10.8.16

Rujak Cuka dan Asinan Buah Ala-ala Saya


Teman-teman, masuk musim kemarau begini, paling enak itu makan makanan yang seger-seger dan pedes-pedes, ya? Entah itu baso, pempek, atau bahkan rujak dan asinan buah. Cuaca yang panas, rasanya bikin kepala gampang banget pusing. Dan makanan pedas nan seger tadi, dengan mudah jadi obat pusing yang alami.

Ngomong-ngomong soal rujak, teman-teman pada suka rujak cuka atau asinan buah, gak? Saya sih, sukaaa banget. Enggak tahu kenapa. Eh mungkin karena emang enak dan seger, ya. Dan juga karena saya doyan banget sama makanan pedes. Yang saya inget, saya itu udah suka makan rujak cuka atau asinan buah sejak kecil. Soalnya dulu, saat saya belom sekolah, sekitar usia 5 tahunan gitu, inget banget sering ‘malakin’ rujak cuka atau asinan buah dagangan nenek saya ketika bulan Ramadan. Sementara cucu-cucu lain ‘malakin’ es campur, es buah, dan aneka kolak, saya mah lain daripada yang lain. Ya itu tadi, malakin rujak cuka atau asinan buah. Saking seneng dan seringnya makan rujak cuka atau asinan buah, saya jadinya sering dibilang lagi ngidam alias hamil muda. Wkwkwkk… ada-ada aja deh, ya. Sudah cukup ah ngidam dan hamil mah. Udah gak muda lagi. Anak juga udah 4. Kasihan kalo nambah lagi. Nanti, si bayi diurus sama nenek-nenek atuh. Hihihi….

Apa, Mau Nikah Muda?


Teman-teman sudah pada nonton video di bawah ini, kan? Pasti dong,ya! Ini kan berita yang sedang hot-hotnya dibahas di media sosial. Lagi-lagi, sepeti halnya berita hot lainnya, yang satu ini juga tak kalah menuai pro dan kontra. 


Eh btw, apa sih kesan pertama teman-teman saat lihat video tersebut? Kaget, takjub, heran, kagum, atau malah sedih? Saya sih, malah jadi inget diri saya sendiri. Iya, sebab di keluarga dan sejumlah teman, saya termasuk orang yang nikah muda. Menikah di usia 21 tahun. Eh, masa nikah di usia 21 tahun disebut nikah muda? Nikah muda mah kalo nikah di usia yang belom 20 tahun, ya? Hihihi… gak tahu deh. Pokoknya dulu, saya di antara keluarga dan teman-teman, saya dibilang nikah muda. Mungkin karena lebih dulu dibanding mereka kali ya. :D

Full Day School, Yay or Nay?


Temen-temen, beberapa hari ini, seperti kita tahu, setelah reshuffle kabinet dilakukan Presiden Jokowi, media sosial kita banyak sekali dihiasi berita. Salah satu yang bikin pro dan kontra, di antaranya adalah mengenai Wacana Full Day School bagi para siswa, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita yang baru, Bapak Muhadjir Effendy. Rame banget, ya. Seperti biasa, hal ini banyak sekali menuai reaksi. Ada yang pro. Dan tak sedikit pula ada yang kontra. Bahkan hingga membuat petisi online segala.

Sebagai orang tua yang punya anak sekolah, saya pun sebenernya demikian. Pengen banget berpendapat melalui media sosial. Tapi jujur, saya bukan orang yang ahli berdebat. Dalam hal apa pun. Apa lagi soal serius seperti itu. Saya takut jika saya menuliskannya di dalam apdetan status facebook atau cuitan twitter, saya akan didebat oleh para ahlinya. Jadinya, saya cuma berani ngomongin ini ke suami. Itu pun secara santai saja. Bukan untuk berdebat. Seperti halnya apa pun selama ini.