2.2.13

Untuk Apa Itu Hipnotis?


Jika selama ini kita selalu menganggap bahwa hipnotis hanya digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita salah besar. Ada banyak sekali manfaat dari hipnotis. Tak heran, sekolah-sekolah hipnotis dengan berbagai tujuan kian menjamur di berbagai kota di tanah air. Lalu, apa saja manfaat hipnotis itu?

Manfaat pertama dari hipnotis adalah untuk diri sendiri. Dalam upaya memenuhi manfaat terhadap diri sendiri ini, hipnotis merupakan suatu cara alternatif efektif yang dipakai untuk mengubah pikiran, perasaan, perilaku, kebiasaan dan kepribadian. Dalam hipnotis untuk diri sendiri, setiap individu dituntut untuk bisa menghipnotis dirinya sendiri. Tujuannya tentu saja adalah agar setiap individu bisa mengontrol secara penuh atas dirinya sendiri.

Ragam Aplikasi Hipnotis



Seiring bertambah banyaknya penemuan tentang berbagai macam teknologi, inovasi dalam penggunaan hipnotis pun mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Jika dulu hipnotis hanya dipakai sebagai metode dalam menahan rasa sakit saat melakukan bedah operasi serta sebagai salah satu hiburan saja, kini hipnotis banyak digunakan dalam berbagai bidang. Manfaat yang didapat pun beraneka ragam sesuai dengan penggunaan aplikasinya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi penggunaan hipnotis yang sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Hipnotis, Sebuah Tren yang Everlasting


Kita tentu sudah tak asing lagi dengan Romy Rafael atau Uya Kuya. Ya, dua pesohor negeri kita tersebut adalah pelaku dunia entertainment yang menggunakan dasar ilmu hipnotis. Berkat mereka pula, masyarakat kita mengenal hipnotis secara lebih jauh. 

Dulu, ilmu hypnosis dianggap sebagai metode supranatural atau magik. Hal ini tentu saja berkaitan dengan terbawanya suyet (pasien hypnosis) ke dalam keadaan yang disuruh sang guru hypnosis. Belum lagi suyet seringkali menjawab dan melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan saat mereka sadar.

Akan tetapi, penemuan alat yang mampu menggambarkan gelombang otak, yaitu electroencephalogram mematahkan teori hypnosis sebagai bagian dari magic ini. Ya, gelombang otak yang dominan saat orang terhipnotis adalah Alpha dan Theta. Padahal ketika sadar normal, gelombang otak dari manusia berada pada gelombang beta. Sejak saat itulah, ilmu hypnosis diterima sebagai ilmu yang berdasarkan pada hal-hal yang ilmiah.