31.8.16

Indo Wisata Permata, Tempat Wisata Berlian Pertama di Asia dan Satu-satunya di Indonesia

indowisatapermata2

Teman-teman, masih inget dengan Skylight Café? Pasti masih dong, ya. Postingannya kan baru beberapa hari yang lalu tayang di blog ini. *Hehehehe… pede banget deh kalo setiap postingan di blog ini pada dibaca.* Kalo masih belom baca, yuk, langsung aja lihat postingan tentang Café yang asyik untuk nongkrong di Bandung Utara ini di LINK INI. Kenapa saya ngingetin tentang Skylight Café, soalnya postingan kali ini ada hubungannya dengan café tersebut. Lebih tepatnya, satu gedung dengan Café Skylight.

Indo Wisata Permata, Satu-satunya Tempat Wisata Permata di Indonesia
Tempat ini namanya Indo Wisata Permata (IWP). Sesuai dengan namanya, tempat ini merupakan sebuah tempat yang mengajak pengunjungnya untuk berwisata mengenai permata, khususnya berlian. Iya, berlian. Batu mulia yang harganya sangat mahal-mahal itu. Tak hanya memperlihatkan berlian yang sudah cantik dan siap untuk dipakai saja, tetapi juga dimulai dari proses awalnya. 

29.8.16

Lagu Anak, Pembentukan Karakter, dan Nursery Rhymes


Jumat malam lalu, di sebuah stasiun televisi swasta, saya anteng nonton acara The Voice Kid Indonesia. Keajaiban suara anak-anak yang berusia di bawah 13 tahun itu benar-benar menyihir saya. Iyalah, di usia yang sebegitu mudanya, anak-anak itu begitu mahir menyanyikan lagu, yang bahkan tingkat kesulitannya sangat tinggi. Jangankan saya, Agnes Monica, Bebi Romeo, dan Tulus yang jadi jurinya pun begitu terpesona.

Saya Dilemma
Ya, saya merasa dilemma. Di balik rasa kagum akan suara-suara emas itu, diam-diam di hati saya terbersit rasa miris. Tentu saja bukan pada suara mereka, tapi pada pilihan lagu-lagunya. Coba saja teman-teman lihat dan dengar sendiri Jumat malam nanti di salah satu televisi swasta itu. Atau tonton dan dengarkan rekaman videonya di Youtube. Sebagian besarnya, bahkan hampir semuanya memilih lagu orang-orang dewasa. Yang bertema cinta, perselingkuhan, pacaran, dan konflik-konflik semacamnya.

Sudah Siap Berkurban? Baca Ini Dulu, Deh!


Semua orang, terutama masyarakat muslim di Indonesia pasti menyadarinya. Dari tahun ke tahun, kesadaran mengeluarkan hewan kurban masyarakat muslim di Indonesia semakin besar. Hal ini tentu tak lepas dari naiknya kemampuan finansial masyarakat muslim di Indonesia itu sendiri. Tak heran, mereka pun tak merasa berat di dalam menggelontorkan dana untuk membeli hewan kurban dari para pedagang yang jual hewan qurban

Perkembangan tersebut tentu sangat baik. Namun di sini, tentu ada yang perlu diperhatikan. Kita bisa saja beritikad baik untuk menyediakan hewan kurban tersebut. Apalagi kalau memang kita tidak terhalang masalah dana. Apalagi penyedia hewan kurban semakin banyak. Semakin mudah saja, toh? Tapi lebih jauh dari itu. Membeli hewan kurban tak bisa sembarangan. Ada ilmunya. Dan ini wajib digunakan saat memillih hewan kurban tersebut. 

26.8.16

Skylight Café, Tempat Nongkrong Asyik di Bandung Utara

skylight-cafe2

Teman-teman, kalau jalan-jalan ke Bandung, daerah mana sih yang jadi favorit? Kalau saya sih, sebagai orang Bandung sendiri, daerah favorit saya adalah Bandung Utara. Sama, gak? Pasti sama. Iyalah, sebab di Bandung Utara itu udaranya cukup sejuk, karena berada di kawasan bukit dan view-nya pun terkenal indah. Gunung-gunung yang ada di sekitarnya jelas membuat Bandung Utara menjadi tempat popular di kota Bandung.

Nongkrong di tempat cozy di daerah Bandung Utara itu sangat sempurna. Ditambah makanan dan minuman yang enak dengan ditemani orang-orang tercinta perfect-lah sudah. Laksana surga dunia. Semua kesedihan, tugas-tugas yang seabrek, hingga berjuta beban yang menumpuk terlupakan sudah saat nongkrong di sana. Setelahnya, otak kembali segar dan siap untuk menghadapi hari-hari baru.

19.8.16

Mau Belanja Online dan Dapat Cashback? Yuk, Mampir di ShopBack!


Teman-teman, saya mau pengakuan nih. Boleh, kan? Tapi, jangan kasih tahu siapa-siapa, ya? Hehehe… Begini, sejak Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tahun 2015 lalu, saya jadi kecanduan belanja online, lho. Iya, belanja online ternyata asyik, ya. Harga barangnya bisa lebih murah; model dan detail barangnya bisa kita lihat; prosesnya gampang; ongkos kirimnya murah, bahkan bisa sampai gratis; dan yang paling nyenengin, diskonnya sering gede-gedean. Untuk emak-emak yang sering repot kalo harus ke luar rumah karena punya bayi, belanja online ini sangat sangat membantu. Dengan diem di rumah aja, segala barang kebutuhan, dari mulai baju, barang elektronik, hingga diapers anak, langsung bisa didapet tanpa ke mana-mana. Suwer, kapoknya belanja online sebelumnya, hilang berkat pengalaman belanja di saat Harbolnas kemaren itu.

Benar, sebelom Harbolnas 2015 lalu, saya pernah kapok belanja online. Tepatnya, belanja di toko-toko online yang ada di Facebook. Meski salah saya sendiri karena percaya dengan toko-toko online gak jelas, tapi pengalaman belanja sekitar 5 kali dari toko online di sana, sungguh membuat saya jera. Dari mulai barang yang gak sesuai dengan gambarnya, hingga barang yang tak kunjung sampai. Barulah, setelah komplen via berbagai saluran (sms, wa, bbm, dan inbox Facebook), barang akhirnya dikirim. 

18.8.16

5 Makanan Halal Khas Bali yang Wajib Dicicipi


Teman-teman, saat traveling ke luar kota, selain mengunjungi tempat-tempat yang asyik, misalnya tempat bersejarah, gunung yang keren, atau pantai yang indah, apa lagi sih yang teman-teman lakukan di kota tersebut? Kalau saya sih, pasti nyari kuliner khas tempat itu. Iyalah, traveling gak afdol rasanya tanpa merasakan segala hal yang ada di tempat tersebut. Dan salah satunya ya kuliner khas. Urusan cocok tidaknya dengan lidah saya, itu urusan belakangan.

Sebagai tempat tujuan wisata yang difavoritkan banyak wisatawan, baik wisatawan lokal mau pun wisatawan manca negara, Bali juga adalah salah satu tempat wisata yang saya kesukaan saya. Keindahan alamnya, keunikan masyarakat dan budayanya, hingga beberapa makanan khasnya, membuat saya ingin ke Bali lebih dari sekali. Gak salah memang jika pada akhirnya, Bali disebut Pulau Dewata. Pulaunya para dewa.

17.8.16

Bu, Jaga Kecantikan Kulit Wajah, Yuk!


Beberapa waktu yang lalu, setelah jemur pakaian, tiba-tiba mama merhatiin muka saya dengan saksama. Karena cukup lama, saya pun heran dan bertanya.

"Kenapa, Ma? Merhatiin muka kok segitunya?"

Memerlukan waktu sekitar 5 menit buat mama untuk merhatiin wajah saya. Sampai akhirnya, mama pun jawab.

"Kamu itu umurnya masih 30-an. Tapi wajahmu, kok kaya udah 40-an."

Dek! Ucapan mama seperti petir yang menggelegar di siang bolong. *Lebay* Iyalah, perempuan mana sih yang bisa santai saat denger kalo mukanya tampak tua? Hal seperti itu, sama saja artinya dengan kita dicap jelek. Tanpa tedeng aling-aling. Saking galaunya, saya pun mencoba menjawab demi menenangkan diri.

"Ah, ini kan gara-gara keringetan dan kepanasan aja. Mana belom mandi dan belom dandan lagi."

Tanpa diduga, ucapan mama berikutnya malah semakin bikin saya galau.

"Yang namanya cewek cantik itu justru yang alami. Yang wajahnya bersih walau pun tanpa make up. Sekali pun belom mandi dan keringetan. Kalo dibiarin, bintik-bintik hitam di muka kamu jadi tambah banyak. Nanti kokoloteun, lho!"

"Duh, mama. Kok nakutin banget sih ucapannya. Enggaklah, gak bakalan kokoloteun. Iya sih, ada bintik-bintik hitam," saya menimpali.

"Gak bakalan gimana, dirawat aja gak pernah." Mama mengakhiri percakapan.

Kalimat mama yang terakhir laksana kartu troof yang membuat saya kalah dalam permainan. Ya, saya memang jarang, bahkan gak pernah merawat muka saya. Bukan karena gak punya rangkaian perawatannya. Dari mulai pelembap wajah, foundation, cleansing lotion, tonic, hingga ke berbagai macam bedak, saya punya. Saya tidak menggunakannya karena alasan saya tidak ke mana-mana.

15.8.16

Optimalisasi Masa Tumbuh Kembang Anak dengan MPASI dan Makanan Sarat Gizi Sekaligus Enak


Menjadi seorang ibu yang baik tentu adalah impian mulia semua wanita. Bisa hamil, menyusui, dan kemudian membesarkan anak-anaknya serta mendidiknya hingga anak-anaknya dewasa, dan lalu sukses. Tapi apa jadinya impian itu, bila saat lulus ASI eksklusif saja, si ibu malah bingung dengan makanan pendamping asi (MPASI) untuk anaknya. Sudah pasti, impian mulia itu hilang menguap dari pikiran si ibu tersebut.

Contoh nyata si ibu tersebut adalah saya. Benar, saat baru memiliki satu anak (14 tahun yang lalu), ketika anak saya lulus ASI eksklusif, saya pusing bukan kepalang mengenai MPASI untuk anak saya. Sebabnya adalah karena saya masuk ke dalam salah satu ‘pusaran’ mom's war. Home made MPASI versus MPASI instan. Sungguh, membaca ‘pembelaan-pembelaan’ masing-masing pihak yang berselisih di milist grup alumni (saat itu), semakin membuat saya bingung. 

12.8.16

Aplikasi KPR Lama dan Ribet? Coba Yang Satu Ini!


Bagi yang sudah berumah tangga, memiliki rumah pribadi sepertinya merupakan impian yang paling utama. Begitu juga dengan saya. Sesudah menikah, dan kemudian punya anak, membeli rumah menjadi prioritas utama. Dan untuk mewujudkan hal ini, saya dan suami pun menabung. Baru setelah di tahun ke 10 pernikahan, akhirnya kami dapat mewujudkan mimpi itu. Membeli rumah dari hasil jerih payah kami sendiri.

Dulu, awalnya kami berniat membeli rumah di perumahan modern dengan cara KPR. Selain agar bisa dicicil dan tak memberatkan, alasan lainnya saat itu adalah karena kompleks perumahan modern yang relatif aman bagi keluarga, terutama anak-anak saya. Sebab kan di perumahan biasanya selalu ada petugas keamanan 24 jam. Jadi jika suami ke luar kota, atau pulang kerja larut karena ada urusan, tidak ada kehawatiran sedikit pun terhadap saya dan anak-anak yang ditinggalkan. Tapi saat itu keluarga saya berpikiran lain. Orang tua yang sudah tak lagi muda dan tidak adanya siapa-siapa yang bisa menjaga mereka, membuat saya dan suami akhirnya berubah pikiran. Kami pun jadinya membeli rumah di sekitar rumah orang tua. Di perumahan konvensional biasa.

10.8.16

Rujak Cuka dan Asinan Buah Ala-ala Saya


Teman-teman, masuk musim kemarau begini, paling enak itu makan makanan yang seger-seger dan pedes-pedes, ya? Entah itu baso, pempek, atau bahkan rujak dan asinan buah. Cuaca yang panas, rasanya bikin kepala gampang banget pusing. Dan makanan pedas nan seger tadi, dengan mudah jadi obat pusing yang alami.

Ngomong-ngomong soal rujak, teman-teman pada suka rujak cuka atau asinan buah, gak? Saya sih, sukaaa banget. Enggak tahu kenapa. Eh mungkin karena emang enak dan seger, ya. Dan juga karena saya doyan banget sama makanan pedes. Yang saya inget, saya itu udah suka makan rujak cuka atau asinan buah sejak kecil. Soalnya dulu, saat saya belom sekolah, sekitar usia 5 tahunan gitu, inget banget sering ‘malakin’ rujak cuka atau asinan buah dagangan nenek saya ketika bulan Ramadan. Sementara cucu-cucu lain ‘malakin’ es campur, es buah, dan aneka kolak, saya mah lain daripada yang lain. Ya itu tadi, malakin rujak cuka atau asinan buah. Saking seneng dan seringnya makan rujak cuka atau asinan buah, saya jadinya sering dibilang lagi ngidam alias hamil muda. Wkwkwkk… ada-ada aja deh, ya. Sudah cukup ah ngidam dan hamil mah. Udah gak muda lagi. Anak juga udah 4. Kasihan kalo nambah lagi. Nanti, si bayi diurus sama nenek-nenek atuh. Hihihi….

Apa, Mau Nikah Muda?


Teman-teman sudah pada nonton video di bawah ini, kan? Pasti dong,ya! Ini kan berita yang sedang hot-hotnya dibahas di media sosial. Lagi-lagi, sepeti halnya berita hot lainnya, yang satu ini juga tak kalah menuai pro dan kontra. 


Eh btw, apa sih kesan pertama teman-teman saat lihat video tersebut? Kaget, takjub, heran, kagum, atau malah sedih? Saya sih, malah jadi inget diri saya sendiri. Iya, sebab di keluarga dan sejumlah teman, saya termasuk orang yang nikah muda. Menikah di usia 21 tahun. Eh, masa nikah di usia 21 tahun disebut nikah muda? Nikah muda mah kalo nikah di usia yang belom 20 tahun, ya? Hihihi… gak tahu deh. Pokoknya dulu, saya di antara keluarga dan teman-teman, saya dibilang nikah muda. Mungkin karena lebih dulu dibanding mereka kali ya. :D

Full Day School, Yay or Nay?


Temen-temen, beberapa hari ini, seperti kita tahu, setelah reshuffle kabinet dilakukan Presiden Jokowi, media sosial kita banyak sekali dihiasi berita. Salah satu yang bikin pro dan kontra, di antaranya adalah mengenai Wacana Full Day School bagi para siswa, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita yang baru, Bapak Muhadjir Effendy. Rame banget, ya. Seperti biasa, hal ini banyak sekali menuai reaksi. Ada yang pro. Dan tak sedikit pula ada yang kontra. Bahkan hingga membuat petisi online segala.

Sebagai orang tua yang punya anak sekolah, saya pun sebenernya demikian. Pengen banget berpendapat melalui media sosial. Tapi jujur, saya bukan orang yang ahli berdebat. Dalam hal apa pun. Apa lagi soal serius seperti itu. Saya takut jika saya menuliskannya di dalam apdetan status facebook atau cuitan twitter, saya akan didebat oleh para ahlinya. Jadinya, saya cuma berani ngomongin ini ke suami. Itu pun secara santai saja. Bukan untuk berdebat. Seperti halnya apa pun selama ini.

9.8.16

Fitur-fitur Pintar Situs UrbanIndo


Anda tentu sudah tahu UrbanIndo kan? Ya, Anda benar! UrbanIndo adalah situs pintar jual beli properti yang ada di Indonesia. Mengapa pintar? Sebab situs yang satu ini dilengkapi dengan beragam fitur menarik yang membantu semua penggunanya. Apa saja fitur-fitur tersebut? Ini dia fitur-fitur UrbanIndo yang wajib Anda ketahui.

Apartemen, Hunian Nyaman Warga Metropolitan


Kini, hunian vertikal atau sewa apartemen sudah menjadi pilihan utama orang-orang kalangan menengah ke atas. Ini semua bukan sama sekali tanpa alasan. Sebab memang, lahan di daerah perkotaan yang sudah semakin sempit, sehingga pengadaan apartemen mulai dilirik oleh banyak orang. Mereka menganggap bangunan vertikal seperti apartemen, mempunyai potensi pengembangan yang lebih menjanjikan ketika lahan di daerah perkotaan sudah mulai habis untuk pemukiman.

Untuk Anda yang ingin memilih apartemen, ada beberapa cara yang bisa membantu Anda dalam menyewanya. Hal yang paling utama adalah perhatikan lokasi apartemen tersebut. Usahakan apartemen berada di dekat CBD atau pusat bisnis. Bagi Anda yang berada di Jakarta, jelas Anda mengenal apa itu CBD. CBD yang dimaksudkan di sini adalah kawasan bisnis, seperti kawasan Sudirman, kawasan Thamrin, dan juga kawasan Kuningan.

Penyaluran Rumah Bersubsidi


Dari data kementrian PUPR, jumlah rumah subsidi yang telah terbangun hingga 2016 ini sebagian sudah terserap oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari realisasi KPR baru di sektor komersial yang mencapai angka 23.358 unit dan juga KPR-FLPP atau KPR subsidi sebanyak 60.755 unit. Akan tetapi untuk pembangunan rumah khusus, hingga kini belum ada realisasinya. Termasuk rusunawa, rumah reintegrasi, hingga pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Ada sejumlah kendala yang akhirnya menjadi penghambat program pembangunan satu juta rumah. Kementrian PUPR menyebutkan, pemerintah telah memberikan stimulus agar masyarakat dapat dengan mudah memiliki rumah. Namun nyatanya, jumlah rumah yang dibangun pengembang tidak sebanding dengan permintaan. Pengembang dinilai belum mampu memenuhi permintaan yang ada dari masyarakat.

7.8.16

Wedang Jahe, Minuman Hangat untuk Masuk Angin


Seminggu yang lalu, sepulang dari acara seminar di Paris Van Java, entah karena memang pas perginya saya kurang enak badan, meskipun sudah memakai jaket tebal saat naik Gojek, saya masuk angin. Masuk angin yang lumayan berat. Badan jadi meriang, perut kembung, kepala pusing, mulut mual, hingga muntah-muntah. Masuk angin terberat di tahun ini deh kayaknya. Sampai-sampai, saya sempet ngira kalau saya hamil lagi. *Waduh* Beruntung, satu garis merah di test pack menenangkan hati saya. Bukan, bukan saya gak mau punya anak lagi. Tapi ya, anak saya yang keempat kan baru 2 tahun. Sementara yang ketiga, baru 4 tahun. Kalau memang dikasih kepercayaan sama yang di atas untuk nambah anak lagi, pengennya ya nanti aja kalo si nomor 4 sudah agak besar. Biar gak tambah repot gitu. Hehehehe….

Saat masuk angin kemaren, entah kenapa saya jadi inget almarhum bapak. Semasa masih gadis dulu, kalau saya masuk angin, selain dipijat punggung karena gak tahan dikerok, bapak biasanya ngasih saya minuman jahe hangat. Bapak bilang sih, namanya Wedang Jahe. Meski saya gak suka sebab rasanya yang pedas, tapi minuman itu manjur untuk masuk angin. Iya, segelas besar wedang jahe hangat yang diminum di malam hari, bisa membuat tidur nyenyak. Sehingga paginya, badan kembali segar seperti sediakala. Jika masuk anginnya belum sembuh benar, tinggal tambah lagi minuman jahe hangatnya. Gak sampai esok harinya lagi, badan sudah kembali sehat.

Bright Advisor, Tempat Curhat Masalah Keuangan untuk Masa Depan


Temen-temen, saat libur panjang beberapa waktu yang lalu, temen-temen pada ngabisinnya di mana, sih? Pasti pada mudik ke kampung halaman, ya? Udah gitu, main ke tempat wisata, ke laut, ke gunung, dan juga ke mall di kota kampung halaman temen-teman, kan? Wuih keren, sebagian dari temen-temen juga ada yang ke luar negeri, ya? Pasti, libur panjang kemaren itu sangat berkesan bagi temen-temen semua. Kok saya bisa tahu? Ya tahulah, foto-foto temen-temen di media sosial kan menunjukkannya. Jujur, alih-alih mupeng, saya malah kagum sama temen-temen semua. Kemampuan mengatur keuangan temen-temen pasti hebat-hebat. Semua tergambar jelas saat libur panjang kemaren itu.

Saya justru sebaliknya. Libur panjang kemaren, gak dihabiskan di banyak tempat wisata. Selain gak mudik karena memang gak punya kampung halaman, saya juga gak main ke tempat wisata mana pun. Sebabnya… saya saat itu sedang ngirit. Iya, ngirit! Libur panjang kemaren itu, kan selain merupakan libur Lebaran, juga adalah libur akhir tahun ajaran anak-anak sekolah. Jadi sudah pasti, di akhir liburan, dan menyambut tahun ajaran baru, saya harus banyak persiapan uang untuk keperluan sekolah. Dari mulai biaya daftar ulang; beli seragam baru; beli sepatu; hingga ke beli buku paket, buku tulis, dan alat-alat lainnya. Apalagi ada dua anak. Biaya persiapan tahun ajaran baru jadi dobel. Nah makanya, boro-boro kepikiran untuk berwisata ke sana ke mari, untuk kebutuhan Lebaran saja, saya sebisa mungkin meminimalkannya. Dan kebutuhan anak-anak sekolah menjadi prioritas saya kemaren itu.

5.8.16

Zanana, Bukan Keripik Pisang Biasa

Zanana2

Teman-teman, jika saya tanya apa oleh-oleh yang menjadi favorit saat datang ke Bandung, apa jawaban teman-teman? Peuyeum Bandung? Kacang Bandung? Pisang Bolen Bandung? Tempe Bandung? Atau apa? Sebagai orang Bandung asli, sebenernya saya gak tahu lho apa saja oleh-oleh khas Bandung. Bukan karena gak peduli, tapi jujur, saya selama ini mengira bahwa apa pun makanan yang ada di Bandung, ada juga di tempat lain. Sebab inilah yang seringkali bikin saya bingung manakala ditanya oleh-oleh Bandung ketika bepergian ke kota lain. Hihihi… suwer, itu bukan modus dari pelit atau lupa. Tapi ya memang begitu, saya sendiri gak tahu apa saja oleh-oleh khas Kota Bandung.

Tapi itu dulu, sekarang sih ada bayangan. Beberapa makanan unik kini hadir di Bandung. Beberapa kali juga, makanan-makanan unik tersebut saya tulis di blog ini. Misalnya saja yang INI, INI, INI, INI, INI, dan INI. Jadi nanti kalo misalnya teman-teman berkunjung ke Bandung, atau saya yang dateng ke kota teman-teman, saya pasti akan menunjukkan atau membawa makanan-makanan tersebut.

4.8.16

Markobar Vs Martabak Tropica

MarkobarVsTropica2

Temen-temen, masih inget gak cerita saya tentang Martabak Bandung yang Juara? Itu tuh, cerita soal blind test beberapa martabak manis di kota Bandung yang konon terkenal. Ada Martabak An (yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman), Martabak As (yang beralamat di Jl. Kebon Kawung), Martabak Can (yang beralamat di Jl. Kebon Kawung), Martabak Ha (yang beralamat di Jl. Pasir Kaliki), Martabak SF (yang beralamat di Jl. Burangrang), Martabak Go (yang beralamat di Jl. Cibadak), Martabak Bo (yang beralamat di Jl. Cijerah), serta merek martabak lain yang agak asing di telinga saya, dan tentu saja Martabak Tropica. Meskipun selera itu berbeda, tapi karena poin yang dibandingkan itu jelas, bahkan Pak Bondan Si Food Reviewer yang kondang dengan jargon 'MakNyus' setuju, Martabak Bandung yang Juara itu Martabak Tropica. Lupa dengan apa saja yang diperbandingkan dan hasilnya pada kesempatan blind test yang lalu itu? Yuk, baca lagi semuanya di SINI.

Oke, untuk martabak manis Bandung, fix, saya tidak penasaran dengan yang lain lagi. Semua martabak terkenal di Bandung sudah saya coba. Ngapain lagi coba nyicip martabak biasa, kalau kita sudah tahu yang juara. Dari martabak klasiknya hingga ke martabak kekiniannya.