30.1.13

Brainwave, Gelombang yang Keluar dari Otak


Aktivasi otak tengah yang bisa membuat anak-anak biasa menjadi luar biasa pada prinsipnya adalah memakai teknologi gelombang otak. Teknologi gelombang otak ini pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktifitas listrik.
Penelitian tentang gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890. Dalam sebuah artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci dan otak anjing. Dia menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang mirip cahaya.
Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi bernama Hans Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia pada tahun 1920.
Macam-macam Gelombang Otak
Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga sensory motor rhythm.
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang Alpha ini mempunyai frekuensi 8 hingga 12 Hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi dan orang yang mengalami hypnosis.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini mempunyai frekuensi di atas 12 Hertz atau 12 Hertz sampai dengan 19 Hertz. Gelombang ini muncul saat kita mengalami sedang siaga penuh. Misalnya saja saat kita bekerja atau sedang berkomunikasi dengan orang lain.  Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu High Beta Waves (frekuansi di atas 19 Hertz); Beta Waves (15-18Hertz); dan Low Beta Waves (12-15Hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 Hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma ini mempunyai frekuensi 25 sampai dengan 100 Hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh. Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi lagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa.
Baru-baru ini ditemukan bahwa ternyata di atas gelombang gamma terdapat gelombang lain yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang hypergamma. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 Hertz. Dan gelombang kedua adalah gelombang Lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200 Hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 Hertz hingga 8 Hertz.  Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah nafas yang melambat dan dalam. Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya, anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja karena gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini mempunyai frekuensi 12 Hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelombang ini baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa penderita epilepsy, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan penderita Autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Ingat lagi bahwa gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. Akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan teknik neurofeedback.
Tak hanya Sensory mototr Rhythm, Schumann resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan tetapi, Schumann resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi gelombang ini adalah 7,83 Hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti Extrasensory Perception (ESP), telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi).
@niaharyanto
Dimuat di HU Pikiran Rakyat, April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)