22.5.18

Perempuan, Puasa, dan Kampanye #RokokHarusMahal


Suatu kali, saat lagi naik angkot, dalam keadaan hujan, saya pernah terjebak di antara kepulan asap rokok. Seorang bapak yang duduk pintu, dengan asyiknya merokok tanpa peduli sekitar. Saya mau buka jendela, susah. Air hujan yang deras, pasti masuk ke dalam. Mau turun juga tanggung, mana hujan pula. Saya pun gak bawa payung. Akhirnya, saya memberanikan diri menegur si perokok untuk matiin rokoknya. Awalnya dia cuek. Tapi begitu saya tegur dengan keras, sambil mendelik, si bapak pun melempar rokoknya ke luar.

Bukan sekali dua kali kisah serupa saya alami. Tak cuma di angkot. Di bis, di terminal, di pasar, bahkan sampai di sekolah anak-anak, saya dapati kejadian yang sama. Perokok yang merokok sembarangan dan tak peduli lingkungan sekitar. Reaksi saya selalu sama. Saya tegur baik-baik, jika tidak digubris, saya tegur dengan keras. Kalau perlu, saya omelin dengan sejuta fakta efek rokok. Baik untuk si perokoknya sendiri atau pun untuk orang-orang di sekitar asap rokoknya (perokok pasif). Alhamdulillah, meski kadang bikin sewot, mereka akhirnya pergi, atau sekadar mematikan rokoknya.

Saya dan Rokok
Ngomong-ngomong soal rokok, saya gak munafik, saya pernah merokok. Dulu kalo saya merasa stres, saya pasti merokok. Kalo dihitung, mungkin saya merokok sekitar 6 bulan. Saat saya masih single. Dan itu juga gak tiap hari. Dan setiap merokok, gak lebih dari 1 batang rokok saja. Jujur lho, kalo ditanya apa enaknya merokok, saya pasti bingung jawabnya. Sebab saat merokok, bukannya enak, saya malah jadi pusing. Dada berdebar-debar dan udahnya napas saya terengah-engah. Sesak. Ambigu jadinya. Katanya buat ngilangin stres, eh yang saya dapatkan saat merokok justru malah sebaliknya.

Meski bukan perokok berat, saya merasakan efek rokok ke tubuh saya. Saya jadi gampang sesak napas, saya jadi sering batuk-batuk, dan saya juga gampang migren. Syukurlah, ketika saya menyadarinya, saya pun berhenti. Dan sejak saat itu, sesak napas yang sering saya alami perlahan-lahan hilang. Begitu juga dengan batuk-batuk dan migrennya.


Serem, di Dalam Rokok Ada Ribuan Macam Racun!
Ini yang mengakibatkan tubuh saya sesak, batuk, dan mudah migren. Ya, menurut para ahli kesehatan, di dalam rokok terkandung ribuan macam racun. Yang saya alami mungkin hanya efek kecil saja. Sudah banyak sekali bukan korban asap rokok yang sampai meregang nyawa karenanya? Masih ingat juga kan alm. Robby Indra Wahyuda yang berjuang selama 2 tahun dengan kanker laring yang dideritanya akibat merokok? Sungguh, mengingat itu semua, sekarang saya merasa beruntung bisa berhenti merokok. Itu sebabnya, sekarang saya cerewet banget dengan asap rokok. Siapa pun yang datang ke rumah saya, atau siapa pun yang ada di deket saya, kalo merokok, siap-siap aja bakal saya omelin.

Selain mengandung ribuan racun, merokok juga adalah perbuatan yang sia-sia. Di dalam Islam, kita semua tahu bahwa hal-hal yang merusak kesehatan, baik itu ke diri sendiri atau pun orang lain, itu diharamkan. Dan merokok adalah salah satu perbuatan tabdzir (pemborosan), serta penyia-nyiaan terhadap harta. Bahkan dari WHO sudah ada himbauan bahwa merokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Tentu, ini semua karena rokok yang mengandung ribuan racun itu.

Gerakan Kampanye #RokokHarusMahal
Mengatasi masalah rokok memang rumit. Ketersediaan rokok yang bisa didapat di mana saja, murahnya harga rokok, hingga regulasi yang tidak ketat, serta pada pengaplikasiannya di lapangan yang masih susah, menjadi penyebabnya. Dan ini membuat prihatin banyak pihak. Termasuk Komisi Nasional Pengadilan Tembakau (Komnas PT). Sehingga karenanya, beberapa gerakan pun sudah dibuat. Baik yang sifatnya offline mau pun online.

Di Change.org, Komnas PT sudah membuka petisi online dengan link Change.org/rokokharusmahal. Gerakan ini dibuat 1000 perempuan, yang diinisiasi 50 tokoh perempuan, dan juga banyak organisasi. Dari mulai organisasi pemuda, organisasi mahasiswa, organisasi perempuan, organisasi profesi, hingga organisasi yang lainnya. Petisi ini berisikan dukungan agar kenaikan cukai terhadap rokok dilakukan setiap tahun, dengan kenaikan yang signifikan. Misalnya saja harga rokok menjadi 50 ribu atau 100 ribu rupiah.

Dalam perbincangan di program radio Ruang Publik KBR yang disiarkan di jaringan KBR Online, yang bertajuk Perempuan, Puasa, dan Rokok Harus Mahal, dengan pembicara Ibu Krisna Puji Rahmayanti, yang merupakan Dosen UI sekaligus wakil dari Komnas PT; dan juga Ibu Tresia Mahaputri Nusantari Maghfirah, MARS, MPM, yang merupakan Koordinator divisi pelayanan  majelis kesehatan  Pimpinan Pusat Aisyiyah, dikatakan bahwa rokok itu luar biasa dampaknya. Baik aktif mau pun pasif, asap rokok berbahaya bagi kesehatan.


Dikatakan juga bahwa banyak sekali pasien yang datang ke rumah sakit dengan berbagai penyakit yang kronis yang berhubungan dengan efek rokok. Yang bikin miris, bahkan banyak dari perokok ini yang berasal dari kalangan miskin, jugan anak-anak. Jika dirunut kenapa semua bisa terjadi, itu berpangkal pada murahnya harga rokok di Indonesia. Sehingga siapa pun dengan bebas bisa membelinya di mana saja, dan kapan saja. Dan anak-anak juga bisa membeli rokok dari uang jajannya. Fenomena ini, dalam 25 tahun terakhir terus menerus mengalami kenaikan. Iya, jumlah perokok dari tahun ke tahunnya terus mengalami peningkatan.

Coba saja kalau rokok harganya mahal, 100 ribu rupiah misalnya. Sudah pasti, untuk bisa merokok, orang-orang harus punya uang sebanyak itu. Dan tentu, sebelum membelinya, mereka akan berpikir dua tiga kali. Yang mana, mungkin akan lebih mementingkan kebutuhan pokok dulu daripada rokok. FYI, di banyak kalangan, rokok sudah menjadi pengeluaran kedua terbesar dari penghasilan, lho.

Nah, dengan mahalnya harga rokok, diharapkan jumlah perokok semakin berkurang. Terutama dari kalangan usia produktif, anak muda, hingga anak-anak. Dan otomatis, jika perokok semakin sedikit, ketersediaan rokok di pasaran pun semakin sedikit dan terbatas.

Gimana Caranya Supaya Rokok Menjadi Mahal?
Harga rokok di Indonesia bisa murah karena kenaikan cukai yang tidak signifikan. Jadinya, harga rokok masih dalam rentang daya beli masyarakat. Tidak seperti di negara lain yang kenaikannya cukup besar. Jadinya, mahalnya harga rokok ini, di negara lain menjadi salah satu alat di dalam mengendalikan rokok.

Supaya harga rokok bisa naik, maka kita harus bergerak. Salah satunya ya dengan gerakan #RokokHarusMahal ini. Semua kalangan harus ikut mendukung. Supaya pada akhirnya, tujuan gerakan agar cukai rokok naik secara signifikan bisa terwujud. Untuk itu, yuk ikutan menandatangani petisi online --> Change.org/rokokharusmahal.

Eh eh, Kalo Cukai Rokok Naik, Uangnya Untuk Apa?
Cukai yang naik tentu akan menjadi sumber pendapatan negara. Kalau sudah masuk kas negara, uangnya bisa dipakai apa pun untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Termasuk untuk dana kesehatan. Menurut Ibu Tresia Mahaputri Nusantari Maghfirah, MARS, MPM, yang merupakan Koordinator divisi pelayanan  majelis kesehatan  Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam bincang Ruang Publik KBR yang disiarkan KBR Online beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa BPJS atau JKN membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia. Kalau cukai dari rokok ini bisa mahal maka alokasi dananya bisa langsung ke JKN.

Apa Hubungannya Rokok Harus Mahal, dengan Puasa, dan Perempuan yang menjadi Tajuk perbincangan di acara Ruang Publik KBR?
Saat puasa, semua orang tidak makan dan minum di siang hari. Buat para perokok, saat puasa juga mereka berhenti merokok. Nah dengan momen puasa ini, dan adanya gerakan Rokok Harus Mahal, diharapkan menjadi sebuah milestone bagi para perokok untuk bisa mempertahankan kebiasaan tidak merokok hingga ke bulan-bulan berikutnya. Dan mungkin bisa berhenti dari ketergantungannya merokok untuk selamanya. Terlebih kan, sudah dikatakan jika merokok itu merusak tubuh. Dan tetap melakukan hal-hal yang merusak tubuh itu sangat diharamkan. Dan sudah pasti, di bulan puasa, kita semua pasti menjauhi hal-hal yang bersifat haram.

Ada pun perempuan, kita juga semua tahu bahwa perempuan berandil besar sebagai penentu keputusan di dalam rumah tangga. Begitu juga dalam hal keuangan. Perempuan diharapkan berkontribusi di dalam pengaturan pendapatan keluarga, supaya tidak mengeluarkan pendapatan keluarganya itu ke rokok. Yang mana sudah disebut di atas, rokok kini sudah menjadi pengeluaran kedua terbesar di banyak rumah tangga setelah beras. Dan tentu, dengan begitu perempuan bisa mengalokasikan budget rokok ke pos lain yang lebih bermanfaat untuk keluarga.

Oke, Kalau Begitu, Bagaimana Caranya Saya Berkontribusi di Dalam Gerakan Rokok Harus Mahal Ini?
Untuk saat itu, yang paling bisa dilakukan adalah menandatangai petisi online yang sudah dibuat. Jika banyak sekali masyarakat yang mendukung, bukan mustahil jika petisi ini bisa mendesak pemerintah untuk benar-benar menaikan cukai rokok.

Tak hanya mendukung secara online, ikut menyukseskan program-program yang sudah dibuat dan akan dibuat dalam kaitan kampanye Rokok Harus Mahal secara offline, misalnya saja dengan ikut menyimak dan membagikan apa yang didapat dari bincang Ruang Publik KBR yang disiarkan KBR Online beberapa waktu lalu, itu juga sudah menjadi langkah kontribusi.

Untuk para blogger, ada cara khusus yang bisa dilakukan untuk ikut andil dalam kampanye Rokok Harus Mahal. Yaitu dengan mengikuti lomba blog yang sedang berlangsung. Selain bisa mengingatkan diri dan orang-orang terdekat untuk ikut menyukseskan kampanye ini, juga untuk ikut menyebarluaskan infonya ke berbagai lapisan. Pembaca blog kita kan bisa dari mana saja. Bahkan dari luar negeri. Selain tentunya juga berkesempatan mendapatkan bonus hadiah.

Seperti apa mekanisme lomba blognya? Cukup dengan membuat artikel dari pembahasan talkshow serial #RokokHarusMahal di jaringan KBR. Di Jakarta bisa didengar di Power FM 89,2. Untuk yang lain bisa streaming di KBR.id, via KBR Apps, atau tonton di FB Live di page Kantor Berita Radio-KBR. Ada pun ketentuan lombanya bisa dilihat di keterangan berikut ini (klik untuk diperbesar).


Well,
Wuih, rumit juga ya ngomongin rokok ini. Tapi, demi kebaikan bersama, rokok memang harus mahal. Supaya tingkat kesehatan masyarakat kita semakin meningkat. Dan jumlah perokok bisa semakin berkurang. Terutama dari kalangan anak muda dan anak-anak.

Yuk ikut andil dalam program #RokokHarusMahal #Rokok50rb ini. Caranya bisa seperti yang saya uraikan di atas. Dan yang paling gampang adalah ikut mengajak orang-orang terdekat kita. Tak perlu memaksa orang lain jika mereka tak mau. Pokoknya, seperti ucapan AA Gym yang sudah kita kenal. Yuk kita mulai dari hal-hal kecil, dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Jika semua orang melakukan hal yang sama, sangat mungkin tujuan mulia ini bisa berhasil dan sukses.

Oke teman-teman, sampai di sini curhatan saya kali ini. Sampai jumpa di curhatan selanjutnya. Tetap sehat demi orang-orang yang kita cintai, ya. Bye!

31 komentar:

  1. Setuju rokok dimahalain. Semoga suskes campaignnya karna ini emang bakalan susah banget, terlalu banyak pihak yang punya kepentingan

    BalasHapus
  2. setuju pisan teh, harga rokok harus dimahalin biar gak banyak yang konsumsi rokok, dan jangan juga dijual eceran perbatang hihihi

    BalasHapus
  3. Setuju banget dgn program #rokokharusmahal..dan smpe saat ini suami saya msh merokok..hiks. Berenti merokok itu memang susah2 gampang tp setidaknya kl harga rokok mahal..bisa bikin perokok jd mikir berkali2 mungkin ya..

    BalasHapus
  4. setuju bangetsss rokok emg harus mahal teh da bener sayang uangnya klo beliin rokok mending bikin sehat ini mah bikin sakit sok emosi klo di kendaraan umum yg kek ngerokok gitu teh

    BalasHapus
  5. Jadi pengen tahu lebih lanjut gimana Teteh dulu bisa berhenti ngerokok. Ditinggal aja gitu rokoknya atau gimana?

    BalasHapus
  6. saya setuju kalau rokok harus mahal. karena sangat mengganggu sekali, baik itu untuk siperokok maupun yang berada disekitar perokok.

    BalasHapus
  7. Teman-tema kuliah juga banyakperokok, saya jadi perokok pasif, asyik ajatemenan, tapi kasian juga sama kesehatan mereka dan kesehatan perokok pasif kayak saya

    BalasHapus
  8. Harus banget rokok mahal. Karena dengan begitu kan pada susah belinya. Cuma yah gimana, pendapatan terbesar dari rokok. Dilema itu.

    BalasHapus
  9. Pengen berani gitu deh bisa negur orang kalau dia merokok deket kita. Kadang suka segan malah kesel sendiri. Apalagi para perokok yang naik motor. Duh ganggu banget rasanya

    BalasHapus
  10. setuju banget nih Teh, kalo masalah rokok mah emang ga ada segi positifnya, yang ada justru sumber penyakit semua. Jadi aku setuju banget kalo harga rokok bisa sampe 100ribu, biar perokok2 pada mikir 2kali hahaha

    BalasHapus
  11. Huhuu..aku perokok pasif nih teeh, barau asep..
    Mendukung banget pokoke rokok harus mahal, terutama buat buibu sayang banget kan daripada beli rokok mendingan buat beli telor ma daging ayam hahhaa

    BalasHapus
  12. saya setuju banget kalau harga rokok mahal, selain mahal harusnya susah juga untuk dibeli

    BalasHapus
  13. Sebagai wanita dan juga seorang ibu saya setuju sekali ketika rokok harus mahal. itu artinya lingkungan akan lebih sehat dan generasi yang akan mendatang akan lebih baik tanpa rokok

    BalasHapus
  14. Rokok sepertinya sudah jadi sahabat beberapa orang, memang perlu sesuatu untuk memutus mata rantai ini salah satunya dengan campaign ini :) ayo berjuang!

    BalasHapus
  15. Setuju banget kalau bener2 JD mahal ...sy juga tidak suka sama bau asap rokok , langsung saya tegor kalau ada dalam satu angkot ada yg merokok

    BalasHapus
  16. Saya setuju banget yes sama gerakan ini , rokok di Indonesia juga terlalu murah makanya semua kalangan bisa beli,, yang lebih miris lagi anak SD udah pada ngerokok duhhh ampunn deh. Semoga aja dengan adanya gerakan ini rokok jadi mahal yes.

    BalasHapus
  17. Saya dukung segala upaya memerangi perilaku merokok yang mengganggu bahkan merugikan orang-orang sekitar.

    Namun pabila rokok harus mahal,kok ya kuanggap malah menguntungkan produsen rokok ya.harus ada juga upaya yang menekan pengusaha rokok, lawan argumen pabrik rokok membuka lapangan kerja lebih luas, mengatasi pengangguran, dll

    BalasHapus
  18. Saya setuju bangat Mba harga rokok dimahalin saja, menurut saya ngerokok itu nggak ada manfaatnya justru menghabiskan uang saja.

    Dan saya pribadi memang sangat nggak suka sama asap rokok, bikin sesak nafas rasanya dan pakaian jadi bau.

    BalasHapus
  19. Aku dulu ngerokok lhoo teh jaman masih ngeband haha malu sendiri jadinya. Semoga sukses campaignnya, biar ayahku ga beli rokok terus nih..

    BalasHapus
  20. Benarkah merokok itu susah berhenti mbak? Mungkin bisa bikin tulisan lagi tentang tips berhenti merokok :D
    Saya sbg perempuan jg dukung kempen ini, juga dukung rokok harus mahal biar pd mikir kalau mau beli.

    BalasHapus
  21. Alhamdulillah terhitung dua kali ramadan ini, ayah saya juga berhenti jadi perokok berat Mbak. Setelah beliau, ibu saya, bahkan anak saya yang itu adalah cucunya pada kena TB. Sekarang kalau kena bau rokok sedikit saja ayah saya nggak mau. Jadi kayak semacam trauma buat ayah.

    BalasHapus
  22. Keluarga terdekat saya juga perokok aktif, teh.
    Dan Qodarulloh beliau sakit, jadi menjalani operasi.
    Pasca operasi, dokternya hanya pesan "Jangan merokok lagi yaa, Pak."

    Jadi beliau terpaksa berhenti merokok.
    Dan nyatanya bisa hingga saat ini ((sudah 6 bulanan))

    BalasHapus
  23. Setuju banget rokok harus mahal supaya tidak menambah angka kematian kanker paru-paru.

    BalasHapus
  24. Yes. Rokok memang harus dimahalin. Saya lihat para pengemis yang suka mangkal di perempatan, dengan santainya merokok. Dan yang paling gregret itu, pernah lihat anak SD atau SMP yang sudah merokok. Itu karena rokok murah. Kalau mahal, mereka pasti mikir-mikir dulu untuk beli.

    BalasHapus
  25. Saya setuju dan mendukung rokok mahal... Biar semua masyarakat berhenti merokok, anak usia produktif tidak bisa menjangkau harga rokok. Agar Indonesia lebih sehat.

    BalasHapus
  26. saya termasuk orang yang nggak suka dengan rokok. karena ketika mencium asapnya langsung pusing. Semoga aja wacana rokok mahal bisa terealisasikan

    BalasHapus
  27. #RokokHarusMahal! Biar berkurang orang yg merokok. Kalau bisa Indonesia bebas dari asap rokok. 💪💪

    BalasHapus
  28. Setuju banget 100% sama campaign ini. Dukung banget jako Rokok memang harus lebih mahal. karena memang rokok ngga menyehatkan sama sekali terutama asapnya untuk para perokok pasif ya.. huhuhu

    BalasHapus
  29. Aku mah setuju kalau rokok itu dilarang aja hahaha... ngga ada gunanya sama sekali ngerusak diri dan orang lain :) Sayang termasuk komoditi yg banyak ngehasilin uang jad ga mungkin dilarang..

    BalasHapus
  30. Emang suka risih pisan kalo ada yang ngerokok di tempat umum gitu, komo di angkot, beuh! Keseel!

    Abah dulu juga ngerokok, tapi gak pernah di rumah. Untung sekarang mah udah berhenti dan lagi seneng sepedahan :))

    BalasHapus
  31. Setuju rokok hrs mahal. Mubazir banget yak uangnya.
    Ini karena kita peduli. Yg ngerokok seenaknya tuh gak ada rasa peduli sama sekali

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)