23.10.16

Beda Warna Spons, Beda Fungsinya


Beberapa hari lalu, saat sedang nonton tv, tiba-tiba sebuah tayangan mengingatkan saya ke rumah almarhum nenek. Lebih tepatnya ke dapur nenek. Dandang-dandang penanak nasi (se'eng) yang disimpan di atas bangku kayu, tempat-tempat nasi (boboko) yang digantung di dinding dapur, dan juga tungku api (hawu) lengkap dengan kayu-kayu bakarnya. Sungguh, pemandangan dapur di pedesaan yang saya lupa namanya itu, membuat saya kangen masa kecil. Masa kecil ketika liburan di rumah nenek.

Nenek, Orang yang Sangat Keras
Ya, nenek saya adalah orang yang keras. Tak cuma terhadap anak-anaknya, yakni mama dan kedua adiknya, tetapi juga kepada kami cucu-cucunya. Termasuk kepada saya. Jadi walau pun liburan, setiap hari, saya pasti kebagian membantu pekerjaan rumah. Dan tugas saya adalah menyapu rumah serta mencuci piring.

Tidak masalah. Dua pekerjaan rumah itu cetek buat saya. Saya juga melakukannya setiap hari di rumah saya. Bahkan sejak usia 6-7 tahunan. Sebab sebagai pedagang, orang tua saya setiap hari pergi ke pasar. Dari pagi hingga sore hari. Jadi ya, semua pekerjaan rumah, saya dan saudara-saudara sayalah yang mengerjakannya. Kami terbiasa dengan hal itu.

Sabut Kelapa
Ada hal unik yang selalu saya ingat dari tugas mencuci piring di rumah nenek. Yaitu mencuci piring menggunakan sabut kelapa yang disuir-suir (dilepas-lepas). Sabut kelapa dibasahi dengan air, diberi sabun colek, dan lalu diremas-remas hingga berbusa. Barulah setelah itu, peralatan makan, minum, dan memasak yang kotor dibersihkan dengan cara menggosokkan sabut kelapa berbusa, satu demi satu hingga selesai.

Mencuci piring dengan menggunakan sabut kelapa itu sungguh menjengkelkan. Busa yang dihasilkan sangat sedikit. Selain boros sabun dan agak susah bersihin peralatan yang berminyak, saya juga gak bisa bermain gelembung-gelembungan. Maklumlah anak kecil, sekali pun kerja, tetep aja dibuat layaknya bermain. Tapi apa boleh buat, karena instruksi nenek seperti itu, dengan terpaksa saya pun terus mengerjakannya.

Kain Perca Brokat
Lain di rumah nenek, lain pula di rumah sendiri. Jika nenek menyuruh saya mencuci piring dengan menggunakan sabut kelapa, maka mama menyuruh saya mencuci piring dengan menggunakan kain brokat. Iya, kain brokat yang sudah jadi kain perca. Karena orang tua saya tukang konfeksi, kain perca ini jelas sekali banyak di rumah kami.

Mencuci piring dengan kain perca brokat sangat menyenangkan. Selain menghasilkan banyak busa untuk piring dan teman-temannya serta bisa untuk main gelembung, kain perca brokat ini juga lumayan bikin hemat sabun. Jadi gak heran, kebiasaan mencuci piring dengan kain perca brokat bertahan cukup lama. Dari sejak saya kecil, hingga saya menikah.

Kenalan dengan Spons Pencuci Piring
Setelah menikah, kebiasaan mencuci piring dengan kain perca brokat resmi saya tinggalkan. Dan saya pun beralih ke spons pencuci piring. Gak sengaja sih, pas lagi belanja di supermarket, dan lalu nemu spons pencuci piring di sana. Ya sudah, saya beli deh. Lumayan, mencuci piring dengan menggunakan spons ini, semua hal yang saya sukai dari mencuci piring sejak kecil, yaitu menghasilkan banyak busa (walopun tidak lagi dipakai sambil main gelembung-gelembungan), tidak boros sabun, dan cepat membersihkan peralatan yang berminyak, saya dapatkan. So akhirnya, saya pun ‘putus’ menggunakan kain perca brokat sebagai alat pencuci piring.

Satu untuk Semua
Saya pernah heran, suatu kali saat sedang membeli spons pencuci piring, saya melihat spons yang warnanya berbeda dari spons regular (hijau) yang biasa saya gunakan. Yang warnanya kuning dan juga merah muda (pink). Awalnya saya kira itu cuma varian yang bisa dipilih sesuai selera. Tapi setelah dibaca-baca, eh itu ternyata berbeda fungsinya. Spons hijau digunakan untuk membersihkan peralatan memasak; spons kuning dipakai untuk membersihkan peralatan makan dan alat masak teflon/anti-lengket; sedangkan spons merah muda (pink) dikhususkan untuk membersihkan botol-botol tempat minum anak.

Waduh! Ternyata selama ini saya keliru. Saya yang biasa beli spons hijau, menggunakan spons tersebut untuk semua peralatan. Ya peralatan makan dan minum, peralatan memasak, bahkan ke peralatan minum anak-anak. Satu untuk semua.

Beda Warna Spons, Beda Fungsinya
Spons yang saya maksud adalah Scotch Brite. Betul, meskipun saya sudah menggunakan Spons Scotch Brite sejak lama, yaitu sejak menikah hingga beberapa waktu yang lalu, saya hanya mengenal dan menggunakan satu jenis spons saja. Spons hijau. Meski selama ini tak ada keluhan, ternyata hal ini salah.

Sabut Spons Scotch Brite Hijau (ID 30) dikhususkan untuk mencuci peralatan memasak karena memang bahan spons hijau mampu membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di peralatan masak. Tahu sendiri, kan ya, kotoran yang menempel di peralatan masak itu cenderung kering dan bandel. Kemudian Sabut Spons Scotch Brite Kuning atau Sabut Spons Anti-Gores Scotch Brite (ID 37) untuk mencuci alat makan dan alat masak teflon/anti-lengket. Ada pun Sabut Spons Scotch Brite Pink (ID 33) untuk mencuci tempat minum anak.

Scotch Brite Hijau untu membersihkan peralatan masak

Scotch Brite Kuning untuk membersihkan peralatan makan dan alat masak anti-lengket/Teflon

Scotch Brite Pink untuk membersihkan tempat minum anak

Kok bisa beda-beda gitu fungsinya? Karena setiap Sabut Spons Scotch Brite dibuat secara khusus dengan menggunakan teknologi yang ampuh membersihkan kotoran. Dan setiap Sabut Spons Scotch Brite mengandung serat dan mineral yang berkualitas. Tak heran, Sabut Spons Scotch Brite mencuci peralatan makan, peralatan masak, dan peralatan minum anak 3X Cepat Bersih, 3X Tahan Lama.

Ya betul, jika dibandingkan dengan aneka sabut dan alat pencuci yang lainnya, Sabut Spons Scotch Brite bisa mencuci lebih cepat. Hanya dengan beberapa kali menggosok, peralatan yang kotor langsung bersih dan siap untuk dibilas. Dan Sabut Spons Scotch Brite ini juga tahan lama. Sekali beli bisa dipakai untuk berbulan-bulan. Lebih efektif dan efisien dalam membersihkan kotoran, juga jatuhnya lebih ekonomis.

Nah!
Kenangan akan rumah nenek, terlebih saat-saat mencuci piring dengan sabut kelapa di rumah nenek ketika menonton tayangan rumah di pedesaan di stasiun tv waktu itu, memang terasa indah. Tapi, hanya sebatas untuk dikenang saja. Saya sudah move on. Demi peralatan makan, masak, dan tempat minum anak-anak yang lebih bersih serta lebih sehat tentunya. Tak ada lagi sabut kepala untuk cuci piring. Pun demikian juga dengan kain perca brokat. Sabut Spons Scotch Brite Hijau (ID 30), Sabut Spons Anti-Gores Scotch Brite (ID 37), dan Sabut Spons Scotch Brite Pink (ID 33) sudah menggantikannya.

Aneka jenis Sabut Spons Scotch Brite

Gimana di dapur teman-teman? Sabut apa yang dipakai sehari-hari? Sabut Spons Scotch Brite juga, kan, ya? Pastinya! Sebab efektivitas dan efisiensi mencuci, serta kebersihan dan kesehatan keluarga adalah segalanya.

Oh ya, saya punya 3 tips dalam hal cuci mencuci peralatan makan dan masak ini. Tips pertama, jangan biarkan peralatan kotor berlama-lama. Segera cuci agar bakteri dan kuman-kuman lainnya tidak menumpuk teralu banyak. Kuman yang terlalu banyak bisa saja tidak mati pada proses pencucian. Tips kedua, cuci peralatan kotor hingga bersih kesat dengan Sabut Spons Scotch Brite yang tepat. Ingat selalu, Sabut Spons Scotch Brite Hijau (ID 30) untuk mencuci alat memasak, Sabut Spons Anti-Gores Scotch Brite (ID 37) untuk mencuci alat makan dan alat masak teflon/anti-lengket, dan Sabut Spons Scotch Brite Pink (ID 33) untuk mencuci tempat minum anak. Tips ketiga, keringkan peralatan yang sudah dicuci. Jangan sampai peralatan dipakai dalam keadaan masih basah. 

Beda warna spons, beda funsinya

Tiga tips di atas Alhamdulillah mulai rutin saya lakukan. Tentu saja demi kualitas hidup yang lebih baik dan lebih sehat. Mau tips lain yang lebih oke? Main-main aja ke website Scotch Brite di www.britequeen.com dan ke Facebook Fans Page  Scotch Brite di https://www.facebook.com/ScotchBrite.Indonesia.

Oke teman-teman, itu cerita saya tentang cuci mencuci peralatan masak dan makan. Bagaimana cerita teman-teman? Yuk sharing, yuk.

53 komentar:

  1. Sempat ngalamain juga pake sabut kelapa Mbak... ha..ha... di jaman masih Mbak dulu... dan dapurnya masih pake tungku yang bikin pedih mata. Duh...memori bangettt...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kangen deh masa-masa itu. Walopun nyuci piringnya gak asyik. :D

      Hapus
  2. ahhh ternyata itu toh fungsi warna2nya, kirain dibeda2in biar lucu aja, hihih, makasih ya infonya mba Niaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha iya. Aku juga ngiranya begitu. Lucu-lucuan aja...

      Hapus
  3. Wah baru tau juga kalo bisa beda fungsi gitu ya. Aku slama ini cuma beli yang hijau aja hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, aku pun selalu beli yang hijau. Tapi sekarang enggak. Beli yang lain juga. Biar peralatan bersih dan awet. :)

      Hapus
  4. warnanya unyu-unyu, ya yang pink dan kuning :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lucu-lucu, ya warnanya. Anak-anak jadi suka bantuin cuci piring deh. :D

      Hapus
  5. Wow baru tau, ternyata.... Ada yang warna biru juga kan teh? Aku pikir ini buat asyik-asyikan aja pilih warna. Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, iya, aku juga mikirnya gitu. :D

      Hapus
  6. Wah, di sana kenal sabut kelapa juga ya Mbak. Simbahku juga dulu pakai itu. Tapi makin ke sini kan udah pada kenal spon ya. Eh, baru tahu kalau ada spon bermacam-macam warna. Selama ini tahunya ya warna hijau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, kenangan banget ya nyuci pake sabut kelapa. Iya, untungnya sekarang ada spons. Nyuci jadi gampang dan gak boros sabun.

      Hapus
  7. Kalau saya masih pakai satu buat rame2. Hehe

    Baru tau ternyata lebih baik dipisah untuk masing2 kegunaan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun dulu gitu, mas. Sekarang mah enggak. :)

      Hapus
  8. Biarpun cowok, tapi nyuci piring sudah saya akrabi sejak kecil banget. Maklum, anak pertama gitu. Jadi udah dibiasain bantu-bantu kerjaan rumah tanpa pilih-pilih ini "kerjaan perempuan" atau "kerjaan laki-laki" sama orang tua. Pernah ngalamin nyuci piring pake sabut kelapa, terutama untuk bersihin peralatan masak tuh. Tar ditambah abu gosok atau pasir halus biar panci dan wajan yang sudah hitam bisa cling lagi.

    Sekarang pake sabut spons Scotch Brite mah enak. Tinggal dihapalin aja warna spons-nya, inget-inget warna apa untuk bersihin apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeay, Mas Eko keren. Rajin cuci piring. :)

      Hapus
  9. waaah aku baru deh nih kalo beda warna beda fungsinya juga, aku sih selama ini taunya yang ijo aja. Aku juga pake scotch brite di ruma, lebih awet abisnya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, sama, aku juga dulu gitu. Ayo pake yang warna lain juga. Efektif dan efisian untuk cuci piring dan temen-temennya. :)

      Hapus
  10. Saya juga pake spons yang ini neh, dan baru tahu beda warna ternyata beda fungsi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap. Yuk pake warna lain juga. :)

      Hapus
  11. Woh ternyata ScotchBrite sabutnya warna-warni, selama ini yg kutau cuma warna ijo aja Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti gitu. Yuk pake yang warna lain juga. Asyik dipake nyuci. Dan efektif bersihin peralatan makan dan peralatan makannya.

      Hapus
  12. aku baru tau ternyata beda warna beda fungsi ya.
    saya dirumah juga pakai scotch brite, awet dan bersih sponsnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, awet dan efektif bersihin peralatan makan dan peralatan masak. :)

      Hapus
  13. Nah ini dia, kalau pakai spons buat cuci tempat minum apa lagi dot bayi dan balita, duh jangan sampe deh disatuin sama buat nyuci peralatan masak lainnya ya? Inovasi dari Scotch Brite ini memang keren, bisa kasih solusi baik buat masing-masing peralatan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih. Aku seringnya disatuin. Padahal bahaya banget, ya. Kebayang bakteri pada pindah ke sana. Untung sekarang tahu dan ada spons yang beda. Semoga banyak yang bisa beralih menggunakan spons berdasarkan fungsinya, ya.

      Hapus
  14. Ooo.. Sama kayak serat kanebo kali ya buat cuci kendaraan. Ada yg kasar dan halusnya dan berpengaruh juga ke daya tahan dan kualitasnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap. Dan tentu Beda serat, beda fungsinya.

      Hapus
  15. Aku belum pernah pake spons pink. Lucu banget warnanya. Scotch brite mah udah selalu ada di rumah, karena sabutnya awet dan nggak murudul sponsnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bener, spons Scotch Brite mah awet. Gak murudul...

      Hapus
  16. Saya pakai yang pink, bukan karena tau penggunaannya tp karena warnanya aja suka wkwkwwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, iya. Pasti karen itu. Wkwkwk

      Hapus
  17. Spon pun diklasifikasikan ya mba. kerennnnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Yuk pakai sesuai dengan fungsinya. :)

      Hapus
  18. Kain perca pernah, sabut kelapa juga pernah pake dirumah sodara yg didesa pakenya sabun colek ini , tapi kalo spons baru tahu kalau beda warna itu beda fungsinya tak pikir sama aja apalagi yang orang sama hijau tak pikir sama loh, makasi sharingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss. Sama dong kita. Yuk pakai spons sesuai dengan fungsinya. :)

      Hapus
  19. Pantesaaaan, aku kebingungan di mol banyak dijual beragam spons ternyata ada beberapa kegunaan toh.. secara aku cuman taunya satu buat semua ajah hihihi XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama. Aku pun asalnya begitu. Yuk pake spons warna lain juga. Biar sesuai fungsinya. :)

      Hapus
  20. Lucu ya warna-warni begitu... Bikin cuci piring jadi lebih ceria. Jadi inget jaman kecil kalau cuci piring pakainya sabut kelapa dan abu gosok, hehe. Untung sekarang sudah ada Scotch Brite ya, cuci piring jadi lebih oke.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, aku jadi makin suka cuci piring. Heheheh...

      Hapus
  21. Eh gitu ya teh, selama ini cuma beli yang kuning ijo doang buat cuci piring , karena di iklan tv pakenya yang itu hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap. Aku juga dulu begitu. Yuk mulai pake spons warna lain yang sesuai dengan fungsinya. :)

      Hapus
  22. Unyu unyy warnanya. Kurang ungu aja Teh

    BalasHapus
  23. Wah saya malah nggak memperhatikan warna jika beli spons
    Terima kasih pencerahannya
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, aku dulu begitu pakde. Sekarang udah mulai sesuai fungsi. :D

      Hapus
  24. Oh, yang minuman anak ini dikhususkan ya. Saya juga biasa pisahin, tapi saya potong spon hijaunya *gubrak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, aku juga dulu sering begitu. :)))

      Hapus
  25. Ups selama ini saya cmn pakai 1 warna, hrs belanja nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, saya pun. Cuma pake yang ijo dulu mah. Sekarang baru beda2 warna.

      Hapus
  26. Ooo dibuat warna yang berbeda itu ternyata untuk memudahkan kita membedakan fungsinya ya, Mbak :)

    BalasHapus
  27. wah aku jg baru tau sih...makasih atas infonya mbak

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)