21.4.18

Mandiri Jogja Marathon 2018, Berolahraga Sambil Cuci Mata


Manteman, dari sekian banyak keinginan, ada gak keinginan yang belom kesampaian? Saya ada. Banyak malah. Dan salah satunya, baru-baru ini jadi keingetan lagi. Mau tau apa? Saya kepengen bisa ikutan event lari marathon. Hehehehe… jangan ngetawain! Serius saya, walopun terdengar lucu, apalagi jika dilihat badan saya yang gendat, yang sepertinya sangat mustahil bisa lari, tapi begitulah adanya. Saya sangat pengen banget bisa ikutan event lari. Biar rekor saya gak cuma handal dalam hal lari dari kenyataan saja *halah*. Ya minimal, bisa lari nyampe finish tanpa nebeng naik motor panitia, seperti lomba lari yang saya ikuti saat agustusan, di waktu SD. Keren deh kayaknya kalo saya bisa menggenggam medali itu. Bukan, bukan medali juaranya. Medali peserta yang nyampe finish aja, cukup buat saya.

Keinginan saya untuk ikutan event lari, keingetan lagi minggu kemaren. Tepatnya saat saya tahu ada event lari besar dan keren yang diselenggarakan di kota Jogja. Pada tahu kan? Duh masa gak tahu? Ya udah, kalo gak tahu, baca terus tulisan ini, ya. Saya ceritain deh semua tentang event lari keren ini. Dijamin deh, udahnya, manteman semua bakal ngerti kenapa saya bisa mupeng ikutan lomba lari marathon.

Mandiri Jogja Marathon 2018
Iya betul, event lari nan keren yang satu ini bertajuk #MandiriJogjaMarathon2018. Seperti yang bisa dilihat dari namanya, event lari ini diselenggarakan oleh panitia di kota Jogja yang bekerja sama dengan Bank Mandiri. Ada pun panitianya sendiri itu adalah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Layaknya lomba lari marathon lain, lomba yang satu ini terbagi dalam beberapa kategori. Ada kategori full marathon (42,195 km), half marathon (21 km), serta lari 10 km dan 5 km. Perhelatan lari ini dilaksanakan pada tanggal 15 April 2018, di kawasan Candi Prambanan.

Banyak hal unik dan menarik di event Mandiri Jogja Marathon (MJM) kali ini. Selain mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan berolahraga, penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon tahun ini juga ingin mengangkat hal lain. Yang malah menurut saya, ini yang jadi pembeda dari event-event lari yang lain. Yaitu mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya dan produk lokal, sebagai bagian dari program pengembangan pariwisata, serta pertumbuhan ekonomi Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya. Keren, ya?!

Produk kerajinan penduduk lokal

Itu sebabnya, karena gak cuma Pemda Jogja aja yang terlibat, event ini juga menggandeng berbagai instansi terkait lainnya, seperti Pemkab Sleman, Kepolisian Daerah Yogyakarta, serta PT Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko untuk mendukung kelancaran acara termasuk pengaturan lalu lintasnya. Tentu saja supaya selama event dilakukan, semuanya tidak mengganggu pelari. Dan aktivitas masyarakat tetap terjaga kelancarannya, tanpa gangguan akibat event ini.

Tak perlu khawatir dengan kemacetan yang mungkin diakibatkan event ini. Bank Mandiri dibantu race organizer sudah melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi rute marathon melalui berbagai kanal komunikasi. Tujuannya tentu agar masyarakat dapat memilih alternatif rute alternatif jika harus bepergian. Rute tersebut bisa dilihat di website Jogja Marathon.

Olahraga Sambil Cuci Mata
Bener banget, di event lari kali ini, para pelari gak cuma dapet sensasi sehat dan segar setelah berlari, tetapi juga refreshing dengan cuci mata. Bukan, bukan karena lari diguyur hujan terus basahin mata. Melainkan karena rute lari yang melewati tempat-tempat wisata. Manteman tahu sendiri kan ya seperti apa tempat wisata Candi Prambanan Roro Jonggrang, Candi Plaosan, dan Monumen Taruna? Ow… sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sehatnya dapet, refreshing pikiran juga iya. Belum lagi melewati kawasan pertanian serta lingkungan pedesaan dengan berbagai kearifan lokalnya. Sebuah momen yang jarang banget bisa ditemukan para pelari. Sekali pun mereka menyengajakan diri untuk berlibur ke Jogja. Ya, kan?

FYI, para pelari yang ikut ajang ini kebanyakan berasal dari wilayah Jabodetabek dan kota-kota lain di Indonesia. Tapi ada juga lho peserta yang berasal dari negara lain, seperti Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, China, Brazil, Singapura, Filipina, dan Australia. Total peserta mencapai lebih dari 7.500 pelari.

Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisata
Unik dan meriahnya event MJM kali ini tentu tak hanya dinikmati para peserta lari saja. Sesuai dengan tujuan lainnya, event MJM ini juga menarik perhatian banyak wisatawan. Baik itu wisatawan lokal mau pun internasional. Sebab di dalam event ini banyak sekali fasilitas-fasilitas dan hiburan yang disediakan.

Menurut Pak Aris Riyanto, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan rute larinya yang melewati Candi Prambanan Roro Jonggrang, Candi Plaosan, Monumen Taruna, kawasan pertanian, serta lingkungan pedesaan dengan berbagai kearifan lokalnya itu, diharapkan kunjungan wisata ke wilayah Yogyakarta dan sekitarnya akan semakin meningkat.

Untuk event lari tahun ini, Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta menggandeng Bank Mandiri. Tak sampai di situ, penyelenggaraan juga melibatkan lebih banyak lagi sekolah, sanggar, komunitas seni, dan kelompok-kelompok lainnya dibandingkan event sebelumnya. Hal ini dilakukan agar seluruh elemen masyarakat berperan aktif pada Mandiri Jogja Marathon kali ini. So, kesenian dan tradisi lokal Yogyakarta bisa lebih dikenal lebih luas lagi.

Dalam pelaksanaannya, di titik-titik kilo meter tertentu, panitia menyiapkan hiburan. Ada Kesenian Badui, Kesenian Keroncong, Kesenian Gejog Lesung, Kesenian Barongan, Kesenian Karawitan, dan Kesenian Jathilan. Apalagi di pusat venue, berbagai macam jenis jajanan disediakan. Dari jajanan tradisional hingga makanan-makanan modern.

Hal senada juga dikatakan Direktur Pemasaran TWC, Sahala Parlindungan Siahaan. Beliau mengatakan bahwa TWC mendukung penyelenggaraan event, sebab dapat mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia. Kkhususnya Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Tanah Air.

“Kami mendukung acara ini karena dapat membantu penciptaan ekosistem yang positif bagi kepariwisataan di Indonesia,” ujar Sahala.

Bertabur Makanan-makanan Unik Khas Jogja
Vice President Corporate Communications Bank Mandiri, Ibu Maristella Tri Haryanti mengatakan bahwa untuk memperkuat nilai tambah bagi perekonomian lokal, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan berbagai hotel dan pelaku ekonomi lokal. Termasuk penjual jajanan pasar dan kuliner keraton khas Yogyakarta, serta penyediaan pisang lokal untuk konsumsi pelari.

Pisang-pisang yang disediakan gratis untuk pelari dan pengunjung

Dalam event kali ini, Bank Mandiri membeli banyak sekali sajian, lho. Ada lebih dari 8 ribu pisang dari berbagai penjual di wilayah Yogyakarta; kuliner kerajaan Yogyakarta; jajanan tradisional khas Yogyakarta, dan yang lainnya. Dan makanan-makanan ini bisa dinikmati pelari dan pengunjung prambanan di race village Mandiri Jogja Marathon 2018.

Aneka jajanan yang ada di MJM 2018

Untuk mempermudah transaksi, Bank Mandiri juga menyiapkan jaringan pembayaran nontunai. Pada tahu dong ya kalo skema transaksi nontunai ini kan sudah jadi program cashless society yang telah dicanangkan pemerintah. Dan di event ini, Bank Mandiri berusaha memasyarakatkannya.




Adanya Penyaluran CSR
Dalam penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2018, Bank Mandiri sudah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp1 miliar. Hal ini ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana umum di wilayah Kabupaten Sleman.

Secara simbolik, penyerahan bantuan sudah dilakukan oleh Ibu Maristella Tri Haryanti kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman, Sapto Winarno di Yogyakarta, Senin 9 April 2018 lalu.

“Kami ingin kehadiran Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi masyarakat. Melalui bantuan ini, kami berharap aktifitas masyarakat di wilayah sleman dan sekitarnya dapat lebih lancar sehingga dapat perekonomian lokal dapat tumbuh ke arah yang lebih baik,” jelas Maristella.

This and That
Di event MJM kali ini, ada beberapa hal menarik yang saya catat. Manteman simak, ya. Nambah pengetahuan banget deh. Nih dia!

Semua peserta MJM secara otomatis terlindungi dalam program asuransi dari AXA Mandiri. Asuransi Kecelakaan Diri ini meliputi pertanggungan kematian akibat kecelakaan selama mengikuti lomba yang berlaku mengikat. Rincian asuransinya dapat dilihat di link --> Polis Asuransi Kecelakaan Diri Gratis.

Hadiah untuk pemenang lomba MJM ini sangat besar dan menggiurkan. Baik untuk kategori Full Marathon, Half Marathon, 10K, maupun 5K. Ada juara 1, 2, dan 3 dengan kategori National Individu dan juga Open Individu. Bahkan, ada hadiah untuk Group Challenge juga. Hadiah tertinggi itu adalah Rp50 juta untuk juara pertama kategori Full Marathon. Ada pun hadiah terendah itu Rp3 juta untuk juara ketiga kategori 5K. Total hadiahnya ratusan juta rupiah. Wuih… sangat menggiurkan! 


Rute lari dan waktu start tiap kategori lari berbeda-beda. Ini jelas, ya, tiap kategori lari rute dan waktu start harus beda. Selain jarak larinya berbeda, juga untuk mengantisipasi terlalu padatnya jalan lari oleh pelari. Jumlah pelarinya kan ada lebih dari 7500 orang. Bisa dibayangkan kalo dibarengin. Crowded banget! 

Banyaknya tawaran menarik selama event berlangsung. Ini yang tak kalah menggoda. Banyak sekali merchant yang memberi penawaran menarik selama event berlangsung. Ada promo diskon, ada beli sekian bonus sekian, dan yang lainnya.

Salah satu tawaran menarik selama event MJM berlangsung

Di event MJM 2018 ini ada lomba foto di Instagram. Iya bener, di event ini ada lomba foto Instagram yang berhadiah total belasan juta rupiah. Pelari atau pun pengunjung bisa ikut lomba ini. Info lengkap tentang lomba dan segala sesuatunya bisa dilihat di website Jadi Mandiri.

Well…
Nah, gimana manteman? Keren kan event Mandiri Jogja Marathon 2018 yang lalu? Bangeeeet! Gak heran deh kalo saya jadi keingetan sama cita-cita lama saya. Jadi pelari. Eh… maksudnya ikut event lari. Walopun saya larinya masih pelan kayak keong. Gak masalah deh gak menang juga. Yang penting bisa selfie di venue acara dengan kostum lari dan lalu fotonya dipajang di medsos ikut kemeriahannya. Apalagi di Jojga kayak MJM 2018 lalu itu. Sehat fisiknya dapet, refreshing pikiran juga iya.

Buat manteman yang kepengen ikutan acara serupa, selalu pantengin informasinya, ya. Barangkali saja next event, manteman bisa ikutan. Saya sih yakin, yang berikutnya pasti jauh lebih meriah. Kita tunggu saja. Dan semoga saya pun bisa ikutan. Aamiin. Hehehehe... sampai jumpa!

Keseruan-keseruan di event Mandiri Jogja Marathon 2018

7 komentar:

  1. Aku gak berani ikutan lari maraton Teh.. hehe, takut lemes.. :D

    BalasHapus
  2. mantap ni acaranya ya teh ga cuman dari indonpesertanya tapi dari luar. aku jadi inget juga pernah lari macam begini di kampung alhamdulilah juara 2 *pamer dikit hahaha

    BalasHapus
  3. Kak, jajanannya menggoda ya? Anggeur ini mah makanan mulu, bukannya lari. Eh aku lari loh, lari dari kenyataan XD

    BalasHapus
  4. Acara keren ya teh... Hrs ditiru daerah lain nih utk promo daerah wisatanya :)

    BalasHapus
  5. bagus banget ya teh acaranya :)

    BalasHapus
  6. Banyak jajanannya ya, bikin pengen jajn kalau ke sana, ini mau lari atau jajn sih

    BalasHapus
  7. Iya, keren sekali Event Mandiri Jogja Marathon 2018. Selain menyehatkan raga juga memanjakan rohani melihat pemandangan dan seni budaya yang bagus.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)