12.8.16

Aplikasi KPR Lama dan Ribet? Coba Yang Satu Ini!


Bagi yang sudah berumah tangga, memiliki rumah pribadi sepertinya merupakan impian yang paling utama. Begitu juga dengan saya. Sesudah menikah, dan kemudian punya anak, membeli rumah menjadi prioritas utama. Dan untuk mewujudkan hal ini, saya dan suami pun menabung. Baru setelah di tahun ke 10 pernikahan, akhirnya kami dapat mewujudkan mimpi itu. Membeli rumah dari hasil jerih payah kami sendiri.

Dulu, awalnya kami berniat membeli rumah di perumahan modern dengan cara KPR. Selain agar bisa dicicil dan tak memberatkan, alasan lainnya saat itu adalah karena kompleks perumahan modern yang relatif aman bagi keluarga, terutama anak-anak saya. Sebab kan di perumahan biasanya selalu ada petugas keamanan 24 jam. Jadi jika suami ke luar kota, atau pulang kerja larut karena ada urusan, tidak ada kehawatiran sedikit pun terhadap saya dan anak-anak yang ditinggalkan. Tapi saat itu keluarga saya berpikiran lain. Orang tua yang sudah tak lagi muda dan tidak adanya siapa-siapa yang bisa menjaga mereka, membuat saya dan suami akhirnya berubah pikiran. Kami pun jadinya membeli rumah di sekitar rumah orang tua. Di perumahan konvensional biasa.

10.8.16

Rujak Cuka dan Asinan Buah Ala-ala Saya


Teman-teman, masuk musim kemarau begini, paling enak itu makan makanan yang seger-seger dan pedes-pedes, ya? Entah itu baso, pempek, atau bahkan rujak dan asinan buah. Cuaca yang panas, rasanya bikin kepala gampang banget pusing. Dan makanan pedas nan seger tadi, dengan mudah jadi obat pusing yang alami.

Ngomong-ngomong soal rujak, teman-teman pada suka rujak cuka atau asinan buah, gak? Saya sih, sukaaa banget. Enggak tahu kenapa. Eh mungkin karena emang enak dan seger, ya. Dan juga karena saya doyan banget sama makanan pedes. Yang saya inget, saya itu udah suka makan rujak cuka atau asinan buah sejak kecil. Soalnya dulu, saat saya belom sekolah, sekitar usia 5 tahunan gitu, inget banget sering ‘malakin’ rujak cuka atau asinan buah dagangan nenek saya ketika bulan Ramadan. Sementara cucu-cucu lain ‘malakin’ es campur, es buah, dan aneka kolak, saya mah lain daripada yang lain. Ya itu tadi, malakin rujak cuka atau asinan buah. Saking seneng dan seringnya makan rujak cuka atau asinan buah, saya jadinya sering dibilang lagi ngidam alias hamil muda. Wkwkwkk… ada-ada aja deh, ya. Sudah cukup ah ngidam dan hamil mah. Udah gak muda lagi. Anak juga udah 4. Kasihan kalo nambah lagi. Nanti, si bayi diurus sama nenek-nenek atuh. Hihihi….

Apa, Mau Nikah Muda?


Teman-teman sudah pada nonton video di bawah ini, kan? Pasti dong,ya! Ini kan berita yang sedang hot-hotnya dibahas di media sosial. Lagi-lagi, sepeti halnya berita hot lainnya, yang satu ini juga tak kalah menuai pro dan kontra. 


Eh btw, apa sih kesan pertama teman-teman saat lihat video tersebut? Kaget, takjub, heran, kagum, atau malah sedih? Saya sih, malah jadi inget diri saya sendiri. Iya, sebab di keluarga dan sejumlah teman, saya termasuk orang yang nikah muda. Menikah di usia 21 tahun. Eh, masa nikah di usia 21 tahun disebut nikah muda? Nikah muda mah kalo nikah di usia yang belom 20 tahun, ya? Hihihi… gak tahu deh. Pokoknya dulu, saya di antara keluarga dan teman-teman, saya dibilang nikah muda. Mungkin karena lebih dulu dibanding mereka kali ya. :D