2.6.13

Pertamax untuk Pendidikan Indonesia yang Lebih Baik

“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” ~Nelson Mandela
Sepakat dengan Nelson Mandela. Ya, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Berawal dari mengubah diri sendiri, lingkungan sekitar, masyarakat luas, hingga akhirnya dunia. Dan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pun hal ini sudah bisa dibuktikan kebenarannya.

Pendidikan sebagai tonggak kebangkitan bangsa Indonesia

Masih ingat dengan peristiwa di balik penetapan tanggal 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional? Di sana terjadi sebuah peristiwa penting, yaitu berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo (Boedi Oetomo) di tahun 1908. Pemrakarsanya adalah Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA lain, yakni Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Awalnya, organisasi ini bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi seiring waktu berjalan, muatan politik masuk di dalamnya.

Pendiri Budi Utomo

1.6.13

Cimahi, The Cyber City dengan Segudang Prestasi

Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda saat mendengar kata ‘Cimahi’? Jujur, bagi saya sendiri, Cimahi itu sangat identik dengan tentara. Ya, tentara. Sebab saat saya kecil, setiap kali berkunjung ke kota Cimahi, orang tua saya selalu mengajak untuk berkeliling melihat-lihat gedung-gedung tua ABRI beserta simbol-simbol tentara yang ada di sana. Sungguh, hingga sekarang, kenangan ‘berwisata’ ke tempat-tempat bersejarah itu masih melekat kuat di dalam memori ingatan saya.

Menginjak SMA, image saya mengenai kota Cimahi meluas. Banyaknya teman yang berdomisili di kota kecil ini menambah nilai kota Cimahi di mata saya. Sebuah kota kecil yang bersih, asri, teratur, dan juga berpendidikan. Bukan tanpa sebab, dibandingkan kota-kota lainnya yang dekat dengan Cimahi, yaitu Bandung dan juga kabupaten Bandung, kota ini rasanya lebih unggul dalam hal kebersihan, keasrian, keteraturan, dan juga pendidikannya.

26.5.13

Epson, Produk Terbaik untuk Indonesia yang Lebih Baik

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah buku yang membuat Anda berdecak kagum saat membacanya bisa sampai ke tangan Anda? Pernahkah Anda ingin tahu seperti apa proses sebuah buku tercipta?

Sebuah buku yang baik tidak 'lahir' melalui satu kibasan tongkat sihir. Dia hadir ke hadapan pembacanya setalah mengalami berbagai macam proses. Penulisan, editing, setting/layout, re-editing, proofreading, dan akhirnya publish. Semua tahapan ini harus dilakukan. Tentu saja agar buku tersebut bisa terhindar dari kesalahan, sehingga ‘enak’dan ‘nyaman’ untuk dilihat dan dibaca siapa saja.