11.7.14

Nokia Lumia, Tempatku Mengurus 'Bintang Peliharaan'

Dulu, sewaktu kecil, ketika usiaku sekitar 6 atau 7 tahun, aku pernah memelihara seekor kucing. Kucing lucu yang entah datang dari mana itu, tiba-tiba saja betah di rumahku. Setelah mendapat izin dari mama, aku pun ‘resmi’ memelihara kucing itu. Dan tentu saja, aku senang dibuatnya.

Tapi rupanya, aku bukan tipe anak yang telaten. Meski sangat menyukai binatang, terlebih kucing, aku seringkali lupa dalam memberinya makan, memandikannya, hingga memelihara kesehatannya. Hingga suatu hari, aku mendapatkan kucingku sakit. Dan lagi-lagi, karena ketidaktahuan, aku memberi kucingku obat demam untuk manusia.  Sampai akhirnya, dua hari kemudian, kucing itu mati.

Sejak saat itu, mama tak pernah lagi mengizinkanku untuk memelihara binatang. Dan ya, meskipun aku sangat ingin, aku juga sekuat hati menahan diri untuk tidak memelihara binatang lagi. Aku takut ketidaktelatenanku dan kecerobohanku, binatang yang aku pelihara, mati sia-sia.

Nokia Lumia, Si Praktis untuk Eksis dan Narsis

Siapa bilang kalo eksis dan narsis itu cuma berlaku buat anak-anak muda? Emak-emak rempong dan banyak anak macam aku, juga bisa. Gak percaya? Lihat aja isi ponselku. Si Nokia Lumia 520 yang akan menjelaskannya padamu.

Yupp! Di Nokia Lumia-ku, semua yang aku banget, aku tampilkan sebagai Live Tiles-nya. Dari mulai media sosial (Facebook dan Twitter yang terintegrasi dalam satu tempat), Instagram, Path, email, hingga berbagai aplikasi chatting, menempel di sana. Mengapa aku tampilkan sebagai live tiles? Tentu saja agar semua memudahkan aku saat akan mengapdet dan membalas. Mau itu sekadar apdetan status, gambar/foto, check in di suatu tempat, atau pun membalas email dan chatting dari teman-teman. Dengan ditempelkannya sebagai live tiles, aplikasi-aplikasi ini tak akan membuatku kehilangan satu apdetan atau berita, sebab di sana, jika ada mention, reply, RT, atau apa pun yang berhubungan dengan akunku, notifikasinya akan terbaca. Dan selama aku belum membuka, notifikasi itu akan selalu tetap ada. Praktis tanpa harus buka menu ini dan itu.

Aplikasi penunjang eksis dan narsis

Nokia Lumia, Si Anti Kudet yang Bikin Gaya

Tahun 2011 lalu, aku hamil anak ke-3. Karena kondisi fisik yang payah, dengan sangat terpaksa, aku meninggalkan semua aktivitas yang biasa aku lakukan. Termasuk juga hobiku berselancar di dunia maya, beserta eksis dan narsis di socmed. Maklumlah, saat itu, gadget yang menunjangku untuk ‘main-main’ di dunia maya, hanyalah laptop dengan modemnya yang nemplok paten di meja komputer. Kalau pun aku niat untuk menclok di sana, sudah pasti, tubuh pegal-pegal dan dada sesak menjadi bonusnya. Jadinya, tiap hari kerjaanku kebanyakan dilakukan hanya di atas kasur saja.

Awalnya, aku merasa senang. Ingar bingar dunia maya tak lagi mengganggu hari-hariku. Tahu sendirilah seperti apa emak-emak yang lagi hamil. Baca status teman yang biasa saja, bisa diterima secara emosional akibat hormon tubuh di masa kehamilan yang tidak karuan. Tapi, belakangan, aku ternyata merasa kesepian. Kehadiran teman-teman yang meskipun hanya lewat dunia maya, seperti hilang entah ke mana.

Sekali dua kali, aku curi-curi nangkring di depan laptop untuk berkunjung ke dunia maya. Tapi lagi-lagi, bonus sakit punggung, sakit pinggang, hingga sesak napas membuatku tersiksa. Akhirnya, aku putuskan untuk hilang dari peredaran, hingga aku melahirkan.