31.3.14

Semen Tiga Roda : Perekat Bahan Bangunan Rumah Masa Kini dan Masa Depan


Bisakah Anda membayangkan jika keadaan sekarang masih sama seperti keadaan di beberapa abad yang lalu? Pastinya, pembangunan tidak akan bisa secepat dan semodern sekarang, bukan? Bagaimana tidak, di zaman dulu, membuat bangunan rumah itu sepertinya sangat repot sekali. Bayangkan saja, untuk mengumpulkan material bahan bangunannya saja, orang-orang di zaman dahulu membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari mulai pembuatan batu-bata, pengumpulan batu-batuan di sungai, pencarian perekat bahan-bahan bangunan, hingga pencarian aksesories ini-itu. Belum lagi masa pembuatannya. Kesemuanya dijamin membuat sebuah bangunan memakan waktu tahunan, atau bahkan puluhan tahun untuk bisa selesai.

Beruntung kita hidup di zaman sekarang. Semua serba mudah dan serba cepat. Bahan bangunan berkualitas, teknologi mutakhir, hingga pekerja yang mahir bisa dijumpai di mana-mana. Tak perlu waktu tahunan, dalam sekian bulan bahkan hitungan minggu, sebuah bangunan besar yang canggih, kuat, dan kokoh bisa dibangun tanpa kesulitan berarti.

24.3.14

Curhat yang Berbuah Hikmah

Coba sejak dulu ada fesbuk, aku pasti gak perlu buku diary. Begitu pikirku suatu waktu, entah beberapa bulan atau tahun yang lalu. Ya, sebab saat itu, fesbuk memang jadi tempat curhatku. Layaknya buku diaryku di zaman dahulu. Saat galau, saat marah, saat senang, atau saat apa pun, fesbuk pasti jadi tempat aku menuliskan semua isi hatiku. 

Tapi... itu dulu. Sekarang, tak semua yang aku pikirkan dan aku rasakan, aku tumpahkan di fesbuk. Sebaliknya, hanya di keadaan tertentu saja, aku menuliskan apa yang ingin aku tuliskan. Sebabnya sederhana sekali yaitu kenyataan yang makin ke sini, aku makin kurang ide dalam menulis status di fesbuk. Status-status temen-temenku di fesbuknya pada keren-keren. Aku minder banget. So, aku lebih memilih menjadi penebar jempol sadjah. Hehehehe...

Ikutan GA PakDe GusLix Galaxi ini awalnya kupikir sederhana. Aku tinggal comot 2 apdetan status yang ada di wall fesbukku. Tapi ternyata gak gitu. Aku sungguh kesulitan. Sebabnya ya itu tadi. Aku jarang apdet status. Yo weis... daripada gak ikutan GA yang unik ini, aku 'gali' profile fesbukku sendiri untuk nyari 2 apdetan status yang kira-kira 'enak' untuk aku posting di artikel ini. Dan ini dia, 2 status jadul, cerita di balik itu, dan tanggapan temen-temen mengenai status-status tersebut.

Status #1

Status 1

19.3.14

Bertualang Seru di Magna Hingga Berkunjung Ke Istana

Liburan adalah kata paling indah sedunia. Semua orang pasti menyukai kata yang satu ini. Termasuk aku dan keluarga. Tentu saja karena liburan menjadi saat yang ditunggu setelah masa sibuk berlalu. Walaupun itu cuma hari Sabtu dan Minggu.

Sebagai emak beranak banyak, liburan sudah pasti harus bisa mewadahi keinginan semua orang. Aku, suami, dan tentu saja anak-anak. Sebab jika ditanya keinginannya satu-satu, egoisnya aku pribadi pengen liburan itu belanja sampe pegal di mall; suami pengennya nonton bola tim kesayangannya live dari stadion; dan anak-anak pasti pengen bermain di timezone sepuasnya. Nah kalo sudah begini, mana bisa dikawinkan, bukan?

Beruntung ada satu kesamaan di antara kami. Yupp! Kami sangat suka dengan petualangan yang berbau Sains. Apa pun itu. Jadi kalo ditanya apa liburan impian kami (bukan liburan impian aku), sudah pasti jawabannya adalah liburan ke tempat-tempat yang berbau Sains.

18.3.14

Cireng Lezato... Lezat, Lho!

Siapa pun yang suka gorengan, pasti tak asing lagi dengan olahan yang satu ini. Ya, makanan di atas itu adalah cireng yang merupakan kepanjangan dari aci digoreng. Sebagai anggota kelompok penyemil gorengan nomor satu, (emang ada kelompok begitu? hehe... ngarang aja sodara-sodara), aku sangat menggemarinya. Alasannya tentu karena makan cireng itu asyik. Gabungan antara sensasi kriuk-kriuk, kenyal-kenyal, gurih, dan juga (kadang) sedikit alot membuat cireng beda dari makanan gorengan lain. Apalagi saat dicocol sambelnya, sensasi tambahan pedas nan nikmat sudah pasti 'mengigit' lidah.

Jika selama ini cireng yang saya kenal itu sambelnya berbumbu kacang atau saus tomat plus cabe, cireng di atas itu beda. Sambelnya sambel rujak. Lho kok? Itu dia, hal pertama yang bikin saya penasaran. Kayak gimana sih rasanya cireng jika dicocol sambel rujak?

Surprise! Perpaduan cireng dan sambel rujak ini ternyata endos gandos! Yupp... cirengnya beda dari cireng biasa. Ada bumbunya yang tidak ada di dalam cireg yang biasa aku makan. Sebagai penyuka makanan yang (sayang sekali) gak bisa masak, aku gak bisa nebak bumbunya apa. Kencurkah? Atau... eh pokoknya beda deh. Nah kalau bumbu rujaknya, itu asem, manis, dan pedas. Seger pokoknya. Jadi saat si cireng dicocol ke sambal rujak itu, lezatoooo banget. Coba deh makannya siang hari, dijamin deh, puyeng-puyeng, mual-mual (eh kok kayak orang hamil), atau ngantuk pasti hilang.

Ada cara maksimal untuk bisa nikmatin cireng bumbu rujak ini. Coba deh cirengnya dipotong-potong kecil terus dicampurin ke sambal rujaknya. Ya, semacam dikuah gitu. Nah terus makannya pake sendok layaknya makan mie baso. Wuih... sensasi asem, manis, dan pedes si sambal rujak plus cirengnya yang krispi pol abis di lidah kita. Gak percaya? Sok aja cobain sendiri.

Penasaran dapetin cireng ini di mana? Hubungi aja Mak Fadlun Arifin. Aku aja bareng anak-anak di rumah, 5 bungkus ludes dalam sekejap. Pokoknya, Cireng Lezato... Lezat, Lho! :D

17.3.14

Jasa Nikah Sirri?

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman membuat postingan di blognya mengenai email tawaran jasa nikah sirri. Waktu itu, saya tak habis pikir, benarkah jasa seperti itu ada? Entahlah, saya tak tahu dan saya juga tak mau tahu terlalu banyak.

Setelah waktu berlalu, saya lupa mengenai postingan itu. Sampai beberapa hari yang lalu, tiba-tiba, email serupa nyangkut di inbox saya. Ya, lagi-lagi, ini mungkin karena saya yang mencantumkan alamat email di blog dan bio akun twitter saya. Jadi si pengirim (yang mungkin saja hoax), ising-iseng mengirimnya ke email saya. Sambil tersenyum, saya membaca email itu. Berikut saya copas isi email tesebut.

13.3.14

Anak yang Unik?

Credit

“Ih Nenek ‘oon!” seru bibir mungil itu sambil lari menjauhi neneknya.

Si nenek tersenyum. Sementara saya yang berada tak jauh dari mereka, heran seheran-herannya. Dalam hati saya, kok si nenek ngebiarin aja tuh si cucu ngomong seperti itu? Bukankah 'oon itu kependekan dari blo'on?

Kejadian itu ternyata bukan kali itu saja. Besoknya, besoknya, dan besoknya lagi, si cucu melakukan hal yang sama. Tak hanya kepada neneknya, ibunya, ayahnya, kakeknya, teman-temannya, dan semua orang yang ada di sekitarnya juga kena umpatan yang sama. Malah lebih dari itu. Kecewa atau marah sedikit saja, si anak yang belum genap berusia 2 tahun itu seringkali mengeluarkan kata kotor yang cenderung porno. Lagi-lagi itu membuat saya heran. Bagaimana bisa anak sekecil itu mempunyai kebiasaan yang (menurut saya) jelek? Saya menyebutnya kebiasaan, sebab kata-kata tidak sopan itu ke luar dari mulut si anak sering sekali. Jika saja dihitung, sehari mungkin bisa lebih dari seratus kali.

Saya bukan psikolog yang jago bicara mengenai ilmu parenting. Saya juga bukan orangtua sempurna yang hebat dalam mendidik anak. Saya hanya memperhatikan keseharian anak itu (karena kebetulan dia memang cucu dari tetangga dekat saya). Di sini, ada sebuah fenomena yang menarik perhatian saya. Ya, si nenek ternyata mempunyai kebiasaan membicarakan ‘kelebihan’ si cucunya ini di depan orang lain dan juga cucunya itu. 

12.3.14

Scam Lagi... Scam Lagi!

http://www.marvingermo.com/wp-content/uploads/2013/04/Scams-Investing.jpg
Tulisan ini pasti bukan yang pertama di dunia maya. Sejak internet semakin mudah diakses, kejadian serupa ini, seringkali banyak terdengar. Tapi untuk saya, ini yang pertama. Ya, jika dulu-dulu, pesan-pesan scam itu hanya yang sifatnya ngajak kencan, dagang online, obat-obatan ilegal, hingga permintaan pertemanan untuk kepentingan pencairan harta warisan, beberapa waktu lalu, inbox email saya diserang scam yang menawarkan pekerjaan.

Sebagai pekerja di dunia maya, tawaran pekerjaan melalui email tentu sangatlah menggiurkan. Bukan sekali dua kali, beberapa teman, bahkan orang-orang yang awalnya tidak saya kenal menawarkan pekerjaan melalui email. Pencantuman alamat email di bio akun twitter dan juga blog, memang sengaja saya tujukan untuk itu. Alhamdulillah, selama ini, hasil kerjasama dirasakan cukup memuaskan.

Harapan serupa terjadi pada email yang satu ini. Meski awalnya ragu karena isi email dalam Bahasa Inggris, pada akhirnya saya berniat untuk nekad mengikuti tawaran job itu. Toh kalo pun nanti diminta laporan hasil kerja dalam Bahasa Inggris, saya bisa minta bantuan suami. Atau jika dia sibuk, bisa lah saya ngarang-ngarang sendiri. Dan tentu dengan bantuan Google Translate. :D

11.3.14

I'm In! :)

"I’m participating in the Pay-it-Forward initiative. 
The first 5 people who comment on this status with “I’m in” will receive a surprise from me at some point in this calendar year – anything from a sweet dessert, a lovely CD, a ticket, a book or just absolutely any surprise I see fit!
There will be no warning and it will happen when I find something that I believe would suit you and make you happy!

Let’s do more nice and loving things for each other in 2014, without any reason other than to make each other smile and show that we think of each other.

Here’s to a more enjoyable, more friendly and love-filled year!"