30.7.19

Kenali Penyakit Osteoarthritis, Yuk!


Idul Fitri merupakan saat yang paling tepat untuk ngumpul dan silaturahmi dengan keluarga besar. Tempat tinggal yang jauh, kesibukan sehari-hari yang padat, hingga prioritas-prioritas lain yang lebih penting membuat anggota keluarga besar jarang ketemu. Jadinya wajar, jika Lebaran menjadi ajang anjangsono dan berkumpul bagi keluarga keluarga besar.

Begitu pula dengan keluarga besar saya. Di lebaran tahun ini kami ngumpul. Di rumah seorang sepupu. Sebab kakek dan nenek sudah tiada. Anggota famili datang dari sana-sini. Dari yang jauh hingga yang dekat. Dari yang muda, hingga yang tua. Sesuai rencana, yang kami buat melalui grup WA keluarga.

Tak ada yang berubah dari kami. Sifat kami masihlah sama. Ada yang rame, ada yang pendiam. Ada yang ceriwis, ada yang pemalu. Dan lain sebagainya. Kecuali, penampilan dan penampakan fisik tentu saja. Sebab kami, setahun lebih tua dari Lebaran sebelumnya.

Uwak yang Kena Osteoarthritis

Ada yang mengganjal saya saat salaman dengan seorang uwak. Kakak perempuan almarhum bapak saya. Yang kini merupakan orang paling tua di keluarga besar. Beliau yang Lebaran tahun lalu terlihat normal, kali itu memakai kursi roda. Saya tentu bertanya-tanya, apakah yang terjadi kepadanya?

Setelah ditanyakan ke salah satu anaknya, barulah saya tahu. Uwak saya ternyata menderita osteoarthritis. Lutut kanannya, tepatnya. Dan konon, keadaannya sudah parah. Sudah lebih dari setahun katanya. Dan karena didiamkan saja, osteoarthritis-nya ini semakin parah saja.

Tak banyak penjelasan yang saya terima mengenai osteoarthritis ini dari anaknya uwak. Yang saya tahu cuma uwak saya jadi susah berjalan. Jika dipaksakan, katanya sakit sekali. Berat badannya yang makin besar, memperburuk sakit lututnya jika dia berjalan.

Saya penasaran. Saya pun Googling. Dan akhirnya, saya jadi tahu mengenai penyakit yang menimpa uwak saya itu. Teman-teman tahu osteoarhtitis?

Kenalan dengan Osteoarthritis, Yuk!

Osteoarthritis adalah peradangan yang bentuknya kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak, yang menyerang persendian apa pun di dalam tubuh. Akan tetapi, osteoarthritis paling sering memengaruhi persendian tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Sumber: dokter.my

Osteoarthritis biasanya memberikan gejala yang berjalan secara perlahan. Namun akhirnya, gejala memburuk seiring waktu. Tanda dan gejala osteoarthritis ini meliputi rasa sakit pada sendi, rasa kaku (misalnya saat bangun atau setelah berdiam diri), sendi terasa lunak, sendi menjadi tidak fleksibel, sendi mengeluarkan bunyi saat digerakkan, adanya benjolan keras di sekitar sendi yang kena, serta bengkak di sekita sendi.

Memburuknya fungsi bantalan ujung tulang rawan di sendi merupakan salah satu penyebab osteoarthritis. Tulang rawan sendiri, kita tahu merupakan jaringan keras dan licin yang memungkinkan sendi bergerak hampir tanpa gesekan. Jadi jika tulang rawan fungsi dan keadannya memburuk, saat bergerak, tulang akan langsung menggesek tulang yang lain di persendian tersebut.

Osteoarthritis sering disebut sebagai penyakit ‘aus’. Saat tulang rawan aus, osteoarthritis akan memengaruhi seluruh sendi. Yaitu menyebabkan perubahan pada tulang dan kerusakan jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menempelkan otot ke tulang. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.

Usia yang semakin tua, jenis kelamin perempuan, badan yang semakin gemuk, cedera sendi (misal saat olahraga), stres pada sendi (terlalu banyak bergerak), kelainan genetis, kelainan bentuk tulang, serta penyakit metabolisme tertentu (misalnya diabetes) merupakan faktor yang memperbesar risiko penyakit osteoarthritis.

Osteoarthritis bisa dimulai dari gangguan yang ringan. Akan tetapi jika didiamkan, penyakit degeneratif ini akan memburuk dari waktu ke waktu. Akhirnya nyeri pun menjadi kronis. Tak sendikit penderita dari penyakit ini yang mengalami depresi serta gangguan tidur akibat nyeri yang teramat sangat serta kecacatan yang terjadi.

Bisakah Osteoarthritis Dicegah?

Menurut banyak sumber sih, osteoarthritis ini tidak bisa dicegah. Dia bisa datang kapan saja. Yang bisa dilakukan adalah meminimalkan risiko yang lebih parah atau komplikasi. Misalnya saja dengan olahraga yang rutin supaya otot dan sendi kuat, kemudian selalu menjaga postur tubuh ketika duduk dan berdiri, rajin melakukan peregangan otot, serta selalu menjaga berat badan supaya tidak obesitas.

Kalo Sudah Kena, Gimana Mengobatinya?

Osteoarthritis adalah salah satu contoh gangguan yang tidak bisa disembuhkan. Pengobatan osteoarthritis yang dilakukan biasanya hanya untuk mengurangi gejala dan rasa sakitnya saja agar penderita bisa beraktivitas normal. Caranya seperti yang bisa dilakukan di atas yang sifatnya meminimalkan risiko yang lebih parah atau komplikasi.

Ada pun jika sudah masuk ke tahap lanjut, osteoarthritis bisa ditangani dengan menjalani fisioterapi serta terapi okupasi; menggunakan alat pengurang rasa sakit saat berdiri atau berjalan, mengonsumsi obat pereda rasa sakit, atau memberikan obat pereda nyeri yang dioleskan pada bagian yang sakit.

Barulah, jika osteoarthritis sudah masuk ke tahap yang parah, atau ke stadium 4, di mana pasien merasakan rasa sakit dan tidak nyaman yang luar biasa, operasi lutut atau penataan tulang (osteotomi) menjadi pilihan terakhir. Iyalah, sebab pada keadaan seperti itu, ketika berjalan atau menggerakan sendi mereka, pasien akan merasa sangat kesakitan. Hal ini terjadi karena ruang sendi antara tulang jadi sangat sempit dan tulang rawan hampir sepenuhnya hilang. Cairan sinoval yang diproduksi juga sangat minimal. Akibatnya gesekan tidak bisa dihindari.

Operasi penataan tulang (osteotomi) sendiri dilakukan dengan memotong tulang di bagian atas atau di bagian bawah lutut. Selain itu, operasi ini juga akan menggeser titik-titik tulang taji yang semakin membesar. Biasanya prosedur ini dilakukan pada pasien yang lebih muda. Dan jika kondisi sangat parah sekali, artroplasti pun akan dilakukan. Yaitu mengganti keseluruhan bagian lutut. Pada saat tersebut, dokter bedah akan mengangkat sendi yang rusak dan menggantinya dengan perangkat plastik dan logam. Dan tentu saja, di sini akan ada efek sampingnya yang berupa infeksi pada kulit yang disayat atau pembekuan darah. Dibutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan, sekaligus terapi fisik intensif supaya kondisi pasien semakin bertambah baik.

Ke Mana Berobatnya?

Untuk siapa pun yang mempunyai gejala osteoarthritis, memeriksakan diri ke dokter orthopedi merupakan sebuah keharusan. Siapa pun yang memiliki gejala ringan, apalagi yang sudah parah. Supaya bisa segera ditangani sehingga bisa beraktivitas secara normal kembali.

DOKTER.MY merupakan salah satu tempat yang bisa teman-teman hubungi. Sudah tahu apa itu
DOKTER.MY? DOKTER.MY adalah sebuah startup yang membangun platform bebas biaya untuk memfasilitasi second opinion dan perjalanan medis, terutama di Asia Tenggara.

Sumber: dokter.my

Rumah sakit rekanan DOKTER.MY telah berpengalaman di operasi lutut dan pinggul lebih dari 20 tahun, yang sudah menangani lebih dari 350 kasus per tahun. Tehnik yang digunakan para dokter rekanan DOKTER.MY saat pembedahan adalah Minimal Invasive : subvatus atau quadriceps sparing approach. Di mana proses pemulihannya relatif sangat cepat. Untuk TKR (Total Knee Replacement) satu sisi, satu hari setelah operasi sudah bisa jalan. Untuk TKR dua kaki 3 - 4 hari sudah lumayan bisa jalan. Perawatan untuk satu kaki lamanya 3 hari. Ada pun untuk kedua kaki adalah 5 hari. Protesis yang dipakai dari Johnson and Johnson, yang sudah selama 30 tahun di bidang ini dan yang terbaik. Kemudian juga biaya operasi dan perawatannya relatif terjangkau. Lamanya operasi rata-rata 45-60 menit. Dengan kehilangan darah setengah dari operasi tradisional. Dan ini merupakan salah satu keunggulan dari DOKTER.MY. Tak lupa perawatan pasca-operasinya juga sangat lengkap.

Duh!

Baca-baca mengenai osteoarthritis bikin saya merinding. Duh, kebayang gimana sakitnya penyakit ini. Apalagi kalo sudah masuk ke tahap yang parah. Bener-bener gak bisa jalan dan berdiri. Apa mungkin uwak saya sudah masuk ke tahap itu, ya? Soalnya, dia juga sangat kesakitan kalo berjalan atau berdiri. Jadinya ya pakai kursi roda setiap hari. Kudu segera disarankan untuk ke dokter nih kayaknya!

Yuk ah teman-teman, jaga selalu kesehatan kita. Jangan sampai kita berisiko kena penyakit osteoarthritis ini. Atau penyakit apa pun secara umum. Mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. Tapi jika teman-teman sudah punya gejala, mohon segera diperiksakan ke dokter, ya. Jangan sampai deh osteoarthritisnya menjadi parah karena kita biarkan berlanjut-lanjut.

Oke, sampai di sini tulisan saya. Semoga bermanfaat!

DOKTER.MY

37 komentar:

  1. duh, serem juga penyakitnya.
    semoga kita bisa dijauhkan dari penyakit tersebut yaa.. Amiiin

    BalasHapus
  2. memang ya, olahraga dan gaya hidup kunci utama agar sehat.

    BalasHapus
  3. Aku ngalami osteoarthritis juga teh, sekarang lagi masa pengobatan huhuh, kalau udah jadi itu sakit pisan hiks

    BalasHapus
  4. penyakit orang tua ya teh, mamih aku kena nih :( sampe kalau jalan harus dibantu tongkat karena takutnya pas ga ada pegangan dia lemes, amit2 kalau sampai jatuh

    BalasHapus
  5. Bapak saya mengalami ini, teh. Sekarang kemana-mana pakai kursi roda. Jadi baper bacanya...

    BalasHapus
  6. Beneran takut banget bacanya mbak, penyakit yang bisa datang kapan saja. Apalagi berhubungan dengan tulang rasanya ngilu gimana gitu. DokterMy mampu mengatasi penyakit ini, bisa direkomendasikan ke teman2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget ini.. takut dan ngilu ya mbak dengernya. Selain solusi, aku rasa kita juga butuh pencegahan sejak dini deh mbak.

      Hapus
  7. Temen kantorku ada yg seperti ini, menurut saran dokter dia akhirnya operasi. Dia jg hrs nurunin berat bdn krn over weight membuat kondisi lutut tambah parah.

    BalasHapus
  8. Ya Allah serem banget mba, tapi kebanyakan orang tua kena penyakit ini, bahkan usia 30an udah mulai kerasa gejalanya .
    Kudu selalu memperhatikan kesehatan ya.
    Sehat itu mahal

    BalasHapus
  9. Masyaallah.. Semoga uaknya diberikan kesembuhan.. Aaamiiiiin..

    Jadi pelajaran buat yg muda-mudah nih mbak, berarti harus mulai rutin olahraga. Termasuk saya yg jarang 🙈

    BalasHapus
  10. ngilu baca tulisannya, tapi osteoarthritis bisa ditangani dengan menjalani fisioterapi serta terapi okupasi ya dengan menggunakan alat pengurang rasa sakit saat berdiri atau berjalan, mengonsumsi obat pereda rasa sakit, atau memberikan obat pereda nyeri yang dioleskan pada bagian yang sakit.

    BalasHapus
  11. Indeed, lebih baik mencegah daripada mengobati ya mom. Emang olahrga tuh banyak manfaatkan termasuk mencegah osteoarthritis

    BalasHapus
  12. Baru kemarin rasanya ada bapak di kantor aku yang mengeluhkan penyakit yang snagat mirip dengan gejala penyakit yang mbak jelaskan di atas. Mungkinkaah....

    BalasHapus
  13. Wah makasih banyk info nyamm ku jd lebih aware sih. Apalgi buat kesehatan mama aku. Belakangan emang lg ada keluhan jg di area lutut nya.

    BalasHapus
  14. Makasih mba buat sharingnya, artikel yang mba tulis dengan detail ini beneran membuka mata dan pikiranku lho

    BalasHapus
  15. Kakak aku juga kena kayaknya :" tapi dia kuat-kuatin aja sama ga boleh jadi aktivitas atau membawa yang berat-berat.. makin kesini makin banyak sakit yang ga diduga ya :"

    BalasHapus
  16. Kalau osteoporosis kan pengeroposan tulang2. Kalau osteoarthritis semacam pemgeroposan sendi2 ya mba. Harusnya si tulang rawan sesama tulang rawan bergesekan dengan baik, tetapi karena tulang rawannya mulai keropos jadinya si tulang kerasnya yang saling bergesekan. Nah dampaknya sampe kena ke jaringan otot dan jaringan ikatnya. Serem ya...

    BalasHapus
  17. Iya, nih, kalau udah usia senja kayaknya rawan kena osteoarthritis. Kasihan pasti kesakitan karena radang. Paling sebelumnya konsumsi calsium yang cukup kalau mau pencegahan ini. Cuman memang kadang agak susah dicegah apalagi kalau udah usia lanjut karena faktor usia

    BalasHapus
  18. Jadi osteoarthritis ini nyerang ke persendian tulang ya mba, walopun ga bisa disembuh kan untungnya ada cara untuk mngurangi sakitnya ya dngn cara dioperasi.

    BalasHapus
  19. Ini mama mertua aku nih mba. Berobat ke Melaka dan antisipasi nya di suntik. Entah suntik apa dan katanya pas disuntik rasanya ngilu banget. Kalau kemana-mana ngga bisa jalan jauh, musti pakai kursi roda

    BalasHapus
  20. Penyakit osteoarthritis ini emang jarang banget di dengar yaa Mba dan mesti dicegah secara dini
    Aku baru tau loh ada platform Dokter.My yang bisa membantu dalam pelayanan kesehatan

    BalasHapus
  21. tadinya aq baca sekilas tak kira osteoporosis mbak, ternyata osteoarthrisis. beda yah. ngeri juga mbak kalau sudah parah yah kita tidak bisa jalan, penyembuhan juga memakan waktu dan biaya, apalgi harus menjalani treatment juga tidak bisa hanya diobati dengan obat2an saja. yang rentan terkena penyakit ini laki-laki atau perempuan mbak ?

    BalasHapus
  22. serem banget kalo udah keserang ya teh, bener bener harus rajin olahraga uy ini mah, aku udah jarang banget huhu

    BalasHapus
  23. NGeliat gambar tulang keroposnya koq serem ya, kudu jaga kesehatan sejak dini biar bisa mengurangi resiko keropos :)

    BalasHapus
  24. osteoarthritis ini sama dengan osteoporosis kah, teh?
    Lutut mama juga begini, teh...makanya gak bisa gendong cucu-cucunya lagi.
    Tapi kalau jalan, alhamdulillah masih kuat.

    BalasHapus
  25. Well noted jenis penyakit yg satu imi Mba. Harus jaga sikap badan ya saat duduk atau berdiri, ada jenis olahraga yg bisa dilakukan setiap hari untuk mencegahnya ya Mba

    BalasHapus
  26. Huhuhu baru denger penyakit ini mbak. Sampai gak bisa jalan gtu ya kalau parah :(
    Maka dari itu sebaiknya kita mencegahnya, salah satu caranya dengan berolahraga.
    Untung msh bisa diobati sama DokterMy ini ya mbak.

    BalasHapus
  27. alm nenek saya juga sakit ini mbak, susahnya pas mau berdiri dan bantuin dia dari posisi duduk itu sakit banget pas jalan juga

    BalasHapus
  28. Ibuku menderita osteoartritis nih, kira-kira layanan ini sudah ada di Palembang belum ya

    BalasHapus
  29. Makasih mba Nia sudah diingatkan ya, aku juga ini lagi berusaha untuk tidak malas
    berusaha berolahraga dan gerak, apalagi kita duduk mulu ya kalo nulis

    BalasHapus
  30. Kenapa ya yang berjenis kelamin perempuan lebih rentan kena?
    Noted nih daripada kena mending sedini mungkin dicegah, salah satunya dengan cara berolahraga ya mbak

    BalasHapus
  31. Penyakit orang tua ini ya. Ada-ada aja penyakitnya. Boleh nih dicoba ke doktermy. Ayahku juga udah sakit-sakitan.

    BalasHapus
  32. Dulu waktu jaman masih ngantor, aku suka iseng ngecek kesehatan tulang. Karena kebetulan didepan kantor ada mal yang disana ada tempat kesehatan yang bisa cek ostheoporosis. Nah dulu tuh aku sudah warning, akhirnya dikasih tau suruh minum susu dari mereka itu. Lumayan sih pas periksa lagi sudah bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok aku awal baca malah kepikir si ostheoporosis sih, soalnya dulu pernah parno aku. Nah kalau Osteoarthritis ini aku baru ngeh dari tulisan teh Nia nih, serem juga ya. Jadi penasaran deh pengen ngecek juga, hanya untuk sekedar check up bisakan ya?

      Hapus
  33. Aku juga sekarang suka merasakan sakit pada kaki kalau sudah terlalu lama jalan atau berdiri. Apalagi sekarang suka gampang keram dan pegal.

    BalasHapus
  34. Masyaaallah, penyakit osteoarthritis ternyata kalo udah parah kalo udah masuk stadium 4, saat pasien merasakan rasa sakit dan tidak nyaman yang luar biasa, operasi lutut atau penataan tulang (osteotomi) menjadi pilihan terakhir. Iyalah, sebab pada keadaan seperti itu, ketika berjalan atau menggerakan sendi mereka, pasien akan merasa sangat kesakitan.

    BalasHapus
  35. Masya Allah mbaaaaa ak jd merinding juga dengernyaaa. Ya Allah jd mau buat semangat olahraga setiap jari dan perbaiki postur saat berdiri dan duduk. Ngeri bangeeeet kalo sampe ngalamin osteotomi :'(

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)