Tampilkan postingan dengan label Bapak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bapak. Tampilkan semua postingan

30.12.16

Hipertensi dan Diabetes


Hari Rabu lalu, saat saya sedang asyik milih-milih baju anak di Pasar Baru, tiba-tiba saya mendengar seorang pengamen menyanyikan lagu ‘AYAH’. Sontak saya berhenti. Tangan yang tadinya sibuk pegang ini pegang itu, langsung terdiam. Saya pun menoleh ke arah lagu itu berasal. Saya terkejut lagi ketika tahu bahwa yang menyanyi adalah seorang tunanetra. Suaranya bagus dan nyanyiannya pun merdu. Gak terasa, saya dengerin lagu itu hingga selesai. Dan selama lagu dinyanyikan, hati saya bergetar. Ya, saya teringat almarhum bapak.

30.6.15

Kue Keju dan Elegi Cinta Pertama


Seperti itulah bapak di hati saya. Cinta pertama yang menyentuh dan mengisi hidup saya. Meski tanpa banyak kata-kata, segala apa yang dilakukannya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Masih saya ingat dengan jelas, saat-saat bapak menemani saya, di hampir di setiap tempat yang asing bagi saya untuk pertama kalinya. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah dasar. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah pertama. Saat menginjakkan kaki pertama kali di sekolah menengah atas. Saat menginjakkan kaki pertama kali di kampus perkuliahan. Bahkan hingga saat menginjakkan kaki pertama kali di kehidupan pernikahan. Tak berhenti di situ saja, di saat anak-anak saya lahir, bapak pun selalu hadir. Sungguh, dia benar-benar menjadi pria pertama yang mendukung, di setiap tahap dan langkah hidup saya.

Tapi, hari ini, 127 hari sudah bapak ‘hilang’ dari hidup saya. Senyumnya, perhatiannya, dukungannya, dan cinta kasihnya itu absen di keseharian saya. Bapak telah pergi untuk selama-lamanya. Ya, hari itu, Selasa, 24 Februari 2015 lalu, bapak dipanggil-Nya. Dan saya, kehilangan cinta pertama saya, untuk selama-lamanya.