30.4.14

Dufan, Tempat Rekreasi yang #NeverEndingFun

facebook.com/ancoltmnimpian
Kalau ditanya, apa yang saya bayangkan jika mendengar kata ‘Jakarta’, jujur, sejak kecil, pasti saya menjawabnya: Monas dan Dufan. Mengapa demikian? Sebab dua tempat ini, menurut saya adalah simbol yang benar-benar mewakili Jakarta di mata saya. Tak ada kota lain di Indonesia yang mempunyai landmark yang begitu kuat melekat di ingatan saya seperti kota Jakarta ini. Dan bukan ke Jakarta namanya jika tidak singgah dahulu ke Monas dan juga ke Dufan.

Dufan, The Dream Come True
Sewaktu kecil, mungkin saat saya berusia sekitar 6 atau 7 tahun, saya sering sekali berkhayal datang ke sebuah tempat wisata. Di sana, ada beberapa wahana yang menyajikan berbagai hiburan, atraksi, dan juga permainan. Saat itu, saya tidak tahu bahwa tempat yang saya khayalkan sudah benar-benar ada. Maklum, sebagai orang kampung yang jauh dari Jakarta, tempat wisata yang saya tahu hanya sebatas yang lokal-lokal saja.

Mimpi saya menjadi nyata ketika untuk pertama kalinya diajak ke Dufan oleh tante. Kala itu, saya benar-benar takjub dengan segala macam yang ada di sana. Meskipun saya telat mengetahuinya, yaitu saat saya berusia 9 tahun, saya tetap senang bisa main ke Dufan. Dan sejak saat itu, setiap musim liburan tiba, saya pasti merengek pada orang tua untuk bisa kembali mengunjungi Dufan.

Beberapa waktu yang lalu adalah kali kesekian saya mengunjungi Dufan. Meski sudah berkali-kali ke Dufan, saya tidak pernah bosan. Seperti saat pertama kali saja, Dufan selalu berhasil membuat saya terpukau. Tentu saja semua itu karena Dufan selalu berinovasi. Dari tahun ke tahun, ada saja wahana baru yang siap menghibur para pengunjungnya. Termasuk saya dan juga keluarga.


24.4.14

Tahukah Ibu, Ada Berbagai Resep untuk Anak di Bebeclub?

Baby Zaudan (23bln)  si picky eaters
Semua orang tua sepertinya pernah mengalami masa ‘pusing tujuh keliling’ akibat anak yang susah makan. Bagaimana tidak sedemikian pusing, sekalinya mau makan, anak-anak ini biasanya pilih-pilih. Ada yang hanya suka telur, ada maunya ayam goreng, ada yang terus-terusan minta mie instan, ada yang mogok sayuran, dan masih banyak lagi. Kalau sudah begini, bagaimana kebutuhan gizi anak sehari-hari bisa terpenuhi, kan?

Begitu juga dengan saya. Ketiga anak saya pernah mengalami fase ini. Sama seperti orang tua lainnya. Saya juga pusing dan keder dibuatnya. Lalu, apakah saya harus menuruti keinginan mereka terus-menerus? Tentu saja tidak! Dengan memutar otak, mengenali lebih jauh karakter tiap anak, dan juga dengan bantuan dari sana-sini, terutama di website bebeclub.co.id, pada akhirnya, saya bisa mengatasi masalah yang umum terjadi ini.

19.4.14

Sembuhkan Pasien TB dengan Obat Gratis

Masih ingat dengan cerita tentang adik saya yang kena penyakit TB beberapa waktu yang lalu? Masih ingat juga dong dengan gejala-gejala penyakit TB ini? Supaya tidak lupa, saya ingatkan lagi ya, pasien TB aktif itu memiliki ciri-ciri atau gejala-gejala sebagai berikut.
  • Batuk-batuk yang disertai dahak berwarna abu-abu atau kuning, dan bahkan bisa disertai darah lebih dari 2 minggu.
  • Sakit dada
  • Penurunan berat badan drastis.
  • Kelelahan dan tidak fit.
  • Demam
  • Berkeringat tetapi menggigil di malam hari.
  • Kehilangan nafsu makan.

http://www.corbisimages.com

Nah, mengingat bahwa pasien TB aktif itu bisa menularkan penyakitnya kepada siapa saja dan kapan saja, termasuk kita dan orang-orang di sekeliling kita, jadi ketika kita mendapati orang di sekitar kita dengan gejala-gejala yang disebutkan di atas, sudah menjadi kewajiban kita untuk segera mengajaknya berobat. Ya, berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit.

7.4.14

Kenapa Harus Pilih Caleg Perempuan?


Setiap masa pergantian anggota parlemen, yang ditandai dengan dilaksanakannya pesta demokrasi, yaitu Pemilu, saya selalu merasa excited. Mungkin tak cuma saya, seluruh rakyat Indonesia juga merasakan hal yang sama. Sebabnya tentu, karena semua orang berharap akan adanya perubahan. Tapi, dari masa ke masa itu, saya seringkali kecewa, apa yang saya harapkan ternyata tak bisa sepenuhnya diubah para ‘wakil’ saya.

Memangnya, Apa Harapan Saya?
Secara umum, saya pasti menginginkan tingkat kesejahteraan, kesehatan, keamanan, dan semua hal positif mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Akan tetapi secara khusus, sebagai perempuan, saya juga menginginkan beberapa hal sensitif yang selama ini membelenggu kaum perempuan di Indonesia, bisa terselesaikan dan mengalami kemajuan. Misalnya saja seperti pelecehan seksual, KDRT, pendidikan kaum perempuan, permasalahan anak-anak dan TKI perempuan, hingga tingkat kesehatan kaum perempuan yang begitu rendah.

3.4.14

Temukan dan Kenali, Penyakit TB Ada di Sekitar Kita!

Tanggal 23 Juli 2001 sepertinya menjadi hari yang tak pernah bisa saya lupakan. Bagaimana tidak, cerita yang mengalir tersendat-sendat dan disertai tangis dari orang yang paling saya sayangi itu laksana petir yang menggelegar di siang hari. Ya, adik saya satu-satunya, yang beberapa hari sebelumnya merasakan sakit dada yang tak kunjung mereda, ternyata divonis dokter menderita penyakit TB (Tuberkulosis) atau penyakit yang di lingkungan kami masih disebut sebagai TBC.

Saya benar-benar tak habis pikir. Bagaimana bisa adik saya terkena penyakit itu. Sebab rasanya, adik saya sangat menjaga kesehatannya dengan baik. Jangankan soal kebersihan tubuhnya, seisi rumah, peralatan makan, kamar tidur, atau pun kamar mandinya, kebersihan lingkungan sekitar rumah kami pun tak lepas dari perhatiannya. Jika saja ada kontes orang bersih tingkat kampung, sepertinya dia bakal jadi pemenangnya.