Makanan di Bulan Ramadan, Dari Penghematan Hingga Makanan Kayak Mantan

Hola manteman! Ramadan sudah masuk hari ke-9 nih. Gimana, masih selalu semangat menjalaninya, kan? Harus dong ya. Apalagi kita emak-emak. Semangat is our middle name. Apalagi saat shaum di bulan Ramadan. Kalo emaknya aja udah gak semangat, gimana dengan anak-anak dan suaminya? Bisa dipastikan ikut-ikutan gak semangat juga.

Tapi gak bisa dipungkiri, emak-emak juga manusia (punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati *aduh malah nyanyi*). Semangat kita bisa angin-anginan. Ada kalanya melambung tinggi dan menggebu-gebu. Tapi di lain kesempatan, tiarap ngumpet gak kelihatan. Gapapalah ya, yang penting jangan kelamaan kalo lagi gak semangat. Kasian orang-orang rumah.

Semangat Dalam Menyiapkan Makanan untuk Berbuka dan Makanan untuk Sahur

Tahun ini, buat saya terasa sangat berbeda. Saya yang biasanya mageran dalam hal menyiapkan makanan untuk berbuka dan makanan untuk sahur, dan biasanya lebih banyak beli makanan, tahun ini sebaliknya. Apapun yang anak-anak minta, saya memasaknya sendiri. Meskipun alasannya bukan karena saya rajin. Melainkan lebih ke faktor menghemat. Seperti yang saya bilang di tulisan kemaren. Tahun ini keuangan rumah tangga ‘sedikit rungkad’. Ditambah 2 anak yang berkuliah, jadinya kami harus banyak-banyak berhemat.

Untungnya anak-anak saya gak macem-macem dalam minta makanan untuk berbuka dan makanan sahur. Jadinya saya masih bisa memasak dan menyajikan sendiri kepada mereka. Entah karena suka ataupun terpaksa, apapun yang saya buat, selalu mereka makan hingga makanan tersebut habis tak bersisa.

Apa Menu Berbuka dan Menu Sahur Favorit?

Gorengan, makanan favorit orang-orang rumah

Menu makanan favorit untuk berbuka sangatlah sederhana. Gorengan dan kerupuk sambel. Gorengannya bisa apapun. Dari mulai bala-bala (bakwan), gehu, cibay, martabak telor, pisang aroma, pisang goreng, goreng tempe, hingga cireng. Sementara minumannya sari jeruk hangat untuk anak-anak dan kopi tubruk untuk saya dan bapaknya anak-anak. Selebihnya ya air putih saja.

Untuk Ramadan di tahun ini, saya belum sempat membuat makanan yang manis-manis semacam kolak atau bubur. Es campur juga belum pernah. Alasannya karena orang-orang rumah belum ada yang minta. Daripada sok rajin bikin dan nantinya malah gak dimakan, lebih baik tidak membuatnya saja. Membeli aneka kolak dan bubur manis juga belum pernah.

Es campur, santapan kesukaan namun masih absen di Ramadan tahun ini

Itu makanan-makanan dan juga minuman yang disantap saya dan orang rumah-rumah dari sejak hari pertama Ramadan hingga hari ini di setiap kali waktu berbuka. Karena makanannya banyak, dan sesekali juga nerima makanan dari tetangga, jadinya saat berbuka, kami biasanya tidak makan nasi. Sebabnya jelas, karena makan makanan yang ada pun sudah cukup mengenyangkan.

Lalu gimana dengan makanan di saat sahur?

Sahur juga demikian. Anak-anak saya makan apapun yang saya sajikan. Entah itu daging, telur, sayur, atau yang lainnya. Namun dari sekian banyak makanan yang sudah saya sajikan di selama bulan Ramadan, mereka lebih banyak makan sahur dengan nugget ayam. Mereka bilang sih nugget ayamnya enak. Gak heran deh, saya jadi semangat menyiapkannya.

Nah untuk minumannya, saya memberi anak-anak saya susu cair yang manis. Rasa apapun dan jenis apapun. Kebiasaan minum susu sehabis makan sahur ini, sudah saya lakukan bahkan sejak si sulung berusia 5 tahun dan ikut berpuasa, hingga si sulung sekarang yang sudah berusia 22 tahun. Lumayan deh, minum susu manis membuat tubuh saya dan tubuh orang-orang rumah fit dan terhindar dari rasa lemas, di siang hari saat puasa.

Menu Makanan Berbuka Saat Saya Kecil

Ngomongin menu sajian berbuka puasa, saya jadi teringat diri saya di waktu kecil. Dulu waktu kecil, saya dan 2 kakak serta 1 adik, biasa berbukanya dengan alpukat kerok yang dikasih susu kental manis. Dan setelah itu langsung makan makanan besar semacam nasi atau mie. Gak pernah deh saya waktu kecil makan gorengan di saat buka puasa.

Nah di waktu sahur, kami makan apapun yang disajikan mama. Tapi yang paling favorit itu adalah oseng jeroan sapi. Setiap kali mama masak makanan tersebut, kami bisa makan dengan lahap. 

Makanan-makanan Kayak Mantan, Dibenci Namun Selalu Dirindukan

Haha, kayak mantan aja ya. Dibenci tapi dirindukan. Nah sama dengan ke mantan, terhadap makanan-makanan ini juga kami rasakan. Dibenci karena bisa membawa efek yang gak enak. Entah di malam hari sesaat setelah makan makanan tersebut ataupun di saat siangnya. Dirindukan karena memang rasanya yang enak.

Mie instan, salah satu makanan yang kayak mantan

Makanan-makanan yang kayak mantan itu misalnya saja sambel pedas, minuman dingin atau es, mie instan, dan juga makanan-makanan yang asam. Sambel pedas jelas karena membuat perut sakit melilit. Minuman dingin atau es, biasanya membuat tenggorokan gampang gak enak. Mie instan membuat siang hari jadi sering kehausan. Nah makanan yang asam itu membuat perut perih dan bergas. Sebisa mungkin deh, makanan-makanan kayak mantan ini dihindari menjadi santapan di bulan Ramadan, baik di saat berbuka dan juga di saat sahur. Walopun memang sangat menggoda dan sesekali tergoda juga.

Oke!

Itu aja kayaknya makanan-makanan yang disajikan di selama bulan Ramadan tahun ini hingga hari ke-9. Entahlah di hari-hari selanjutnya. Bisa jadi, mungkin berubah karena orang-orang rumah yang kebosanan. Atau mungkin bisa juga tetap karena keukeuh mempertahankan penghematan. Hehehehe….

Teman-teman gimana, apa saja menu makanan dan minuman yang disajikan di saat bulan Ramadan? Yuk share yuk!