12.12.22

AWS Girls’ Tech Day, Siapkan Pemimpin Perempuan Masa Depan di Dunia Kerja Bidang Teknologi


Manteman, dulu waktu kecil, pernah bercita-cita untuk berkarir di bidang teknologi, gak? Saya sih, jujur enggak. Denger kata teknologi aja, saya rasanya jiper banget. Kebayangnya, saya bakalan kerja depan komputer atau laptop seharian, dan lalu begadang ngutak-ngatik kode yang gak saya mengerti. Sudah pasti, jika begitu, hidup saya bakalan sering stres dan sangat membosankan.

Tapi mungkin itu mindset orang jadul. Saya kan memang Generasi Y yang lahir di rentang tahun 1977 – 1994. Jadi ya, di pikiran saya saat kecil, teknologi itu masih ribet. Belum canggih kayak sekarang dan juga aplikasinya belum terlihat nyata dalam kehidupan. 

Girls’ Tech Day Bersama Amazon Web Services (AWS) InCommunities dan Prestasi Junior Indonesia (PJI)

Beruntunglah generasi zaman sekarang. Generasi Z (lahir di tahun 1995 – 2012) dan juga Generasi Alpha (lahir di tahun 2012 – 2025). Teknologi sudah sangat canggih. Pengaplikasiannya juga sudah sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak lagi pada hal rumit, tetapi juga pada hal-hal sederhana. Seperti memesan makanan, pergi ke pasar, bahkan hingga ke urusan bertransaksi keuangan yang bisa dikendalikan dengan tangan sendiri menggunakan smartphone. Jadinya jika ditanya mengenai berkarir di bidang teknologi, mereka akan menjawab ‘iya’ dengan sangat antusias.

Ya benar, hal ini yang saya lihat sendiri ketika ikut acara Girls’ Tech Day, pada Sabtu 26 November 2022 yang lalu, di Bandung. Sebuah acara yang digagas Amazon Web Services (AWS) InCommunities dan juga Prestasi Junior Indonesia (PJI)

Di acara tersebut ada talkshow yang menghadirkan para perempuan hebat yang menggeluti bidang teknologi. Mereka adalah Metha Trisnawati yang merupakan Co-Founder & COO Sayurbox, Meigy Ulina yang merupakan Product Manager Transfez, dan juga Yashinta Bahana yang merupakan Head of Business Development T&C Indonesia AWS.



Setelah sesi talkshow dilanjutkan acara praktik Robotika dan Coding. Sebanyak 150 siswi SMA dan SMK dari beberapa sekolah di Bandung, hadir sebagai pesertanya

Rangkaian sambutan di Acara Girls’ Tech Day, Sabtu 26 November 2022, di Bandung

Rangkaian kegiatan pagi itu dimulai dengan registrasi. Semua peserta, termasuk juga saya dan teman-teman blogger, melakukan registrasi di depan ruangan tempat acara berlangsung, di SMKN 2 Kota Bandung. Ketika semua sudah lengkap, barulah acara dimulai.

Kegiatan pertama dibuka oleh MC. Kehangatan MC-nya membuat kebekuan ruangan langsung terasa cair. Kami seisi ruangan malah diajak untuk mengikuti yel-yel. Dan ya, seru banget ketika yel-yel itu diucapkan dan dipraktekan gerakannya secara bersama-sama.

Tak lama setelah itu, dilakukan sambutan dari Ibu Natalia Soebagjo, yang merupakan Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia. Beliau mengungkapkan rasa senang dan syukurnya atas kegiatan yang akhirnya bisa terlaksana pagi itu. 

Selanjutnya, ada sambutan dari Bapak Hidayah Utama Lubis, yang merupakan Community Engagement Manager Amazon Web Services (AWS) Indonesia. Sama seperti halnya Ibu Natalia, Pak Hidayah juga sangat senang dan bersyukur bisa turut hadir dalam event yang sangat meriah tersebut. Pak Hidayah juga menceritakan mengenai fakta-fakta menarik tentang Girls’ Tech Day yang selama ini ternyata sudah dilakukan di berbagai negara di dunia. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang beruntung bisa menyelenggakan acara ini. Sebab tak semua negara berkesempatan menyelenggarakannya. Fakta-fakta menarik tentang Girls’ Tech Day ini saya bahas secara terpisah di subjudul di bawah nanti.

Setelah Pak Hidayah, ada sambutan dari Pak Agus. Beliau merupakan pihak tuan rumah, yakni perwakilan dari SMKN 2 Kota Bandung. Beliau menceritakan tentang betapa senang dan bangganya SMKN 2 bisa menjadi tuan rumah di acara Girls’ Tech Day kali itu. Harapannya, kegiatan hari itu bisa membawa wawasan dan insight baru bagi para peserta yang hadir. Terutama dalam hal berkarir di bidang teknologi untuk para perempuan.

Sambutan terakhir datang dari Ibu Dr. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd. yang merupakan Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Senada dengan pemberi sambutan sebelumnya, beliau juga senang dan bangga atas terselenggaranya acara tersebut. Tak lupa, Ibu Siti juga berterima kasih kepada Amazon Web Services (AWS) InCommunities dan juga Prestasi Junior Indonesia (PJI) yang sudah membuat acara yang sangat keren dan positif tersebut.


Talkshow yang Membuka Wawasan dan Insight Baru

Rangkaian sambutan pun selesai. Kegiatan kemudian masuk ke salah satu acara utama di event Girls’ Tech Day hari itu, yakni talkshow, atau lebih tepatnya sharing dari para narasumber yang sudah hadir dan sudah saya sebutkan sebelumnya.

Sharing pertama diberikan oleh Mbak Yashinta Bahana yang merupakan Head of Business Development T&C Indonesia AWS. Beliau menceritakan bagaimana awal mula terjun ke dunia teknologi. Beliau yang memang lulusan jurusan Teknik Elektro, saat itu langsung memilih karir di dunia teknologi. Dari satu perusahaan tekno ke perusahaan tekno yang lainnya. Sehingga akhirnya sekarang beliau bekerja di Amazon Web Services (AWS). Beliau bahkan cerita bahwa dirinya pernah naik-naik ke menara BTS gitu ketika bekerja.

Sharing selanjutnya dilakukan oleh Mbak Meigy Ulina yang merupakan Product Manager Transfez. Sama halnya dengan Mbak Yashinta, Mbak Meigy juga bercerita mengenai perjalanan karirnya dari satu perusaan tekno ke perusahaan tekno yang lainnya. Yang unik dari cerita Mbak Meigy, beliau konon pernah dipertanyakan keluarganya mengenai keputusannya berkarir di bidang tekno, yang kebetulan, awalnya berawal dari Start Up. Sebagaimana kita tahu kan, keluarga biasanya ingin anak-anaknya bekerja di tempat yang pasti, seperti BUMN. Namun pada akhirnya, karena kerja kerasnya, Mbak Meigy pun bisa menunjukkan bahwa dirinya bisa sukses di bidang yang dipilihnya.

Sharing terakhir diberikan Mbak Metha Trisnawati yang merupakan Co-Founder & COO Sayurbox. Ya, mirip juga, beliau pun curhat mengenai perjalanan karirnya dari awal hingga sekarang. Karena sudah jatuh cinta dengan dunia teknologi, beliau yang merupakan lulusan Teknik Industri, sempat berhenti bekerja untuk menambah ilmunya terlebih dahulu. Benar, beliau kuliah lagi. Dan begitu lulus langsung bekerja di dunia yang berhubungan dengan teknologi lagi.

Menyimak bagaimana ketiga narasumber yang bercerita mengenai perjalanan karirnya sungguh membuat takjub. Ada hikmah yang bisa diambil dari sana. Wanita ternyata bisa juga berkarir di bidang teknologi. Wanita juga bisa setara dengan laki-laki di dunia teknologi. Asal bisa ulet, rajin, dan tidak menyerah, wanita bisa sukses di bidang teknologi. 

Uh, andaikan saya menyimak acara seperti ini saat masih duduk di bangku SMA, mindet saya tentang teknologi, dunia teknologi, dan berkarir di bidang teknologi tentu tidak seperti dulu. Tapi ya, gimana, waktu sudah lama berlalu. Saya sih berharap, semoga saja 150 siswi SMK dan SMA yang hadir di acara hari itu bisa terinspirasi dan tergerak untuk mengikuti jejak yang dilakukan para narasumber. Berkarir di kancah dunia dan bidang teknologi.

Praktik Robotika dan Coding

Acara kemudian masuk ke sesi berikutnya, yaitu Praktik Robotika dan Coding. Peserta awalnya dibuat berkelompok. Totalnya ada 50 kelompok, dengan masing-masing terdiri atas 3 orang. Tiap kelompok lalu dibagi peralatan robotika dan coding yang namanya Quarky Ultimate Kit

Di depan tempat acara, ada pemandu step by step merakit Quarky dan juga men-setting coding-nya dengan menggunakan aplikasi di smartphone atau pun melalui web Pictoblox di laptop. Di ujung acara lalu dibuat sesi unjuk karya. Dan hadiah pun diberikan kepada kelompok yang robotnya bisa menyelesaikan tantangan tercepat.

Seru banget deh acara ini. Jangankan peserta yang memang ikut berkompetisi, saya aja dan teman-teman blogger yang lebih banyak mengamati dan menyimak, ikut larut dalam acara tersebut. Saat melihat Quarky bisa menyelesaikan tantangan, rasanya bangga sekali.



Tentang Program Girls’ Tech Day 

AWS dan PJI memang mendesain acara Girls’ Tech Day di Indonesia untuk para remaja putri. Hal ini karena faktanya, di negara kita terjadi kesenjangan gender yang bekerja di dunia teknologi. Acara ini sendiri diprakarsai oleh Amazon Web Services (AWS) InCommunities bersama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) untuk edukasi STEAM (science, technology, engineering, arts, dan mathematics).

Sebanyak 250 pelajar perempuan dari lima SMA/SMK di Jawa Barat sudah diikutsertakan, termasuk yang di Bandung bulan lalu itu. Tujuannya jelas untuk membangun minat para siswi agar bisa mengejar karier di bidang teknologi.

Program AWS Girls’ Tech Day sudah dilakukan secara global, sejak tahun 2018. Lebih dari 7.000 anak perempuan di rentang usia 8-24 tahun, yang meliputi 12 negara di seluruh dunia sudah dilibatkan. Indonesia sendiri merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menyelenggarakan kegiatan AWS Girls’ Tech Day ini. 

Wuih…

Mendengar dan menyimak acara ini dari awal hingga akhir sungguh membuat kagum. Bangga deh rasanya negara kita masuk ke dalam 12 negara di dunia yang menyelenggarakan program AWS Girls’ Tech Day ini. 

Semoga deh, dengan dilakukannya program ini, para siswi yang terlibat, dan mungkin siswi-siswi lain, atau perempuan-perempuan lain yang ada di sekitar kita, bisa terinspirasi untuk menggeluti dunia teknologi. Dan lalu berkarir di dunia teknologi juga. Toh tak ada bedanya kok untuk urusan skill atau kemampuan antara pria dan wanita di dalam berkarir di bidang teknologi. Semua orang bisa. Asal punya kemauan, terus berusaha, dan pantang menyerah. Seperti para narasumber yang sharing di sesi talkshow.

Semoga juga, acara AWS Girls’ Tech Day bisa dilakukan terus menerus di banyak sekolah. Supaya semakin banyak siswa perempuan yang tertarik untuk terjun ke dunia teknolgi. Jika sudah begitu kan, kesenjagan gender di bidang teknologi akan semakin berkurang. Dan Indonesia akan semakin maju. Bukan, begitu?!



18 komentar:

  1. Wuih seru ya.. mengingatkan kita sebagai perempuan jangan sampai ketinggalan teknologi juga...hehe

    BalasHapus
  2. woow..keren yaa acara ini. bagus sekali ytk mendorong tumbuhnya minat berkarya di bid teknologi bagi para perempuan muda. terima kasih sdh berbagi pengalaman mengikuti acara keren ini, mba.

    BalasHapus
  3. pekerjaan di dunia teknologi, biasanya diidentikan dengan laki-laki, namun saat ini pekerjaan atau kegemaran tentang teknologi sudah familiar dengan wanita. Banyak programmer skg seorang wanita lho!

    BalasHapus
  4. seru ya mba, perempuan jaman sekarang bebas berkarya dan berkreasi ya mba, bebas menimba ilmu juga nggak kayak jaman dulu hehehee

    BalasHapus
  5. Seru banget acaranya mbak. Saya pun kagum dengan anak muda jaman sekarang. Tidak ada lagi kesetaraan gender, karena baik laki-laki maupun perempuan bisa memiliki keahlian yang sama bahkan bisa menggeluti bidang yang sama pula. Termasuk teknologi, anak perempuan pun kini banyak yang mahir dan hal coding dsb...kagum sama mereka.

    BalasHapus
  6. Banggaaaa bgt dgn program ini.
    Karena tech kan lagi berkenbang bgt ya.
    Kesempatan dan peluang terbuka lebaarrr utk para perempuan jugak.

    BalasHapus
  7. event yang berhubungan dengan teknologi selalu bikin saya kagum dengan percepatan dunia dan bagaimana peran manusia di dalamnya.
    Girls can do it!

    BalasHapus
  8. Keren banget acaranya, sebagai warning juga kalau kita kaum cewek jangan sampai gaptek

    BalasHapus
  9. wah bagus banget nih acaranya memang generasi muda anak-anak kita harus dipersiapkan biar kompetensinya bs mumpuni utk persaingan global yg potensinya banyak di dunia IT dan digital

    BalasHapus
  10. Wahhh ternyata Indonesia juga menjadi negara Asia Tenggara pertama yang diikutkan program AWS Girls’ Tech Day ini ya Teh Nia.

    Semoga makin banyak anak perempuan yang tertarik menekuni bidang teknologi

    BalasHapus
  11. Akuu teeh, dulu cita-citanya pengen sekolah dan kerja bidang teknologi, tapi ditentang bapakku, huhuuu.
    Seru banget kan, kalo perempuan memang ga bisa diragukan lagi bisa merambah semua bisang, salut sama program AWS Girls’ Tech Day nya, semoga makin menguatkan dan support sesama perempuan.

    BalasHapus
  12. Beberapa tahun ke belakang memang peran perempuan di dunia teknologi semakin besar lho. Malah baru bulan lalu aku tahu, ada komunitas teknikal SEO dan coding dunia yang membernya hanya boleh perempuan. Nah, ini program Girls’ Tech Day bisa jadi jalan juga ni buat anak-anak perempuan untuk kelak berkarir di bidang teknologi.

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah di masa kini makin banyak bidang yang bisa dikuasai oleh perempuan. Dulu dari kecil aku udah seneng otak-atik apa aja di komputer jadul milik kakakku. Hanya saja kayaknya memang tidak dikondisikan utk bekerja di bidang tech.

    BalasHapus
  14. Suka dengan dunia teknologi?
    Kudu banget gabung dalam acara Girls’ Tech Day. Semoga helatan acara yang menginspirasi ini bisa rutin diadakan ya, teh..

    BalasHapus
  15. Seneng banget sih ini belajarnya, bisa mengenal dan secara langsung mencoba teknologi dan coding. Semangat buat gen Z dan Gen A untuk memimpin masa depan bangsa

    BalasHapus
  16. Wah ada yang punya Sayurbox juga hadir yaaa. AKu paling seneng kalau ada perempuan2 melek teknologi dan bisa oprek2 sendiri apalagi bikin usaha gtu :D
    Trnyata programnya udah berjalan sejak lama ya? Apakah menyasar anak remaja atau emak2 masih bisa ikutan?

    BalasHapus
  17. acaranya super keren ya Mbak, jadi lebih melek teknologi lagi nih.
    benar nih, perempuan masih belum banyak ya yang berkecimpung di bidang teknologi padahal perempuan dan lelaki juga punya kesempatan dan kemampuan yang sama kok jika diasah.
    semoga AWS Grils Tech Day ini juga bisa diadakan di tempat lain agar makin banyak yang terbuka pandangannya akan dunia teknologi terlebih untuk masa depan.

    BalasHapus
  18. Dunia teknologi memang tidak ada habisnya. Selalu ada kesempatan dan peluang baru. Terima kasih atas tulisannya kak ♥️

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)