27.1.13

William Henry Fox Talbot (1800-1877), ‘Bapak’ Dunia Fotografi Modern


Di jaman serba canggih ini, segala macam penemuan akan alat-alat yang mempermudah dan membuat indah hidup manusia, berjalan sangat cepat sekali. Tak jarang alat inovasi yang baru ditemukan beberapa tahun yang lalu akhirnya harus tergusur dengan alat lain sejenis yang lebih canggih. Fenomena ini terjadi juga pada dunia fotografi, dimana kita bisa melihat bagaimana evolusi alat fotografi atau kamera ini berjalan. Dimulai dari kamera yang mengeluarkan asap ketika dipakai, sampai pada kamera digital yang kini sedang '‘trend’. Dan diantara dua lonjakan inovasi itu terselip inovasi kamera yang memakai klise (gambar negatif) yang bahkan sampai sekarang masih banyak dipakai oleh masyarakat luas, tentunya  karena alat pengabadi momen ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan kamera lainnya.
Dialah William Henry Fox Talbot, orang yang paling berjasa dalam metode kamera ini, seorang ilmuwan besar berkebangsaan Inggris. Tidak seperti ilmuwan lain,  yang hanya berkonsentrasi dalam satu bidang, Talbot mempunyai banyak keahlian, diantaranya sebagai Egyptologis, klasikis , fotografer, filusuf, , penterjemah, kimiawan, matematikawan dan fisikawan.

William Henry Fox Talbot lahir pada tahun 1800 di Lacock Abbey, sebuah kawasan elit keluarga dekat raja serta para orang-orang kelas atas di Inggris. Ibunya, Lady Elizabeth Theresa Fox, adalah seorang wanita pintar yang bergelut dengan dunia politik dan bahasa. Dia sangat berpengaruh dalam kehidupan Talbot. Dari ibunyalah Talbot menyukai belajar segala sesuatu. Sementara ayahnya, Davenport Talbot, adalah seorang militer angkatan laut yang menghabiskan hampir seluruh waktu hidupnya di lautan. Dia meninggal ketika Talbot berusia 5 bulan. Kemudian ibunya menikah lagi dengan Charles Fielding pada tahun 1804.

Dari surat-surat dan diarinya, terlihat bahwa Talbot adalah orang pintar yang selalu penasaran dengan segala hal mulai dari bahasa, matematika, politik, botani, optik dan astronomi. Di sekolah, Talbot menyukai berbagai macam mata pelajaran serta menghasilkan nilai memuaskan untuk semuanya. Talbot meneruskan studinya dalam bidang kimia dan matematika yang memberinya banyak penghargaan dan medali serta gelar Bachelor dan MA di Universitas Cambridge. Ketika masih mahasiswa, di tahun 1825, Talbot terpilih menjadi anggota Royal Astronomical Society dan Fellow of the Royal Society yang merupakan suatu kelompok para ilmuwan Inggris.

Talbot kemudian melakukan perjalanan ke beberapa negara Eropa untuk penelitian optik, matematika (kalkulus integral) dan kimia (termasuk pencahayaan warna dan spektrum), dan juga bahasa.

Pada tahun 1832, Talbot menikah dan menjadi anggota parlemen sampai tahun 1834. Pada masa ini, Talbot kembali menetap di Lacock Abbey. Ketika Talbot melakukan perjalanan bulan madunya ke Itali, di danau Como, Talbot mencoba mengambil gambar dengan menggunakan kamera lucida, tetapi Talbot tidak puas akan hasil yang diperoleh, karena bagian-bagian artistik pemandangan itu tidak muncul. Kekecewaan Talbot ini membuat Talbot berhayal tentang mesin dengan kertas peka cahaya yang membuat gambar secara otomatis. Sepulang bulan madu, baru Talbot mulai mengerjakan mimpinya ini.

Percobaan-percobaan Talbot dimulai di awal tahun 1834. Di awal-awal pengujian mimpimya, Talbot mengembangkan prosedur pelapisan kertas dengan menggunkan larutan garam meja  (table salt) yang dikeringkan kemudian dilapisi kembali dengan perak nitrat. Setelah pengujian berulang-ulang, akhirnya Talbot mendapatkan hasil, bahwa larutan perak klorida sebagai plapis, lebih sensitif dibandingkan dengan perak nitrat. Talbot menggunakan ‘kertas bergaram’ ini untuk membuat foto-foto spesimen botani. Adapun cara yang dipakai yaitu dengan cara mengekspos kertas peka cahaya yang sudah dilapisi perak klorida pada cahaya matahari dengan objek foto berada di depan kertas itu. Selain itu, Talbot juga memperoleh hasil foto yang stabil setelah dicelupkan pada larutan garam meja atau potasium iodida pekat. Talbot menyebut cara yang digunakan dalam pemotretannya sebagai teknik penggambaran fotogenik (fotogenic drawing) yang sekarang disebut dengan metode gambar negatif (klise) dengan warna terang pada gambar negatif yang sebenarnya merupakan warna gelap benda sebenarnya, dan sebaliknya.

Talbot mengemukakan keunggulan teknik ini, yaitu kemampuan bisa didapatnya hasil foto sebanyak yang diinginkan dengan cara mencetak kembali gambar negatifnya, dimana hasil cetakannya kemudian disebut sebagai gambar positif. Cara inilah yang dipakai sampai sekarang.

Pada tanggal 28 februari 1835, Talbot menjelaskan sistem negatif-positif ini kepada masyarakat. Bahkan gambar negatif dari hasil pemotretan Lacock Abbey saat itu, sampai kini masih tersimpan dengan baik.

Talbot juga membuat kamera obscura kecil yang terbuat dari kayu. Istrinya menyebut kamera ini sebagai perangkap tikus. Tetapi Talbot tidak mempublikasikan buatannya ini.

Sebenarnya Talbot bermaksud menulis laporan penemuannya pada Royal Akademic of Science, (dimana dia menjadi anggotanya pada tahun 1833) tetapi batal. Sampai akhirnya dia menulis buku yang disebutnya Hermes or Classical and Antisuarian Research.

Sekitar tahun 1836, Talbot akhirnya dapat memamerkan hasil pemotretannya, serta menjelaskan penemuannya itu di depan Royal Society. Dan di tahun 1840 Talbot juga akhirnya dapat menyempurnakan kamera buatannya yang disebut camera obscura yang dipatenkannya setahun kemudian. Sedangkan metode pemotretan yang dipakainya dipatenkan dengan nama calotype, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti penggambaran indah.

Penyempurnaan metode kalotip ini terjadi pada tahun 1841 dengan ditemukannya latent image  atau gambar laten yang tersembunyi dan bisa muncul dalam waktu lama setelah diekspos lama terhadap sinar matahari. Tetapi dengan penambahan komponen perak yang banyak, gambar laten ini dapat muncul langsung tanpa harus diekspos pada matahari dalam waktu lama.

Tahun 1843, Talbot membuka rumah pencetak foto pertama yang bisa dipakai oleh masyarakat luas. Tahun berikutnya, Talbot mengeluarkan buku The Pencil of Nature, yaitu buku pertama di dunia yang memakai ilustrasi foto dan memuat 24 foto termasuk foto Oxford dan Paris.

Di  tahun 1852, Talbot mengembangkan pencetakan Halftone kemudian mematenkan proses Photoglyphny di tahun 1858. Tetapi sebelumnya, yaitu di tahun 1851, Talbot mematenkan hasil foto pertama di dunia yang menggunakan blitz berkecepatan tinggi.

Dari segala macam penemuannya yang sangat berarti bagi dunia fotografi, Talbot  mendapat berbagai macam penghargaan, seperti gelar penghormatan dari Universitas Edinburg (1864), serta anggota kehormatan Asosiasi Fotografi London (1874).

Talbot meninggal di tahun 1877 ketika sedang menulis sejarah penemuan fotografinya di Lacock Abbey yang sekarang menjadi museum fotografi, film dan televisi nasional Inggris.

Dimuat di HU. Pikiran Rakyat, Juli 2004


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)