27.1.19

Waspada, Anak Indonesia #DaruratDHA


Beberapa waktu yang lalu, saat saya mengikuti sebuah kegiatan yang mengundang blogger datang ke sebuah SD Negeri di Bandung, saya takjub dengan murid-murid yang ada di sana. Bagaimana tidak, mereka yang di hari itu mendapat pengenalan mengenai nilai-nilai keuangan, melakukan presentasi bisnis. Meski hanya sekadar simulasi, tapi mereka menuliskannya dengan detail. Dari mulai sumber daya alam yang digunakan, nama bisnisnya, hingga ke cara pemasarannya. Padahal, bimbingan yang mereka terima hanya baru beberapa jam saja. Dari sini saya jadi merasa bangga. Wuih, anak-anak Indonesia cerdas-cerdas. Begitu kata saya.

Anak Indonesia Terancam Prestasi Akademisnya
Hal yang sebaliknya tiba-tiba saya rasakan saat membaca beberapa kabar online terkait Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2019 yang lalu. Saya sedih sekali mendapati fakta bahwa 8 dari 10 anak Indonesia di rentang usia 4-12 tahun, ternyata kurang mengkonsumsi Omega 3 dalam bentuk EPA dan DHA. Data ini sendiri dirilis di dalam British Journal of Nutrition 2016 yang berjudul 'Intake of essential fatty acids in Indonesia children: secondary analysis of data from a nationally representative survey'.

Sedih sekali, konsumsi DHA pada anak-anak Indonesia berada jauh di bawah rekomendasi konsumsi asam lemak esensial dari FAO dan WHO sebesar 40%. Padahal kan, DHA dan EPA itu berperan penting di dalam kecerdasan otak. Dengan kata lain, kecerdasan dan prestasi akademis anak-anak Indonesia akan terhambat karena faktor ini.

Apa Itu DHA dan Apa Fungsinya?
DHA sendiri kependekan dari DocosaHexaenoic Acid. Yaitu salah satu jenis asam lemak yang termasuk dalam kelompok Omega-3. Penelitian menunjukkan bahwa DHA memainkan peran penting di dalam perkembangan otak; pengelolaan perilaku dan suasana hati; serta optimalisasi fungsi mata dan sistem saraf pusat selama masa kecil. Sehingga kekurangan DHA bisa berdampak negatif terhadap semua perkembangan atau fungsi dari mata dan otak. Ada pun EPA adalah singkatan dari EicosaPentaenoic Acid. Salah satu jenis asam lemak Omega-3 yang lain. EPA berperan di dalam produksi prostaglandin darah.

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman saat menghadiri press conference Hari Gizi Nasional 25 Januari 2019 lalu di Sentul, "DHA dan Omega 3 sangat bermanfaat dalam perkembangan sistem saraf; pembentukan membran sel sehat; dan produksi hormon, seperti yang bertanggung jawab dalam mengatur tekanan darah, viskositas darah, vasokonstriksi, serta respons imun dan inflamasi."

Masih menurut beliau, kekurangan Omega 3 dan DHA ini sangatlah berbahaya. Sebab hal tersebut dapat berdampak pada masa depan anak. Anak menjadi kurang pintar, pertumbuhan fisiknya tak sempurna, kekebalan tubuhnya melemah sehingga gampang sakit, kulitnya mengalami kekeringan, pandangan matanya kabur, dan perubahan emosi yang berefek pada penurunan prestasi anak di sekolah.

Foto: Shutterstock

Konsumsi DHA yang Dianjurkan dan Sumber DHA
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, setiap harinya, anak usia 4-9 tahun harus mengkonsumsi Omega 3 sebanyak 0,9 gram. Ada pun anak yang berusia 10-12 tahun, laki-laki setiap harinya 1,2 gram dan perempuan 1,0 gram. Secara umum, berdasarkan rekomendasi dari FAO dan WHO, anjuran porsi untuk anak, EPA adalah sebanyak 100-118 mg/hari sedangkan DHA sebanyak 100-118 mg/hari.

Untuk sumber makanan yang kaya akan DHA sendiri, Pak Ahmad Sulaeman mengatakan bahwa
ikan, seperti ikan salmon dan lemuru alias sardine merupakan sumber makanan yang sangat kaya akan asam lemak DHA. Kemudian juga susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi, yang krimnya dipisahkan dari lemak dan diganti dengan lemak kedelai, sehingga jadi ada Omega 3-nya.

Salmon, salah satu ikan yang kayak akan DHA
(Foto: pixabay)

Selain yang disebutkan Pak Ahmad Sulaeman, dari sumber lain disebutkan bahwa daging organ (seperti otak sapi, jantung sapi, lidah sapi, dan lain-lain), flax seed (biji rami), dan kacang kenari juga merupakan sumber-sumber makanan yang kaya akan DHA.

Anak Indonesia #DaruratDHA
Melihat fakta di lapangan yang menyebutkan bahwa anak Indonesia kekurangan DHA memang sangat menyedihkan. Tak heran jika kampanye Anak Indonesia #DaruratDHA mulai digemakan di momen perayaan Hari Gizi Nasional tahun ini. Tujuannya tentu supaya semua kalangan masyarakat, terutama orang tua aware dengan hal ini. Dan lalu mulai memberi makanan bergizi kepada anak-anaknya. Terutama makanan yang kaya akan Omega-3 dalam bentuk DHA dan EPA.

Seperti yang dibilang Pak Ahmad Sulaeman bahwa anak itu adalah investasi. Semua orang tua tentu ingin anaknya berhasil. Dan ini semua berawal dari makanan. You are what you eat! Makanan membuat anak menjadi cerdas. Ibulah yang menentukan hal ini.

Salah satu manfaat dari DHA pada anak usia 9 tahun yang memiliki kelainan perkembangan koordinasi, sebelum dan sesudah diberi suplemen DHA.
(Sumber: Omegavia.com)

Mengingat Indonesia yang kaya akan ikan, sudah sepantasnya para ibu menyajikan makanan yang kaya akan DHA ini di setiap harinya. Ikan salmon, ikan sarden, ikan teri, dan ikan tuna merupakan beberapa contoh dari ikan yang banyak kandungan DHA-nya serta banyak tersedia di sekitar kita.

Yuk Ikut Dukung Gerakan #DaruratDHA
Masa depan anak Indonesia yang suram tentu berpengaruh besar pada masa depan bangsa. Itu sebabnya, kita wajib mencegah hal ini terjadi. Ya, semua orang bisa mencegahnya dengan berbagai cara. Bisa dengan cara yang langsung memberi makanan yang kaya akan DHA jika kita merupakan ibu atau orang tua. Bisa dengan cara literasi gizi melalui share info-info tentang pentingnya DHA. Bisa dengan turut bergabung di media sosial dalam menyebarkan info di tagar #DaruratDHA. Dan yang lain-lainnya.

Masa depan anak yang gemilang yang juga menjadi masa depan bangsa yang cemerlang. Dan pasti itu akan memberi dampak yang besar juga buat kita. Yuk ikut serta di kampanye #DaruratDHA! Sekecil apa pun usaha kita, pasti akan memberi andil pada tercapainya tujuan gerakan ini. Asal dilakukan secara massal dan juga konsisten.

*Referensi
  • https://news.detik.com/berita/4400174/waspada-8-dari-10-anak-4-12-tahun-kekurangan-dha-dan-omega-3
  • http://www.tribunnews.com/kesehatan/2019/01/25/waspada-8-dari-10-anak-indonesia-berusia-4-12-tahun-kekurangan-dha-omega-3
  • https://nasional.sindonews.com/read/1373645/15/hari-gizi-nasional-momentum-perbaikan-nutrisi-anak-indonesia-1548431611
  • https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4400203/pengaruhi-kecerdasan-seberapa-penting-dha--omega-3-anak
  • https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/19/01/25/plw79d330-miris-80-persen-anak-indonesia-kurang-asupan-dha
  • https://omegavia.com/omega-3-kids/
  • http://www.naturesfoodpatch.com/PDFDocs/r/RXEL2U6HJCMP9KKK3855Q0XDNFEN2CJ8.PDF

47 komentar:

  1. Jadi mengintrospeksi diri, sudahkah saya mencukupi kebutuhan DHA anak lanang. Makasih ya mbak, soalnya gaya tulisan anak saya mletot2 kayak gitu....

    BalasHapus
  2. Orang tua tentu punya pengharapan yang besar kepada anak2nya dimasa depan.
    Peran penting orang tua dalam asupan gizi anak sangatlah penting, makanan 4 sehat 5 sempurna menjadi kebutuhan yang gizi seimbang untuk anak2.

    BalasHapus
  3. Ah ya. Tulisan ini jd instropeksi bagi saya, sudahkah memenuhi gizi secara optimal, terutama omega dan dHA bagi otaknya. Hiks... Masih perlu bnayk belajar nih

    BalasHapus
  4. gak nyangka teh di Indonesia darurat DHA ya, mungkin karena anak-anak sekarang lebih suka jajan dluar mungkin yaa. Sebagai Ibu saya harus lebih memperhatikan lagi nih asupan DHA untuk anak-anak.

    BalasHapus
  5. wah, saya baru tahu pentingnya DHA,
    di gambar kelihatan banget kualitas tulisan tangannya sebelum dan setelah mengkonsumsi DHA

    BalasHapus
  6. Justru ikan ikan termasuk ikan asin itu harganya lebih mahal dibanding harga daging ayam dan telur. Tapi di kampung dibilang makan sama ikan asin ikan teri itu orang miskin. Seharusnya makna ikan jadi menu harian ya. Biar anak2 tidak kekurangan DHA juga omega 3

    BalasHapus
  7. Waduh ternyata ini penyebab anak kurang konsentrasi bahkan kurang menangkap pelajaran, kurang asupan DHA ya kak, problemnya anak2ku ga suka ikan, kalo ada solusi suplemen oke juga tuh

    BalasHapus
  8. Duuhh ngeri ya tau dampak dari kekurangan omega 3 dan DHA. Ikan sarden disini maksudnya yang kalengan kah? Emang ada ya ikan sarden yang bukan kalengan? Belum pernah ngolah soalnya.

    BalasHapus
  9. Miris dengan hasil penelitian ini..duh, darurat DHA.
    Semoga banyak yang makin peduli dengan masalah ini. Sehingga generasi muda penerus bangsa tercukupi nutrisinya termasuk DHA nya

    BalasHapus
  10. Jangan sampai banyak lagi anak Indonesia maupun di dunia yang kekurangan DHA, kuy ah sedini mungkin diperhatikan asupan nutrisi nya agar tumbuh lebih sehat

    BalasHapus
  11. Jangan sampai banyak lagi anak Indonesia maupun di dunia yang kekurangan DHA, kuy ah sedini mungkin diperhatikan asupan nutrisi nya agar tumbuh lebih sehat

    BalasHapus
  12. PR banget nih buat orangtua seperti saya supaya lebih memperhatikan asupan nutrisi anak. Harus dipilih yang mengandung DHA dan omega 3 nih. Thanks for sharing mba Nia.. :)

    BalasHapus
  13. mom nia, aku banyak belajar ini dengan artikel mom soal darurat dha. kayaknya aku harus check deh buat si kecil.saya rasa masih banyak sekali peernya.

    BalasHapus
  14. Woah, ternyata kekurangan DHA bisa berpengaruh pada tulisan anak juga ya mbak? Soalnya di tulisan ada gambar tentang perbandingan antara sebelum dan sesudah anak mendapatkan asupan yang cukup tentang DHA. Semoga konsumsi DHA Indonesia semakin membaik ya mbak.

    BalasHapus
  15. Anakku biasanya aku kasih ikan juga. Gak tentu ikannya apa, ganti2... Kadang lele, mujair, gurame, udang, bandeng. Pokoknya yang ada di pasar dan mudah didapat aja

    BalasHapus
  16. Ya Ampun aku bacanya jadi bikin merenung, bagaimana asupan anak-anakku semoga tercukupi ya :) Aaamin,tapi si dedek gambarnya bagus ya.

    BalasHapus
  17. Waooo baru tau saya kalau anak kekurangan DHA bisa ngaruh di tulisan.
    Lah tulisan saya jelek eh nyeni abstrak abis, apa karena saya dulu kurang DHA juga ya hahahaha

    Tapi saya waktu kecil makan ikan mulu eh

    Tapi serius, ternyata DHA itu penting banget ya.
    Nambah panjang deh daftar PR sebagai ibu buag memenuhi kebutuhan nutrisi anak :)

    BalasHapus
  18. Wah bisa kyk gtu ya ngaruh ke tulisan anak. Ngeri ya ternyata soal DHA ini. Bener2 nih harus diperhatikan ya asupan gizi ini TFS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salmon emang enak tapi harganya juga lumayan. Untungnya di ikan tuna dan kembung, kandungan DHA-nya pun tinggi ya mbak :D

      Hapus
    2. Kudu bener2 menyusun menu makanan utk anak dengan pertimbangan2 segi gizinya ya mbak? Terutama utk DHA dan Omega 3 ini :D

      Hapus
  19. PR banget buatku ni soal DHA karena anakku kurang suka ikan, huhu. Padahal dibutuhkan banget ya.

    BalasHapus
  20. Duh miris ya kalau anak Indonesia terancam prestasi akademisi. Tapi asupan makanan memang dari rumah. Ibu itu harus rajin mengolah bahan makanan dan juga menambah berbagai pengetahuan akan gizi khususnya. Nggak boleh males. Biar nggaj nyesel kan.

    BalasHapus
  21. Aku malah baru sekarang baca tentang #DaruratDHA. Wah,,,ternyata penting banget ya DHA untuk anak. Aku kayaknya termasuk yang kena dampak #daruratDHA sih, hehe.

    BalasHapus
  22. Duh merinding bacanya efek kekurangan DHA pada anak, Teh..kudu lebih banyak dikampanyekan tentang masalah ini biar makin banyak yang aware..

    BalasHapus
  23. Wah DHA dan Omega 3 penting banget ya...mudah2an kondisi darurat DHA nya cpt berlalu dan ank Indonesia terpenuhi kebutuhan gizinya...

    BalasHapus
  24. Wah harus rajin masak buat anak makanan yg mengandung DHA dan Omega 3 ya. Gak tau apakah anakku sudah cukup asupannya.

    BalasHapus
  25. Alhamdulillah aku termasuk yang suka Ikan kaya DHA, dan kalau sama makanan nggak terlalu milih. Dan aku mau nanti anakku bisa kayak aku teh. Soalnya memang aku sering ada di lingkungan orang-orang yang anti makan ikan, rugi sih kalau kata aku, ikan itu enak lho hahaha

    BalasHapus
  26. saya salfok sama adeknya, candid banget yah dipotret cocok jadi model nih hehehe.
    Btw menjaga nutrisi memang perlu yh apalagi lagi marak-maraknya junk food dan fast food

    BalasHapus
  27. rupanya penting super penting banget ya ini DHA buat anak2
    alhamdulillah aku juga termasuk melek soal gizi DHA ini nih
    sampe aku beliin vitamin2 DHA untuk anak2 ku dari mereka kecil sampe sekarang
    tp ttp harus diimbangi dengan makanan nya ya
    semoga picky eater anak2 ku segera berlalu

    BalasHapus
  28. Mba Nia, makasih banget sudah diingatkan. Meski belum memiliki momongan, justru aku harus menyiapkan dari sekarang soal DHA ini. BIsmillah semoga kita menjadi bunda yang menjaga anak, sadar dan banyak belajar

    BalasHapus
  29. Betul. Sekarang aku lagi edukasi si Salfa supaya doyan makan Salmon karena DHAnya itu. Meskipun mahal, tapi sesekali kudu diberikan. Ikan Dory juga sudah mulai doyan dianya.

    BalasHapus
  30. Sedih ya pas tau kondisi anak" Indonesia yang kekurangan DHA, padahal penting banget untuk perkembangan kecerdasan. Noted banget nih utk aku supaya memperhatikan asupan gizi anakku nanti.

    BalasHapus
  31. Iya bner nih gizi yg lengkap setiap harinya hrs diberikan ke anak2 Kita ya biar terpenuhi semua nya

    BalasHapus
  32. Self reminder untuk aku juga sebagai orangtua agar terus menjaga dan mengkontrol menu makanan untuk anak-anak. Cukup takaran belum tentu cukup sehat nya. Semangat para mommy untuk terus memberikan gizi makanan yg terbaik untuk anak-anak kita

    BalasHapus
  33. Makasih informasinya, mba Nia..
    Alhamdulillah saya suka makan ikan, harapan saya bisa menular ke anak saya yang masih balita ini, sehingga kebutuhan DHA nya bisa tercukupi.

    BalasHapus
  34. Wah ternyata parah juga ya kondisi gizi anak Indonesia. Padahal kalau ditreatment 3 bulan aja udah nampak hasilnya

    BalasHapus
  35. Angka persentasenya cukup tinggi anak-anak yang kekurangan DHA. Asupan ikan dan susu harus ditingkatkan nih.

    BalasHapus
  36. Aku udah ngomong ke suami supaya siapkan budget agar Salfa bisa makan Salmon dll dengan timing management menu yang perlu diubah.

    BalasHapus
  37. Itu bedanya sangat ya dari 3 bulan sebelum diberikan tambahan Omega 3 dan DHA dan sesudahnya
    Wah alarm ini buat kita semua untuk peduli pada asupan DHA untuk anak-anak kita ini:)

    BalasHapus
  38. wah jd mengkoreksi diri lg... udh bener blm asupan DHA buat anak2 ku....huhuhu... tapi bersyukur anak2ku penyuka ikan semua... jd makannya klo gak ayam ya ikan... tfs

    BalasHapus
  39. Ini jadi concern aku nih dalam memberikan asupan nutrisi buat anakku. Takut kekurangan DHA, mana presentasi anak kekurangan DHA tinggi lagi. Semenjak kampanye ini muncul, aku langsung beli ikan-ikanan. Semoga anakku gak kekurangan DHA.

    BalasHapus
  40. Anakku alhamdulillah rutin konsumsi ikan juga mbak. Dan alhamdulillah nya lagi doyan dan selalu nafsu makannya. Sayangnya adik saya masih kurang suka.

    BalasHapus
  41. Perubahan contoh tulisannya signifikan banget ya setelah 3 bulan konsumsi makanan yang kaya akan DHA. Semoga seluruh anak Indonesia terlepas dari #DaruratDHA, ya. Menuju masa depan mereka yang gemilang.

    BalasHapus
  42. Harus bener - bener diperhatikan ini mah teh asupan nutrisi anak yah, DHA dan omega 3 nya kudu bener - bener ada, jangan sampai semakin banyak anak Indonesia yang kekurangan DHA

    BalasHapus
  43. Ibu2 wajib tahu kandungan gizi yang dikonsumsi anaknya spt ini. Jangan asal kenyang.

    BalasHapus
  44. Aku sering banget denger DHA dan EPA tapi aku nggak tahu artinya apa dan baru tahu pengertian dari DHA dan EPA setelah baca postingan ini. Nice info, Mbak Nia.

    BalasHapus
  45. terbukti yaa DHA penting buat kecerdasan anak. Semoga masalah kekurangan DHA ini segera teratasi.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)