18.11.15

Kacamata Oh Kacamata


"Mi, Ana pengen pake kacamata, yah!" ucap si sulung pagi itu.
"Tumben. Kemaren-kemaren kan gak mau," jawab saya setengah heran.
"Lihat tulisan di papan tulis gak kelihatan," ujarnya sambil meringis.
"Lho, bukannya udah sejak dulu?" tanya saya.
"Iya, tapi sekarang mah temen sebangkunya baru. Gak kenal. Malu kalo nanya-nanya," papar si sulung.

Seperti itulah percakapan saya dan si sulung, Reihana, pagi itu. Hari pertama sekolah setelah liburan kenaikan kelas 7 ke kelas 8. Iya, memang sudah sejak SD kelas 6 , Reihana mengeluhkan penglihatan matanya yang buram. Tapi karena gak mau diperiksa, malu berkacamata, dan saya gak tahu seberapa buram penglihatannya, Reihana gak pake kacamata. Dibujuk dengan rayuan apa pun, Reihana keukeuh gak mau. Dan baru pagi itu, saya denger dia minta kacamata. Sebabnya sederhana, penglihatannya yang buram membuat tulisan di papan tulis di sekolahnya gak kelihatan. Dia yang biasanya nanya-nanya ke teman sebangkunya, begitu kelas 8 gak bisa lagi. Teman sebangkunya baru dikenalnya. Dia malu dan segan untuk nanya-nanya tulisan yang ada di papan tulis.

16.11.15

13 Fakta di Balik Ngehitsnya Martabak Tropica


Bulan lalu, saya nulis tentang Martabak Tropica di Hello Bandung. Karena ngerasa belom afdol kalo gak nyeritain semuanya, saya tulis lagi deh semua hal tentang Martabak yang lagi ngehits di Bandung ini di #blogniaharyanto. Kenapa demikian, sebab banyak sekali fakta dari Martabak Tropica yang belum kalian tahu semua. Mau tahu fakta apa sajakah itu? Ini dia 13 fakta di balik ngehitsnya Martabak Tropica.

1. Tampilannya yang Menggoda

Fakta yang satu ini tentu sudah pada kalian tahu semua. Iya, Martabak Tropica mempunyai tampilan yang sangat menggoda selera. Tampilan inilah yang pasti menjadi hal pertama yang membuat konsumennya jatuh cinta. Gak percaya? Coba kalian tatap martabak di bawah ini. Berani taruhan deh kalo kalian gak tergoda. Gimana? :D

Salah satu varian Martabak Tropica
Gambar: Ig. Kuliner Akut

2. Toppingnya yang Beraneka Rasa dan Bisa Dipilih Sesuai Selera

Setelah terkesan dengan tampilannya, saya yakin, kalian akan penasaran dengan topping yang ada di martabak-martabak tersebut. Terutama martabak pizzanya. Bener banget, martabak pizza atau pun martabak lainnya ini bisa kalian pilih sendiri toppingnya sesuai dengan selera kalian. Bisa cokelat, kacang, keju, susu, Oreo, aneka selai, Ovomaltine, Nutella, kismis, kacang mede, kurma, Kit Kat, Hersey’s, Silverqueen, Toblerone, hingga ke green tea yang sedang kekinian. 

Aneka topping Martabak Tropica
Gambar: Ig. Kedai Martabak Tropica

14.11.15

Ilmu Menyimak Tangis


Kemarin pagi, di grup WA alumni kuliah, seorang teman mengirim sebuah video. Layaknya video-video yang biasa dikirim teman lainnya, saya pun memutuskan untuk skip dan tidak membukanya.

Ah, paling-paling juga video ajakan berbisnis mlm, video dubsmash, atau video lucu-lucuan lainnya. Buang-buang waktu aja. Begitu kata saya dalam hati.

Tapi, begitu hendak saya hapus, tangan kok rasanya berat banget ya. Kenapa harus di-delete langsung, gak ada salahnya kan kalo dilihat dulu. Barangkali saja berguna. Sisi hati yang yang lain berbicara.

11.11.15

Nothing Is Really Lost Until Your Mom Can't Find It

Sumber gambar di sini

Quote lucu di atas bener adanya. Ya, kan, moms? Hehehehe… ya, seperti itulah emak, ibu, mama, umi, bunda, mami, mom, atau mother bagi keluarganya. TUKANG NYARI BARANG YANG HILANG. Semua barang belum bisa dikatakan hilang jika ibu belum mencarinya. Barulah, jika ibu tak juga menemukannya, secara resmi, barang sudah bisa dikatakan hilang.

Kemarin, anak sulung saya heboh nyari kartu pulsa fisik yang baru saja dibelinya. Semua tempat disatroninya. Kasur, seprai, karpet, kursi, bantal, bahkan hingga ke tumpukan pakaian kotor, diobrak-abriknya dengan penuh semangat. Setelah dia menyerah, dia pun bertanya kepada saya. 

“Mi, ninggal kartu pulsa Ana, teu?” tanyanya.

7.11.15

Anak-anak Belajar di Youtube? Kenapa Tidak!


"Bi ay en di yo... bi ay en di yo...."

Heh! De Dudan ngomong apaan tuh? Ngacaprak kitu? Tapi kok terus. Diajarin kakak-kakaknya kah?

Itu reaksi saya saat pertama kali denger De Dudan nyanyi lagu itu. Iya, kirain saya, De Dudan (De Zaudan) ngomong ngasal. Dan ternyata, setelah investigasi yang cukup alot *halah*, dengan bantuan kakak-kakaknya karena si bocah sedikit cadel, barulah saya tahu kalo itu adalah lagu.

"Itu mamah... nani nani... neulseli laim... dina yutup."

Heh? Lagi-lagi saya gak ngerti dengan ucapan De Dudan. Untunglah kakak-kakaknya ngerti. Kata mereka, itu adalah salah satu lagu Nursery Rhymes yang ada di Youtube.

6.11.15

Alat Tempur Ngeblog


Ngeblog memang sangat menyenangkan. Gak salah jika buat para blogger, ngeblog itu bisa jadi 'me time'. Begitu pun buat saya, ngeblog itu rasanya seperti bertualang ke tempat wisata yang indah. Di mana di sana, saya bisa mencurahkan semua kegalauan tanpa ketakutan. Termasuk saat ngeblog buat lomba.

Tapi, sebagai ibu yang punya 2 anak balita, ngeblog tak bisa kapan saja dan di mana saja. Apalagi saat si bocah-bocah lagi melek. Sebab bukannya 'me time', waktu untuk ngeblog tersebut malah jadi 'their time'.

Untuk menyikapinya, saya pun memanfaatkan berbagai 'fasilitas' untuk sekadar  membuat draft postingan untuk blog. Mulai dari aplikasi Blogger, SuperNote, file draft sms, file draft email, buku catatan, hingga kertas bekas gorengan. Hehehe.. iya, kalo lagi ada ide tapi gak ada sarana buat nulis, kertas gorengan atau kertas apa pun yang lagi dipegang, jadi wadah buat curahin ide. Sebabnya sederhana, ide yang 'unik' terkadang gak datang dua kali. Apalagi daya ingat saya sudah mulai karatan. Jadinya, biar si ide gak kabur, ya ditulis di mana aja. Nah nanti saat si bocah-bocah merem, saya pindahin deh tuh draft. Dan lalu, saya kembangin jadi postingan yang utuh.

4.11.15

Bijak Mengelola Keuangan untuk Masa Depan yang Lebih Baik


Sepulang acara Jumpa Blogger Sun Life di Trans Studio Mall, 3 Oktober 2015 lalu, sampai hari ini, saya jadi sering galau. Ada rasa bersalah saat ingat waktu menghabiskan uang yang didapat dari lomba; ada rasa sedih saat ingat uang bulanan yang habis di tengah bulan; ada rasa waswas saat membayangkan hari tua saya yang entah akan seperti apa; hingga rasa takut akan masa depan anak-anak saya yang mungkin sekolahnya tidak terjamin, jika keuangan rumah tangga saya terus-terusan tidak terkontrol. Sungguh, semuanya membuat saya meringis bahkan saya jadi pengin menangis.

Iya, di acara Jumpa Blogger Sun Life itu, Mas Safir Senduk banyak ‘menampar’ saya. Dari awal dia bicara hingga dia menutup pembicaraan. Duh… benar-benar deh, prinsip yang saya pegang dan semua hal yang saya pakai dalam mengatur keuangan rumah tangga, sangat-sangat ancur. Pantes aja, saya gak kaya-kaya. :’(

25.10.15

Bijak Mengelola Keuangan untuk Mewujudkan Masa Depan Cerah dan Lebih Baik


Sepuluh September 2015 lalu adalah tepat 9 tahun kepergian uwak haji. Mau tidak mau, momen haul kakak kandung bapak ini membuat saya teringat pada perjalanan hidupnya yang menurut saya cukup tragis. Ya, saya menyebutnya demikian, sebab apa yang terjadi di akhir hidup uwak haji tak seperti yang dibayangkan semua orang.

Uwak haji adalah salah satu orang paling kaya di kampung kami. Rumahnya yang luas, sawahnya yang banyak, mobil pribadinya yang berjejer, mobil angkotnya yang puluhan, hingga tabungannya konon hingga berdigit 10, jelas sudah menahbiskannya sebagai orang kaya. Bahkan pergi ke tanah suci dalam rangka naik haji sudah dilakukannya hingga 3 kali. Dengan fakta ini, siapa pun pasti setuju jika harta uwak haji pasti bisa menghidupi seluruh keluarganya hingga 4 atau mungkin 5 generasi.

Dugaan setiap orang ternyata salah. Menginjak usia 50 tahun, uwak haji (perempuan) menderita sakit-sakitan. Tentu saja, sebagai orang kaya, sakit sedikit saja membuat uwak haji dibawa ke rumah sakit mahal. Apalagi saat sakit serius. Dengan sigap, anak-anak beserta suaminya, membawa uwak haji berobat intensif di rumah sakit yang konon mahal juga. Dan vip room sudah pasti menjadi tempat yang selalu disinggahi.

23.10.15

Kiat Memilih Beras yang Berkualitas

Produk apa yang akan Anda beli pada hari belanja online Desember 2015 ini? Jangan sampai Anda hanya mengincar produk gadget atau fashion saja, ya. Sebab kebutuhan rumah tangga yang lain juga wajib diperhatikan. Termasuk persediaan beras di dapur Anda.

Memilih beras bisa dibilang gampang-gampang susah. Apalagi belakangan ini isu beras plastik yang beredar memang sangat meresahkan. Namun setidaknya melalui kiat-kiat ini, Anda pasti jadi lebih mahir memilih beras yang berkualitas.

Beras yang baik adalah beras yang tidak rapuh mulai dari proses penanaman padi hingga selesai dikemas. Biasanya beras berkualitas ini memiliki bulir-bulir utuh dengan ukuran yang seragam. Beras berkualitas juga meninggalkan sedikit serbuk putih di tangan ketika Anda menggenggamnya.


20.10.15

Lebih Profesional dengan Kartu Nama


Horeeee… akhirnya aku resmi jadi blogger profesional. *Datang dengan heboh*Hehehehe… iya, walopun aku masih blogger apalah apalah itu, kalo udah punya kartu nama begini, aku kan jadi bisa menahbiskan diri sendiri sebagai blogger profesional. Gak malu lagi deh kalo nanti ketemu temen-temen blogger lain atau pihak-pihak yang mau ngajak kerja sama. Biasanya, kalo diminta kartu nama, aku biasanya nulis di secarik kertas. Atau minta dicatetin di hp. Ihiks…so yesterday banget, ya?!

Iya, buatku, punya kartu nama itu artinya memang lebih profesional. Kita jadi menganggap serius pekerjaan orang yang punya kartu nama. Niat gitu, kan mereka membuat kartu nama. Nah sebaliknya, yang gak pake kartu nama, yang kayak aku tadi, ngasih biodata dan nomor kontak pake secarik kertas yang ditulis sendiri secara dadakan, itu gak profesional. Gak niat banget, kan?!

Eh, btw, kamu juga bisa lho kayak aku, punya kartu nama. Biar orang lain menilai kamu profesional. Gampang banget caranya. Gak perlu kamu datang ke tempat percetakan atau tempat setting. Kamu cuma tinggal klik www.praktisprint.com dan lalu order kartu nama di sana. Nih kartu namaku buatan praktisprint.com. Cakep, kan? 

11.10.15

#GoForIt, Internet Super Cepat dan Stabil yang Sangat Worth It


Suatu hari, sebuah sms masuk di ponsel saya.

“Bu, file-nya sudah dikirim? Artikel ibu harus tayang pagi ini.”

Dek! Jantung saya rasanya berhenti berdetak. Saya kaget bukan kepalang. Gimana enggak, file yang dimaksud si pengirim sms kan sudah saya kirim sejak jam 3 pagi di hari itu. Lha ini, 4 jam kemudian, ada sms semacam itu. Kok bisa?! Apa yang terjadi? 

Saya yang saat itu sedang cuci piring pun langsung beranjak ke dalam rumah. Saya buka laptop dan lalu nyalain modem. Begitu internetnya nyala, saya buka e-mail. OMG! Ternyata benar, file yang saya kirim statusnya masing SENDING dan belum SENT. Nongkrongnya pun masih di folder Draft, bukan di folder SENT. Dan ini artinya, saya memang belum mengirimkan hasil kerja saya. 

Beruntung hari itu hari Minggu. Dan rumah si pemberi kerjaan tidak terlalu jauh. Jadinya, saya diantar suami ke tempat si pemberi kerjaan untuk nyetor hasil kerjaan. Dalam bentuk CD. Sebab ketika saya kirim ulang via e-mail, si file tak mau juga di-apload dengan cepat. Mungkin karena ukurannya yang besar. Plus koneksi internetnya yang memang lagi lemot gak ketulungan. Beuh! Kayak tahun 90-an aja ya, kirim file masih dalam bentuk CD. Enggak banget deh!

9.10.15

Klappertaart Bandung yang Enak, Murah, Sehat, dan Bermanfaat? Ya Rin’s Klappertaart


Apa yang terlintas pertama kali di benak Anda saat mendengar kata ‘Klappertaart’? Kalau saya, jujur, klappertaart membuat saya teringat dengan kota Bandung. Iya, meskipun klappertaart itu aslinya dari Manado, tapi Klappertaart Bandung yang beberapa waktu lalu saya cicipi, membuat kue khas Manado itu jadi identik dengan kota Bandung. Sebab klappertaartnya memang buatan orang Bandung.

Sepertinya Google juga sependapat dengan saya. Coba saja Anda ketikan kata ‘Klappertaart’ di kotak mesin pencarinya. Selain Klappertaart Manado, dan 2 Klappertaart kota lainnya di Indonesia, Klappertaart Bandung juga menjadi salah satu kata kunci pencarian otomatis. Buat saya, ini membuktikan bahwa Klappertaart Bandung memang masuk perhitungan.

Sekarang coba cari di mesin pencari Google dengan kata kunci ‘Klappertaart Bandung’. Selain dua klappertaart buatan brand yang cukup besar, terselip nama klappertaart baru. Di sini terlihat bahwa klappertaart ini mampu bersaing dengan 2 produk klappertaart besar. Dan lagi-lagi, seperti Klappertaart Bandung di tengah klappertaart-klappertaart lain, klappertaart ini memang layak diperhitungkan. Dan pasti, layak untuk Anda coba.

Rin's Klappertaart dalam pencarian Google

1.10.15

ASUS ZenPad C 7.0 (Z170CG), Tablet Keren dengan Performa yang Paten


Sebagai seorang emak beranak 4 dengan tanpa asisten rumah tangga, menyalurkan hobi nulis dan ngeblog di depan laptop atau PC adalah hal yang tidak mudah. Apalagi jika 2 dari anak-anak saya adalah balita. Bisa dipastikan, jika saya anteng sedikit di depan laptop atau PC, si balita udah ke sana ke mari. Dan sesuatu yang berbahaya bisa mengancam mereka dalam sekejap saja. Jadinya, si emak pun ikut-ikutan jadi pecicilan.

Menulis adalah ‘me time’. Karenanya, setiap hari, walau pun bukan naskah buku, artikel, atau pun apdetan blog, sekadar curhatan di facebook atau pun ocehan di twitter, mutlak saya lakukan. Tanpa itu, bisa dipastikan, hidup saya bisa jadi timpang dan tak karu-karuan. Lebay? That’s every woman's middle name, kan? :D

Agar bisa eksis, narsis, serta tetap bisa nulis, selain ketika senggang di depan laptop, selama ini saya menggunakan ponsel. Iya ponsel, sebab saya tak punya tablet. Tapi walau pun ponsel, gadget yang saya miliki ini cukup jagoan. Sudah puluhan lho tulisan dari ponsel ini yang saya hasilkan. Jari jahe sayalah yang mungkin sering jadi kendalanya. Typography misalnya. Karenanya, agar saya tidak lagi terjebak typo, saya butuh tablet yang sesuai. Yaitu tablet ringan dan keren. Gak hanya bisa sekadar dipakai browsing, ngeblog, atau pun ngapdet di media sosial. Performa, tongkrongan, spek, hingga harganya juga harus keren. Tentu saja, sebab lagi-lagi, me time ini dijabanin tak hanya di rumah saja. Di sekolah anak saat mereka sedang anteng belajar bareng gurunya; di meja foodcourt saat anak-anak bermain; di pinggiran kolam renang saat anak-anak dan suami main air; hingga di dapur di sela-sela memotong sayuran ketika memasak. Belum lagi menulis pada saat seminar, workshop, atau kegiatan di luar rumah lainnya. Tanpa tablet canggih dan keren, mustahil semuanya bisa dilakukan. Kira-kira, seperti apa sih tablet canggih, dan keren itu?

Ponsel andalan teman menjalani berbagai perjuangan :D

19.9.15

Serunya Mencicipi Jaringan Smartfren 4G LTE Advanced


Setelah beberapa minggu terakhir saya mupeng pada temen-temen blogger yang ikut wara-wiri Network Drive Test Smartfren 4G LTE Advanced di berbagai kota, akhirnya saya bisa bernapas lega. Iya betul, Bandung akhirnya kebagian juga. Dan yang paling nyenengin, saya turut serta di dalamnya. Suwer, pengalaman serunya mencicipi jaringan Smartfren 4G LTE Advanced di Bandung kemaren itu, jadi hal yang gak bisa saya lupakan. Walah, kok bisa?

Begini, meskipun saya tahu pasti bahwa Network Drive Test Smartfren Smartfren 4G LTE Advanced juga akan dilakukan di Bandung, saya pesimis bisa ikutan. Da saya mah apa atuh, masih bisa jadi salah satu member Blogger Bandung juga sudah uyuhan. Sudah mah jarang kopdaran, ngeblog juga masih mood-moodan. Jadinya, begitu dapet email undangan dari Mas Fikri atas nama Smartfren, langsung aja saya iyakan. Takutnya beliau keburu berubah pikiran. Gawat, kan? Hehehehehe….