27.1.13

Kolagen, Zat Pengisi Tubuh


            Tampil cantik dan sempurna merupakan idaman semua manusia. Tak hanya wanita, laki-laki pun menginginkan hal yang sama. Terlebih saat ini, ketika predikat pria ‘metroseksual’ begitu santer diberikan kepada siapapun laki-laki yang tanpa merasa risih masuk ke salon untuk melakukan berbagai perawatan tubuh. Dari mulai rambut hingga ujung kaki (pia normal).
            Berbagai teknologi untuk mempercantik dan menyempurnakan bentuk tubuh pun semakin banyak ditemukan dari alat perekontruksi (memulihkan atau mengembalikan bentuk organ yang rusak karena kecelakaan) hingga alat pengaugmentasi (penambah besar atau peninggi organ-organ tertentu).
            Keinginan untuk tampil cantik terkadang membutakan kita. Dengan menghalalkan segala cara serta dengan ketelitian yang minim, perawatan menuju kesempurnaan diri justru menjadi sarana mencelakakan diri. Banyak contoh kasus dari kenyataan ini. Kasus yang paling baru, adalah kasus yang menimpa Hilda Pasman (20). Gadis Jakarta yang satu ini meninggal akibat suntikan kolagen di payudaranya. Bukannya menjadi sempurna seperti yang diharapkannya, Hilda malah menemui ajalnya dalam suntikan kolagen.
            Kolagen dan efek sampingnya
            Teknik penyuntikan kolagen sebenarnya sudah lama dikembangkan. Bahkan produksi kolagen implan sudah ada sejak tahun 1980-an. Kolagen implan ini berasal dari jaringan kulit sapi (bovine collagen, zyderm). Awalnya kolagen berfungsi sebagai skin filler (pengisi kulit) sehingga kulit yang keriput atau bekas jerawat dan cacar bisa menjadi mulus lagi. Tetapi seiring waktu berjalan kolagen menjadi salah satu teknik penyuntikkan yang bersifat augmentasi.
            Perlu diperhatikan lebih jauh, kolagen sebagai skin filler juga hanya mampu bertahan selama 2 bulan saja karena setelah itu, kulit akan kembali seperti semula. Para dokter lebih menyarankan hyaluronic acid sebagai skin filler karena sanggup bertahan selama 6 bulan.
            Seperti halnya teknologi lain, teknik penyuntikan kolagen menimbulkan efek samping, diantaranya hipersensitivitas pasien terhadap kolagen dari luar, alergi yang menimbulkan penolakan hingga timbulnya gelembung-gelembung. Jika penyuntikkan dilakukan pada payudara, gelembung ini kalau diraba menyerupai kelereng.
            Hal lain yang menjadi ancaman penyuntikkan pada payudara adalah masuknya cairan kolagen ini pada pembuluh darah besar yang ada di payudara yang akan menyumbat peredaran darah ke jantung dan paru-paru. Hal ini dapat berakhir pada kematian, dan hal ini juga yang menjadi dugaan Hilda Pasman meninggal.
            Kolagen adalah protein
            Kolagen sebenarnya merupakan komponen protein utama di dalam tubuh. Lebih dari sepertiga protein tubuh adalah kolagen. Kolagen dapat ditemukan di seluruh organisme bertulang belakang. Karena kolagen dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, jaringan kulit, urat otot (tendon), dan juga di seluruh membran dasar.
            Di dalam tubuh kolagen berfungsi sebagai bantalan antarsel, lapisan penguat tendon, serta penyokong kulit dengan organ-organ dalam. Tulang dan gigi merupakan suatu kolagen dangan penambahan mineral kristal (padatan). Kolagen juga merupakan penjaga bentuk dan struktur tubuh kita yang menjaga dan penyambung jaringan halus pada rangka tubuh. Semakin tua umur seseorang maka kolagen yang ada di tubuhnya terutama kolagen pada jaringan kulitnya semakin sedikit, ini terlihat dari timbulnya banyak keriput.
            Meskipun fungsi kolagen ini begitu penting, namun kolagen merupakan protein yang relatif sederhana. Nama kolagen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti lem (perekat).
Struktur kimia kolagen
            Kolagen disusun oleh 3 rantai polipetida (monomer protein) yang terpilin membentuk triple helix (pilinan ganda 3). Segmen kecil dari tiap rantai mempunyai panjang asam amino sebanyak 1000-an. Setiap tiga asam amino terselip glisin yaitu asam amino kecil yang menempati tepat di dalam pilinan. Dan 2 asam amino tang lain dan kerap hadir adalah prolin dan hidroksiprolin yang berfungsi sebagai penstabil struktur kolagen, serta hidroksilisin sebagai pengikat gula.. namunpun begitu, komposisi rantai polipeptida berbeda-beda tergantung kepada jenis kolagennya, yang dibedakan dari ujung-ujung asam aminonya. Setelah membentuk triple helix, kolagen juga dapat membentuk struktur kuartener yang terbentuk akibat ikatan hidrogen.
            Kolagen dari hewan sering kita kenal juga sebagai bumbu masak. Dimana seperti halnya protein lain, kolagen bila dipanaskan strukturnya akan berubah, disini struktur triplehelixnya akan terpisah. Dan ketika suhu dingin lagi, kolagen tadi akan membentuk gelatin. Dan bentuk kolagen seperti gelatin inilah yang biasanya dipakai sebagai skin filler.
            Struktur kolagen seperti gelatin bisa kita lihat jika kita memasak tunjang dan kulit sapi serta ceker ayam. Ketika suhu dingin, masakan tersebut airnya menjadi licin bahkan memadat. Masyarakat tradisional ada yang menganggap bahwa masakan ini dapat mempercepat bayi berjalan serta menyembuhkan sakit tulang (fatig). Hal demikian memeng merupakan salah satu manfaat dari kolagen.
            Selain protein, di dalam kolagen juga terdapat struktur karbohidrat yaitu monosakarida (glukosa dan galaktosa) yang masuk oleh galaktosil transferase (enzim pentransfer). Dan pengikatan gula ini terjadi sebelum terbentuknya pilinan (helix). Bilangan gulanya tergantung pada jenis jaringan kolagennya, misalnya kolagen tendon 1,6 ; kolagen lensa IV- 110.
            Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa ikatan kolagen lebih kuat dibandingkan kawat baja. Tak ada enzim yang dapat memotongnya kecuali enzim kolagenase yang dapat memotong-motong kolagen menjadi elemen-elemen penyusunnya.
Proses pembentukkan kolagen.
            Proses pembentukan kolagen, seperti pada proses pembentukkan protein lainnya diawali dengan proses translasi protein di ribosom. Setelah itu terjadinya proses hidroksilasi prolin lisin, yang diikuti pengikatan gula (monosakarida) yang mengikat glisin. Setelah itu baru terjadi pemilinan membentuk struktur triple helix dimana pada bagian tengah, ujung –N dan –C melipat membentuk protein struktur globul. Ujung –N dan –C tadi dipotong oleh protease agar panjangnya hanya 1000 asam amino. Terakhir dibentuklah kolagen dengan bentuk kuartener dimana semakin tua umur organisme, semakin banyak struktur kuartenernya, yang penyusunannya dilakukan secara staggered.


Dimuat di HU. Pikiran Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)