Begitu lihat daftar DL lomba lain di kalender, semangat kontes dan ngelomba itu datang lagi.

Meskipun belom bisa jadi juara yang menggondol hadiah keren, mendapat kiriman hadiah dari menulis ternyata seneng juga. Buktinya kemaren. Sore-sore saat hujan besar, si mamang dari JNE datang membawa paket hadiah dari Sariayu. Isinya lumayan beragam. Dari paket pelangsing (tau aja kalo aku lagi gendut), paket penyubur (lho, tar aku tambah banyak anak dong?) kosmetika, hingga paket lulur spa. Hehehe. Alhamdulillah…



17.5.13

Apa Ya Judulnya? :D

Ga pernah nyangka kalo aku akhirnya terperangkap bahagia ke dalam dunia kontes-kontesan. Sungguh, walopun aku kenal dunia tulis-menulis sejak zaman SMP – SMA (nulis cerpen cinta-cintaan), lalu kuliah (nulis artikel di koran biar bisa jajan lebih), hingga sekarang ngasilin uang dari menulis, aku sama sekali tak pernah tertarik untuk ikut kontes-kontesan (kecuali audisi antologi buku). 

Baru deh, di bulan Februari lalu, aku tertantang dengan ajang menulis berhadiah ini. Sebabnya sih gegara gabung di grup KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) di Facebook. Hadeuh! Gimana enggak ‘panas’ coba, kalo tiap hari selalu saja ada apdetan blog-blog keren, postingan-postingan lomba, hingga sharing berita bahagia para member yang berhasil menggondol hadiah. Beuh! Aku tersepona dibuatnya.