27.1.13

Sejuta Manfaat Sebutir Jeruk

Semua orang tentu mengetahui jeruk. Buah populer satu ini mempunyai sensasi yang segar di lidah kita, campuran dari rasa asam, manis dan sedikit pahit. Takayal lagi, semua orang pasti gemar menyantap si buah bulat ini.
Jeruk sendiri, merupakan buah tahunan yang berasal dari Asia. Buah bernama latin Citrus sp. ini dipercaya berasal dari Cina. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia, baik secara alami maupun dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkannya dari Amerika dan Itali.
Mengatasi sariawan pastilah hal pertama yang kita pikir ketika ditanya manfaat buah jeruk. Tetapi tahukah kita, bahwa ternyata manfaat jeruk itu sangat banyak sekali, sehingga sayang jika kita melewatkan hari-hari kita tanpa memakan buah jeruk.
Jeruk kaya akan vitamin dan mineral serta zat gizi esensial lainnya, meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, niasin, vitamin B6, fosfor,magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan 170 senyawa fitokimia. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung kolesterol, sodium serta lemak. Sedangkan kandungan kalorinya rendah, dimana sebuah jeruk segar berukuran sedang hanya mengandung 60-80 Kkalori.
Karbohidrat yang terkandung di dalam jeruk merupakan karbohidat sederhana antara lain glukosa, sukrosa dan fruktosa. Sedangkan seratnya merupakan karbohidrat kompleks non pati yang baik untuk kesehatan. Serat ini berfungsi sebagai pengikat zat-zat gizi yang larut dalam air pada matriks gel, sehingga ikatan kompleksnya dapat membuat lambung kita tetap terisi secara lama. Keadaan ini artinya akan memperpanjang rasa kenyang, maka proses pencernaan dan penyerapan makanan juga menjadi lama. Secara tidak langsung, laju penyerapan glukosa juga menjadi lambat, dan hal ini dapat membantu mencegah naiknya kadar gula darah. Serat yang ada pada jeruk berguna sekali dalam menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat proses reabsorpsi asam empedu. Mengkonsumsi sebuah jeruk segar ukuran sedang dalam sehari, dipercaya cukup untuk pemenuhan kebutuhan zat itu bagi tubuh, yang disarankan sekitar 25 gram per hari.
Vitamin C yang terkandung dalam jeruk, memegang peranan dalam proses pembentukan kolagen yang merupakan komponen dasar pembentuk jaringan penghubung dalam tubuh. Kolagen yang terbentuk secara optimal sangat diperlukan dalam pembentukan ligamen, dentin, kulit, tendon, tulang serta pembuluh darah. Kolagen juga membantu proses penyembuhan luka serta perbaikan jaringan.
Selain hal tersebut diatas, vitamin C juga berperan dalam proses penyerapan zat besi non organik (zat besi dari makan nabati) sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia.
Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel tubuh akibat aktivitas  molekul radikal bebas. Salah satu antioksidan ini yaitu polimetoksilated flavones (PMFs). Dalam tubuh, molekul radikal bebas ini, akan mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas akan berimplikasi pada timbulnya beberapa penyakit, termasuk kanker.
Secara signifikan, dari hasil penelitian, vitamin C yang dikonsumsi secara benar, seperti dari jeruk, dapat mencegah kenaikan LDL (suatu jenis kolesterol ‘jahat’ dimana jika kadar LDL teroksidasi tinggi akan mengakibatkan timbulnya penyakit jantung). Enzim pektin yang terdapat pada jeruk dapat memperkecil penyumbatan pembuluh darah kemudian PMFs juga dapat menurunkan LDL sebesar 40 % akibatnya risiko terkena penyakit jantung menjadi kecil kemungkinannya. Penelitian lain menyebutkan bahwa dengan mengkonsumsi jeruk dapat menekan risiko stroke sebesar 19%.
Beberapa penelitian epidemiologi, memperlihatkan hubungan yang cukup berarti antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler, kegemukan dan kencing manis.
Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi, seperti yang terkandung di dalam jeruk segar atu jusnya akan meningkatkan kadar folat yang berpengaruh terhadap turunnya kadar homocysten, yaitu zat yang bersifat racun bagi dinding pembuluh darah. Turunnya kadar homocystein ini tentu berkaitan erat dengan turunnya kemungkinan terkena penyakit kardiovaskuler seperti yang tercantum di atas. Folat juga membantu produksi DNA dan RNA serta pematangan sel-sel darah merah, yang pada akhirnya dapat mencegah penyakit anemia. Konsumsi folat per hari disarankan sekitar 180 mcg untuk wanita, dan 200 mcg untuk pria. Sebagian kebutuhan itu sudah dipasok dari jeruk.
Kandungan potasium yang ada jeruk mempunyai peran dalam memelihara keseimbangan asam dan air dalam tubuh. Sebagai komponen penting elektrolit, potasium juga berfungsi dalam proses transmisi impuls saraf ke otot, proses kontraksi otot, dan menjaga tekanan darah normal. Konsumsi potasium per hari disarankan sebanyak 2000 mg per hari, yang sebagiannya didapat dari sebuah jeruk segar berukuran sedang dengan kadar potasiumnya sekitar 500 mg.
Kasus defisiensi potasium memang jarang terjadi. Tetapi  perhatian para dokter biasanya lebih kepada rasio perbandingan potasium terhadap iodium yang memang mengakibatkan penyakit kronis apabila rasionya tinggi.
Selain hal itu, penelitian epidemiologi yang lain menyebutkan bahwa mengkonsumsi jeruk segar atau jusnya mempuntai efek yang sangat baik terhadap kanker dibandingkan langsung mengkonsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi.
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), penyakit kanker saat ini menduduki urutan keenam sebagai penyakit yang mengakibatkan kematian setelah kecelakaan, penyakit infeksi, penyakit jantung, diare dan stroke. Dokter Suhartati, Ph.D., kepala bagian Radiologi RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran UI, menyebutkan bahwa penyakit kanker disebabkan oleh pola hidup tidak sehat, seperti kurang mengkonsumsi buah dan sayuran, pendernaan udara, air dan bahan kimia, polusi, serta kebiasaan merokok. Pengidap kanker di indonesia 17 % adalah kanker mulut rahin, 11 % kanker payudara, 7 % kanker kulit, dan 5 % kanker nasopharinx (bagian atas tekak di belakang hidung), serta sisanya adalah  pengidap kanker hati, paru-paru dan leukeumia. Tim peneliti The Commonwealth Scientific and Industrial Research (CSIRO) mengungkapkan bahwa mengkonsumsi jeruk dapat meredam risiko kanker mulut, larinx, dan kanker perut sampai dengan 50 %.
Vitamin C dalam jeruk juga memegang kunci penting dalam penghambatan penyakit katarak. Hal ini terjadi dengan cara penghambatan oksidasi lensa mata oleh antioksidan jeruk. Dari hasil penelitiannya dikatakan bahwa individu yang mengkonsumsi vitamin C dan karotenoid tinggi mempunyai kemampuan terkena katarak lebih rendah.
Jeruk sebagai sumber vitamin C, juga mempunya efek pencegahan terhadap proses pengeroposan tulang, (osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif dan asma. Tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk pembuktian secara ilmiahnya.
Untuk pemeliharaan kesehatan dan menjaga kecukupan cadangan vitamin C dalam tubuh, disarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebanyak 30-100 mg per hari. Kebutuhan ini sudah cukup terpenuhi dengan mengkonsumsi sebuah jeruk segar berukuran sedang, dimana kandungan vitamin C nya sekitar 70 mg, atau setara dengan meminum 225 mL jus jeruk per hari. Walaupun beberapa penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi di atas 200 mg vitamin C per hari dapat mencegah timbulnya penyakit kronis. Jadi, selamat menyantap jeruk.
Dimuat di HU. Pikiran Rakyat, Juni 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)