11.6.21

Membiasakan Si Kecil Makan Serat Melalui Kampanye Jam Makan Serat


Teman-teman, ada yang punya masalah sama kayak saya, gak? Itu tuh, susah banget ngasih sayur ke anak-anak. Terutama anak-anak yang kecil, yakni Rayi (9 tahun) dan Rayyan (6 tahun). Iya, mereka berdua susah banget makan sayur. Maunya daging terus. Jadi kalo saya masak sayur, dijamin deh makannya sedikit. Antara 5 sampai 10 suap saja. Beneran lho, mereka ngitung sendiri jumlah suapan yang saya kasih. Soalnya kalo disuruh makan sendiri dengan sayur, malah enggak dimakan sama sekali. 

Beruntung anak-anak saya yang besar sudah pada ngerti. Mereka yang waktu kecil susah juga makan sayur, kini sudah berubah. Apa pun sayur yang saya masak, pasti mereka makan. Mungkin mereka ngerasain sendiri efek dari gak makan sayur ini. Sering konstipasi dan mudah sariawan serta panas dalam.

Kudu Ubah Mindset!

Perubahan yang terjadi pada dua anak saya yang besar, yang asalnya gak suka makan sayur ini membuat saya jadi abai dengan anak-anak saya yang kecil. Gapapa deh sekarang mereka gak suka sayur juga. Toh nanti saat besar, saat mereka tahu pentingnya sayur, mereka bakal berubah juga. Begitu pikir saya. Tapi, setelah saya ikut webinar acara Konferensi Pers Peluncuran Program Kampanye “Jam Makan Serat", Kamis, 3 Juni 2021 lalu yang diselenggarakan Bebeclub, saya jadi khawatir dengan pemikiran saya tersebut.

Ya betul, saya khawatir banget. Sebab dalam webinar tersebut disebutkan bahwa serat itu gak hanya untuk mencegah konstipasi. Serat juga termasuk ke dalam salah satu jenis zat gizi yang penting, bahkan untuk dikonsumsi anak, supaya sistem pencernaannya bisa bekerja secara optimal. Jika sistem pencernaan bisa optimal, yang lain juga akan berjalan dengan baik, termasuk daya tahan tubuh. Tujuh puluh persen komponen sistem daya tahan tubuh itu ternyata ada di pencernaan. Sistem pencernaan pun merupakan faktor penting yang mendukung tumbuh kembang serta kesehatan holistik anak. 

Nah lho, serat itu penting! Gak bisa ternyata saya abai dengan ini. Gak bisa saya menunggu sampai anak-anak besar dan mengerti sendiri pentingnya serat. Sebab jika tidak terpenuhi, sistem pencernaan anak saya gak optimal. Nantinya berimbas ke daya tahan tubuhnya yang jadi gak optimal juga. Dan lalu, tumbuh kembang dan kesehatan tubuhnya secara holistik juga gak optimal. Aduh, serem, ya! Huhu… saya kudu ngubah mindset sekarang juga!

Fakta yang Menyedihkan

Ini fakta yang juga baru saya tahu dari webinar yang saya ikuti bersama Bebeclub lalu itu. Konsumsi serat anak Indonesia ternyata masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat sebanyak 95,5%. Dalam penelitian lain juga juga disebutkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat. Anak usia 1-3 tahun hanya mengonsumsi ¼ (seperempat) atau sekitar 4,7 gram saja per harinya. Dan ini jelas, jauh di bawah angka kecukupan gizi (AKG) yang direkomendasikan, yakni sebesar 19 gram serat setiap harinya.  

Dalam kesempatan webinar tersebut, salah seorang pembicaranya, yakni Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Ahli Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), mengatakan:

“Konsumsi makanan berserat tidak bisa diremehkan. Kebutuhan serat yang tercukupi dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya. Pencernaan yang sehat akan membuat nutrisi makanan terserap dengan baik, yang juga akan berdampak pada sistem daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik, dapat memberikan perkembangan yang optimal ke otak, bahkan dapat dapat mempengaruhi emosi anak. Selain itu, pola makan dengan serat yang cukup juga mencegah anak mengalami sembelit (konstipasi) dan dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti obesitas di kemudian hari.”

Hal yang senada juga diungkap pembicara yang lainnya, yakni ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc. Atau yang biasa disapa Prof. Tati. Beliau mengatakan:

“Orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan makanan yang berserat tinggi kepada anak agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Cara mudah untuk memastikan anak mendapat cukup serat adalah dengan memperkenalkan anak dengan berbagai jenis serat, hingga membiasakan konsumsi makanan berserat. Beberapa pilihan jenis makanan berserat antara lain buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga makanan yang diperkaya serat. Beberapa contoh makanan kaya serat, yaitu: sereal sarapan dari gandum utuh, roti gandum dan oats, barli dan gandum hitam; buah-buahan seperti pir, melon dan jeruk; sayuran seperti brokoli, wortel, dan jagung manis; kacang polong, buncis dan pulses; kacang dan biji-bijian; serta kentang dengan kulitnya.”

Prof. Tati juga menambahkan bahwa anak sangat penting untuk memenuhi kebutuhan harian seratnya. Jumlahnya yang banyak akan sangat tidak mungkin dipenuhi dalam sekali makan. Sebagai contoh anak usia 1-3 tahun. Kebutuhan serat hariannya itu sekitar 19 gram serat. Dan itu ada pada hampir 2 kilogram wortel rebus atau 1,2 kilogram pepaya. Nah itu sebabnya, orang tua harus bisa mengatur jadwal makan serat anak. Gak hanya di makanan utama saja, tetapi juga menambahkan serat ke dalam makanan selingan (snack) atau snacking time. 

Kampanye Jam Makan Serat

Beruntung Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia peduli dengan hal tersebut. Melalui Bebeclub, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia meluncurkan kampanye “Jam Makan Serat”. Sebuah upaya kepedulian agar anak-anak Indonesia bisa terpenuhi kebutuhan serat hariannya. 

Bentuk kampanyenya berupa memotivasi orang tua untuk memasukkan makanan berserat di jam-jam anak biasanya makan camilan atau makan selingan (snacking time). Jadinya, di jam-jam tersebut anak makan serat. Itu sebabnya nama kampanyenya Jam Makan Serat. Waktunya yaitu di jam 10 pagi, jam 2 siang, serta jam 8 malam.

Tentu saja, pembuatan kampanye Jam Makan Serat ini juga sejalan dengan apa yang selama ini didengungkan Bebeclub yang selalu mendukung 7 kehebatan lengkap anak atau Si Kecil, yaitu Pencernaan nyaman, Penyerapan nutrisi, Pencernaan lancar, Perlindungan alami, Tumbuh kembang optimal, Cepat tanggap, dan Menjaga suasana hati.

“Kami berkomitmen untuk membantu orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak hebat, salah satunya dengan memastikan asupan serat harian si Kecil tercukupi melalui kampanye “Jam Makan Serat”. Di dalam kampanye ini, kami meluncurkan gerakan “Tantangan 21 Hari Makan Serat” serta Modul Edukasi 21 Hari Makan Serat. Melalui gerakan ini, kami mengajak anak untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat beberapa kali diantara waktu makan, yaitu jam 10 pagi, 2 siang dan 8 malam, sehingga diharapkan dapat membentuk kebiasaan makan serat pada saat makan utama maupun saat snacking untuk dukung kesehatan pencernaan si Kecil.” Begitu ungkap Shiera Syabila Maulidya, Brand Manager Danone Specialized Nutrition Indonesia.

Sebuah kampanye yang bagus ya ini. Membantu kita para orang tua untuk membiasakan anak mengonsumsi serat secara rutin. Tak hanya di jam makan utama. Tetapi juga di waktu makan selingan atau snacking time. Jika ini berlangsung terus menerus, anak-anak jadi terbiasa makan serat.

Ah ya, dalam kampanye ini ada jingle Jam Makan Serat yang ikut launching. Easy listening banget deh. Ayo kita terus nyanyikan, supaya anak-anak juga bisa hapal. Nah nantinya, anak-anak bisa diajak makan serat dan selalu ingat jam makan seratnya melalui jingle tersebut.

Tantangan 21 Hari Makan Serat 

Selain kampanye Jam Makan Serat, Bebeclub juga membuat Tantangan 21 Hari Makan Serat. Di mana dengan tantangan ini, para orang tua diajak untuk memberikan makanan berserat untuk anak-anaknya. Tak hanya di saat makan utama, tetapi juga di Jam Makan Serat. Lama waktunya selama 21 hari. Kenapa 21 hari? Sebab konon, jika kita melakukan suatu hal selama 21 hari secara terus menerus tanpa henti, maka hal itu akan menjadi kebiasaan kita di waktu ke depannya. 


Nah untuk mendukung Tantangan 21 Hari Makan Serat ini, Bebeclub menyediakan e-booklet yang bisa diunduh secara gratis. e-booklet ini bisa jadi acuan, informasi, referensi, serta ide di dalam menjalankan Tantangan 21 Hari Makan Serat. Keren deh e-bookletnya. Saya suka dengan aneka menu makanan berseratnya. Mau unduh? Klik aja link ini >>> https://linktr.ee/hellobebe 

Produk Makanan dan Minuman Berserat

Pemberian makanan berserat di Jam Makan Serat tak mesti makanan yang dibuat dari sayur dan buah saja. Ada juga minuman berserat, sebab serat juga ada yang bentuknya serat larut. Misalnya saja serat yang ada di produk Bebelac Gold. Nama seratnya Advansfibre, yang jika diberikan ke anak, ini akan menambah konsumsi serat hariannya. 


Gya Sadiqah, selebriti yang juga merupakan istri Tarra Budiman, sudah merasakan manfaat dari serat yang ada di Bebelac Gold ini. Beliau mengatakan, “Kami sangat khawatir jika Kalea sering mengalami gangguan pola Buang Air Besar (BAB) seperti konstipasi. Saat sedang BAB, tidak tega melihatnya bisa sampai menangis. Tapi, semenjak tahu dan menggunakan Bebelac Gold yang telah teruji klinis dapat membantu melancarkan pencernaan dalam 2 minggu, karena mengandung nutrisi susu tinggi serat. Hasilnya, bener terbukti dan Kalea jadi tidak konstipasi lagi. Apalagi dengan adanya kampanye “Jam Makan Serat” ini, tentunya akan semakin membuat saya sadar akan pentingnya untuk memastikan asupan serat harian Kalea tercukupi dari makanan tinggi serat serta dibantu dilengkapi dari nutrisi Bebelac Gold.”

Kenalan dengan Tummypedia

Salut deh saya dengan Bebeclub. Selain membuat kampanye Jam Makan Serat, membuat Tantangan 21 Hari Makan Serat yang lengkap dengan e-booklet gratisnya, menyediakan produk Bebelac Gold yang kaya serat, juga ternyata membuat website Tummypedia yang bisa diakses dengan alamat https://bebeclub.co.id/tummypedia

Tummypedia ini hadir untuk membantu para Ibu dalam memantau kesehatan pencernaan anak di rumah, dengan hanya 3 langkah mudah saja. Ada juga fitur andalannya, yakni fitur cek BAB praktis setiap hari untuk mendapatkan diagnosis dokter; Cek asupan serat dan nutrisi; serta bisa mengunduh Tummypedia report dengan diagnosa awal dokter yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan si Kecil.

“Kami percaya bahwa tumbuh kembang optimal anak harus didukung tidak hanya oleh nutrisi yang tepat, tetapi juga edukasi yang efektif. Oleh karena itu, Bebeclub menyediakan fitur lengkap untuk pencernaan melalui Tummypedia agar ibu semakin yakin status kondisi pencernaan anak. Selain itu, kami juga menyediakan platform edukasi melalui e-booklet serta mengajak para Ibu untuk memulai kebiasaan baik untuk memastikan asupan serat harian anak tercukupi dengan baik dan hadir dalam rangkaian produk dengan nutrisi tepat tinggi serat. Kami berharap, melalui berbagai inisatif tersebut akan semakin banyak anak Indonesia yang dapat tumbuh menjadi Anak Hebat,” begitu ucap Mbak Shiera.

Ikutan, Yuk!

Duh, Alhamdulillah banget deh saya berkesempatan ikut webinar bareng Bebeclub tersebut. Banyak fakta dan insight baru yang saya dapatkan. Kalo enggak, pasti aja saya masih tenang-tenang aja dengan anak-anak saya yang gak mau makan serat. Sekarang, saya kudu bisa ngasih serat ke mereka.

Alhamdulillah juga anak-anak udah hapal jingle Jam Makan Serat. Tiap mau makan, saya dan mereka nyanyiin itu. Walopun belom bisa banyak dan bervariasi, mereka sudah mau makan sayur. Untuk buah sih, gak susah. Rasa manisnya banyak yang mereka suka.

Teman-teman ikutan Tantangan 21 Hari Makan Serat, yuk. Semoga aja benar, dengan ikut tantangan ngasih serat ke anak-anak selama 21 hari, nanti bisa membuat jadi kebiasaan. Resep-resep makanan berserat di e-bookletnya juga menarik-menarik. Anak-anak bakalan suka. 

Oke deh, sampai di sini tulisan saya. Tetap jaga kesehatan keluarga, ya. Semoga bermanfaat!



33 komentar:

  1. Waaah ini anakku juga samaaa mba, giliran sayur, kompak lgs males2an makannya. Si adek sih masih mendingan, tp kakanya LBH susah. Kdg aku harus nungguin sampe mastiin dia bener2 makan itu sayur.

    Sbnrnya sih aku udah nyediain buah sebagai snacking sehat mereka. Untungnya buah mereka doyaan banget. Tp memang jam utk snacking itu aku cuma ksh di pagi dan siang doang. Ternyata malam sbaiknya juga yaaa.

    Kadang utk ngakalin mereka makan sayur, beberapa cemilan kesukaan ATO makanannya, aku selipkan sayuran. Kayak dalam muffin telur nya diselipin wortel dan seledri, ATO telur dadarnya. Tp tau sendiri, ga cukup kuantitasnya. Makanya memang harus pake suplemen tambahan kayak susu kaya serat ATO buah2an sebagai snacking time.

    BalasHapus
  2. strategi yang bagus membuat jam makan serat, karena sering sekali asupan serat bagi anak terabaikan, kalau dibuat jadwal seperti ini, minimal ingat kan, jadi ga akan keskip

    BalasHapus
  3. Jam makan cemilan memang lebih baik diganti ama ngemil sehat dengan makan makanan yang mengandung banyak serat.

    Kerennn, jadi bisa diterapkan ke anak dan diri sendiri juga

    BalasHapus
  4. Benar, setuju saya .... kebutuhan akan makanan berserat itu harus diperhatikan ya karena berhubungan dengen kesehatan pencernaan anak kita juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak, kalau sayurnya dikasih daging, anak-anak suka gak?

      BTW serem juga ya ternyata konsumsi serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. PR banget nih buat kita.

      Hapus
  5. Nah ini, asupan makan dan minum buat si kecil kudu diperhatikan ya, biar yang masuk baik, yang dikeluarkan juga kudu baik, biar sama-sama baik hehe

    BalasHapus
  6. Setuju banget Mba Nia. Ini anak-anak ya apalagi orangtua. Aku merawat dua mertua yang sepuh dan udah nggak bisa apa-apa lagi. Makannya susah banget, kadang emosi. Dikasih nasi ogah, minta bubur, udah dibeliin bubur ogah makan katanya mual aduh duh

    BalasHapus
  7. Setuju bangettt kalo serat tu super duper pentiiinggg
    Alhamdulillah Bebelac menghadirkan campaign ini ya
    Berfaedah dan membantu bgt buat ortu dan anak.

    Noted banget utk konten webinar-nya, super keren mba!
    Btw, aku bakal lebih disiplin dan semangat lagi utk berburu Sumber makanan untuk serat tidak larut, yaitu yg berasal dari sayuran, gandum sereal.

    Juga serat larut air meliputi buah, sayur, kentang, kacang-kacangan, ekstrak rumput laut hingga ekstrak tanaman. Mau nyiapin buat anakku aahhhh

    BalasHapus
  8. menarik banget informasinya karena serat ini juga penting bagi pencernaan anak dan terkadang kita lupa dan fokus pada sumber makanan yang lain

    BalasHapus
  9. naaah kalau sudah launching begini itnggal diikuti dengan implementasinya yaaa mba. Biasanya beri serat dalam bentuk apa mba? Aku sedaikan buah - buahan di pagi hari untuk anak - anak. Kalau sayuran favorit, anak - anak sukanya wortel. Selain itu, roti yang ada di rumah roti gandum tawar yang kaya serat dan rendah gula... semoga bisa bantu anak. anak makin sehat

    BalasHapus
  10. Ternyata ada jam-jam khusus ya mbak untuk menambahkan cemilan berserat. Kebetulan kalau ada selama pandemi ini selalu bikin jam untuk si kecil nyemil.

    BalasHapus
  11. Bagus seksi ya teh programnya apalagi yang 21 hari tantangan itu jadi setelahnya bisa terbiasa makan serat.. Terima kasih pencerahannya..

    BalasHapus
  12. sayuran kadang memang tricky ya mba, aku kalau sayur pasti mereka minta suapin. Nggak mau makan sendiri hahaaa
    sayur dan buah penting buat penuhi kebutuhan seratnyaaaa. Kalau anak2 pencernaannya nggak lancar juga aku deg2an, nggak enak kan perutnya

    BalasHapus
  13. Iyaya teh..
    Kalau kebiasaan makan serat aja gak ada, masalah kesehatan pencernaan bisa dimulai sedari kecil. Dan ini tentu bahaya banget.
    Jam makan serat memang kudu diaktifkan sebagai pembiasaan dari orangtua.

    BalasHapus
  14. Wah samaaa mbak..anakku yg kedua juga susaaah bgt makan sayur.
    Ada sayur hijau keciiil aja dicungkil lho...dan kalau dipaksa malah muntah. Udah nolak sejak di pikiran memang.
    Kalau anak pertamaku dulu juga agak susah, setelah membesar memang jd makin mau.

    Aku juga masih berjuang banget nih di anak kedua. Anehnya, dia gak pernah konstipasi. padahal dulu dia ada penyakit bawaan megacolon yang sampai bener2 nggak bisa BAB.

    BalasHapus
  15. Keren nih Bebeclub materinya. Mengingatkan kita bahwa pentingnya konsumsi serat sejak dini. Jadi pencernaan anak pun bisa tetap sehat ya dan tumbuh kembangnya pun tetap terjaga.

    BalasHapus
  16. membuat anak memiliki habituasi makan sayur, ini pun masih menjadi PR bangetttt buat saya. At least, masih gagap utk menyediakan varian sayur yg lebih variatif. Ma kasihnya sharingnya Mbak, saya ijin dunlut e-Booklet tantangan 21 makan makan serat, semoga dapat insight yg cespleng agar anak-anak lebih doyan lagi makan sayur.

    BalasHapus
  17. Ternyata kita memang gak boleh abai dalam memberikan makanan berserat untuk anak-anak ya. Karena dengan pencernaan yang sehat, daya tahan tubuh pun akan lebih optimal.

    BalasHapus
  18. Ternyata drama makan sayur rata-rata terjadi ya. Kupikir cuma keponakanku aja. Mereka bisa makan sayur, tapi memang gak banyak. Semoga nanti pas ada anak, aku bisa ngajarin mereka tentang pentingnya serat buat tubuh

    BalasHapus
  19. aku termasuk emak yang bebal sih, hahaha. tiap ahri selalu masak sayur, apa aja deh, pokoknya harus ada lauk sayur, kalo lagi makan bareng wajib mereka makan sayurnya meski sedikit, hehehe. kalo kurang asupan sayur bisa minum susu ya kan Mba buat melengkapi

    BalasHapus
  20. ah iya, kampanye jam makan serat seperti ini sangat penting bagi ibu ibu ya mbak
    secara, ajak anak makan serat itu susahnya minta ampun
    tapi emang benar ya, biar anak mau makan serat ya ortunya juga harus makan serat, harus kasih contoh

    BalasHapus
  21. Harus dibiasakan yah jam makan serat ini supaya anak terbiasa makan makanan yang sehat dan berserat tinggi.

    BalasHapus
  22. biarpun masih anak2, tetap perhatikan kebutuhan serat dan nutrisi lainnya ya. biar babnya lancar, btw baru tahu loh ada jam makan serat

    BalasHapus
  23. Bebelac Gold ternyata tinggi kandungan seratnya ya Teh, jadi bagus untuk perncernaan anak. Bagus kampanye Bebelac ini disiplin jam makan serat jadi anak terbiasa makan buah dan sayuran ya

    BalasHapus
  24. Seneng sih ada campaign ini, bisa sekalian menerapkan disiplin ke anak pentingnya serat :)
    Sulit sih, perlu kesabaran, tapi ya demi kesehatan saluran cerna anak ya mau gak mau ya.

    BalasHapus
  25. bebelac memang sufor fav para ibu untuk anak nih karena ya kaya akan serat apalagi anak2 aktif usia 5 tahun itu udah malas konsumsi sayur dan buah kan

    BalasHapus
  26. Ini yang harus banget diperhatikan sebagai orangtua.
    Jam Makan serat yang membuat anak-anak sehat dari pencernaannya dulu lalu pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik.

    BalasHapus
  27. Mau dong ikut tantangan 21 hari makan serat. Ini anakku susah banget dikasih makanan berserat. Jangankan sayur, buah-buahan saja doyan semangka dan jeruk doang.

    BalasHapus
  28. Penting banget ya mbk kebutuhan serat untuk si kecil. Dan aku baru tau kalau makan serat ada jam jamnya lho, biasanya ya random aja asal ngasih buah di jam jam bebas gitu hehe

    BalasHapus
  29. Ternyata ada jam makan serat ya yang memang bisa dilakukan biar anak senang serat buah sayur ya
    aku cuma bingung yang jam 8 malam soalnya sudah tidurr biasanya jadi maju jam 7 aja

    BalasHapus
  30. Aku langsung meluncur ke web Bebelac buat lihat inspirasi menu kaya seratnya.
    Mayan nih bisa jadi ide makanan dan camilan berserat di rumah.
    Bisa lah ikut tantangan 21 hari makan serat

    BalasHapus
  31. Setuju, anak memang wajib diajarkan untuk makan serat agar pencernaan menjadi lebih bagus. Bagus banget nih klo bisa jadwal makan serat untuk anak.

    BalasHapus
  32. kebanyakan anak2 sekarang gak suka sayur ya. maaknya hrs ada alternatif lain agar anak bisa makan serat

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)