7.4.14

Kenapa Harus Pilih Caleg Perempuan?


Setiap masa pergantian anggota parlemen, yang ditandai dengan dilaksanakannya pesta demokrasi, yaitu Pemilu, saya selalu merasa excited. Mungkin tak cuma saya, seluruh rakyat Indonesia juga merasakan hal yang sama. Sebabnya tentu, karena semua orang berharap akan adanya perubahan. Tapi, dari masa ke masa itu, saya seringkali kecewa, apa yang saya harapkan ternyata tak bisa sepenuhnya diubah para ‘wakil’ saya.

Memangnya, Apa Harapan Saya?
Secara umum, saya pasti menginginkan tingkat kesejahteraan, kesehatan, keamanan, dan semua hal positif mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Akan tetapi secara khusus, sebagai perempuan, saya juga menginginkan beberapa hal sensitif yang selama ini membelenggu kaum perempuan di Indonesia, bisa terselesaikan dan mengalami kemajuan. Misalnya saja seperti pelecehan seksual, KDRT, pendidikan kaum perempuan, permasalahan anak-anak dan TKI perempuan, hingga tingkat kesehatan kaum perempuan yang begitu rendah.

3.4.14

Temukan dan Kenali, Penyakit TB Ada di Sekitar Kita!

Tanggal 23 Juli 2001 sepertinya menjadi hari yang tak pernah bisa saya lupakan. Bagaimana tidak, cerita yang mengalir tersendat-sendat dan disertai tangis dari orang yang paling saya sayangi itu laksana petir yang menggelegar di siang hari. Ya, adik saya satu-satunya, yang beberapa hari sebelumnya merasakan sakit dada yang tak kunjung mereda, ternyata divonis dokter menderita penyakit TB (Tuberkulosis) atau penyakit yang di lingkungan kami masih disebut sebagai TBC.

Saya benar-benar tak habis pikir. Bagaimana bisa adik saya terkena penyakit itu. Sebab rasanya, adik saya sangat menjaga kesehatannya dengan baik. Jangankan soal kebersihan tubuhnya, seisi rumah, peralatan makan, kamar tidur, atau pun kamar mandinya, kebersihan lingkungan sekitar rumah kami pun tak lepas dari perhatiannya. Jika saja ada kontes orang bersih tingkat kampung, sepertinya dia bakal jadi pemenangnya.

31.3.14

Semen Tiga Roda : Perekat Bahan Bangunan Rumah Masa Kini dan Masa Depan


Bisakah Anda membayangkan jika keadaan sekarang masih sama seperti keadaan di beberapa abad yang lalu? Pastinya, pembangunan tidak akan bisa secepat dan semodern sekarang, bukan? Bagaimana tidak, di zaman dulu, membuat bangunan rumah itu sepertinya sangat repot sekali. Bayangkan saja, untuk mengumpulkan material bahan bangunannya saja, orang-orang di zaman dahulu membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari mulai pembuatan batu-bata, pengumpulan batu-batuan di sungai, pencarian perekat bahan-bahan bangunan, hingga pencarian aksesories ini-itu. Belum lagi masa pembuatannya. Kesemuanya dijamin membuat sebuah bangunan memakan waktu tahunan, atau bahkan puluhan tahun untuk bisa selesai.

Beruntung kita hidup di zaman sekarang. Semua serba mudah dan serba cepat. Bahan bangunan berkualitas, teknologi mutakhir, hingga pekerja yang mahir bisa dijumpai di mana-mana. Tak perlu waktu tahunan, dalam sekian bulan bahkan hitungan minggu, sebuah bangunan besar yang canggih, kuat, dan kokoh bisa dibangun tanpa kesulitan berarti.