2.2.13

Hugo Gernsback, Bapak Fiksi Ilmiah yang Serba Bisa


Kita semua tentu sudah tak asing lagi dengan film Star Wars, Transformer, Men in Black, Matrix, atau pun Superman. Ya, film-film hebat tersebut dikategorikan sebagai film fiksi ilmiah karena menggabungkan unsur sains dan teknologi yang diimajinasikan teraplikasi di dalam kehidupan nyata. Namun, dibalik kehebatan film-film tersebut tahukah kita siapa orang paling berjasa yang pertama kali mencetuskan genre film-film seperti ini?

Tersebutlah Hugo Gernsback, seorang inventor (penemu), penulis, editor sekaligus penerbit buku dan majalah-majalah pertama yang beraliran science fiction (fiksi ilmiah).Hugo Gernsback terlahir dengan nama Hugo Gernsbacher pada 16 Agustus 1884. Dia berasal dari keluarga terpandang di Luxembourg City, Luxembourg. Ayahnya adalah seorang penjual anggur. Itu sebabnya, mesin-mesin kilang anggur memicu Hugo kecil untuk ‘jatuh cinta’ dengan hal-hal yang berbau listrik. Dari mulai batere, kabel-kabel, hingga bel-bel yang berbunyi. Namun pada saat remaja, Hugo lebih tertarik dengan cahaya dan bunyi bel.


Awalnya, Hugo banyak bereksperimen dengan telepon dan lampu-lampu kecil yang bersumber pada batere. Dari percobaan tersebut, Hugo berhasil membuat rumah keluarga Gernsbacher dilengkapi lampu yang berkekuatan 6 volt beserta telepon yang difungsikan oleh batere. 

Kesuksesan Hugo terhadap rumah keluarganya membuat semua orang terkesan. Banyak orang meminta Hugo untuk membuat hal serupa di rumah-rumah mereka. Hugo juga kemudian membuat intercom di antara rumahnya dengan para tetangga. Berkat hal ini, Hugo mendapatkan banyak uang.

Saat Hugo berusia 10 tahun, Hugo pernah membaca buku Mars as the Abode of Life yang merupakan edisi terjemahan Percival Lowell, seorang ahli astronomi Amerika. Ketertarikannya pada buku ini membuat Hugo tergila-gila pada fiksi ilmiah.

Saat remaja, Hugo bersekolah di Brussels. Kemudian dia belajar teknik elektro di  Technikum in Bingen. Selama 3 tahun bersekolah di sini, Hugo mendesain sebuah radio transmitter portable. Tak hanya itu, dia juga membuat batere amper tinggi yang justru di kemudian hari membuatnya beruntung. Batere itu dipatenkan dengan nama Huck Gernsbacher pada tahun 1907. 

Tiga tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1904, Hugo memutuskan untuk membuat radio transmitter portable komersil. Akan tetapi pada saat itu tidak ada stok suku cadang yang cukup untuk membuatnya. Dia terpaksa harus ribet dengan urusan mengimpor suku cadang. Dan tentu saja hal ini sangat menyusahkan. Penjualan barang temuan Hugo akhirnya bisa sukses di pasaran pada tahun 1906. Di tahun ini pula, Hugo menikah dengan Rose Harvey yang memberinya seorang putri di tahun 1909.

Di tahun 1908, Hugo memperluas usahanya. Dia merambah bidang baru yakni memberi edukasi kepada masyarakat melalui majalah yang disebut Modern Electrics. Di dalam majalah inilah, kata televisi untuk pertama kalinya muncul.

Suatu kali di tahun 1911, Hugo menemukan sebuah ruang kosong di dalam majalahnya. Kemudian, dia membuat artikel mengenai masa depan radio dan berbagai teknologi yang ada. Tanpa disangka-sangka, artikel tersebut mendapat respon yang luar biasa. Sejak itulah, dia rutin menulis artikel dan cerita petualangan yang terfokus pada teknologi di tahun 2660. Dan para pembaca semakin tertarik karenanya. Artikel dan cerita-cerita petualangan itulah yang akhirnya melahirkan sebuah frase kata ‘science fiction’ atau fiksi ilmiah.
Setelah majalah pertama sukses, Hugo lalu menerbitkan majalah kedua di tahun 1913 yang diberi nama Electrical Experimenter. Seperti pendahulunya, majalah ini juga menyajikan berbagai hal mengenai fiksi ilmiah.

Ketenaran dua majalah terbitan Hugo menarik perhatian para ilmuwan seperti Guglielmo Marconi, Robert Goddard, Nicloa Tesla, Reginald Fessenden, dan Thomas Edison. Para ilmuwan ini kemudian banyak menerangkan ilmu temuannya kepada Hugo. Dan Hugo semakin banyak inspirasi dari mereka dalam membuat cerita fiksi ilmiah berikutnya. Bahkan Hugo membuat nama karakter ciptaannya dengan nama-nama ilmuwan tersebut.

Beberapa ilmuwan lain juga banyak menginspirasi Hugo dalam mengembangkan berbagai alat temuannya. Dari mulai mengembangkan radio transmitter, telegraf, depilator, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa Hugo Gernsback tidak membatasi dirinya untuk hal tertentu. Ide-ide hugo layaknya seperti kincir raksasa yang terus berputar tanpa henti.

Di tahun 1921, Hugo mematenkan ide landasan kapal terbang di dek kapal atau bagian atas Manhattan skyscrapers. Menurutnya, ide ini terkait dengan gelombang elektromagnetis raksasa yang mampu membuat kapal terbang berhenti secara aman dalam 20 yar. 

Berbagai terbitan karya Hugo kemudian muncul di tahun 1924. Misalnya saja Practical Electrics, Radio Amateur News (menjadi Radio News), Radio Review, Your Body, Science and Invention (Electrical Experimenter), dan Radio Internacional. Tak hanya itu, dia juga menerbitkan buku teknis untuk radio amatir dengan judul Radios for All. Hugo kemudian membuat stasiun penyiaran di tahun 1925. Dan di tahun 1928, Hugo menerbitkan sebuah majalah bernama Television

Di tahun-tahun berikutnya muncul Aviation Mechanics, Everyday Science and Mechanics, Facts of Life, Fotocraft, French Humor, High Sea Adventures, Know Yourself, Life Guide, Milady, Moneymaking, Motor Camper and Tourist, New Ideas for Everybody, Popular Electronics, Popular Medicine, Radio and Television, Radio Electronics, Radio Listeners Guide and Call Book, Radio Program Weekly, Science Wonder Stories, Science Fiction Plus, Scientific Detective, Sexology, Short-Wave and Television, Short-Wave Craft, Technocracy Review, Woman's Digest, dan Your Dreams.
Ratusan majalah fiksi ilmiah karya Hugo semakin memperjelas bahwa dia merupakan penulis hebat dengan sejuta mimpi. Karyanya tak pernah sia-sia. Bahkan dia selalu mempromosikan hal-hal baru di sepanjang hidupnya.

Hugo Gernsback meninggal di rumah sakit pada 19 Agustus 1967 pada usia 83 tahun dengan mengantungi sekitar 80 hak paten. Dia sangat beruntung sudah melihat perkiraannya kini menjadi kenyataan. Dia hanya melewatkan pendaratan manusia di bulan. Itu saja. 

Sebagai ilmuwan dia juga sangat berjasa akan penemuan dan pengembangan berbagai alat yang ada di zaman sekarang. Bahkan tubuh Hugo dipersembahkannya pada Cornell University Medical School untuk digunakan dalam berbagai tujuan medis dan pendidikan. Sungguh ilmuwan sejati. Semangat dan karyanya tak pernah mati meskipun raganya sudah tiada. Atas dedikasi dan segala kerja kerasnya, Hugo Gernsback diabadikan sebagai Father of Science Fiction atau Bapak Fiksi Ilmiah. Namanya sendiri diambil World Science Fiction Convention untuk sebuah penghargaan tahunan dalam kategori Fiksi Ilmiah Terbaik, yakni THE HUGO. 

Dimuat di HU Pikiran Rakyat, 2010 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)