Iya, beberapa keluarga saya menderita penyakit diabetes dan batu ginjal. Almarhum uwak, almarhum kakek, paman saya, bahkan hingga almarhum bapak saya, beberapa kali pernah kambuh parah dengan penyakit-penyakit ini. Khusus untuk penyakit batu ginjal, meskipun tidak masuk ke dalam penyakit kronis, saat sakitnya menyerang, apalagi ketika kambuh, gejalanya sangatlah memprihatinkan. Saya lihat sendiri dengan mata kepala saya, bagaimana kesakitannya almarhum bapak saya ketika sakit batu ginjalnya kambuh.
Gimana Bisa Kena Sakit Batu Ginjal?
Keluarga besar bapak saya hampir semuanya memiliki usaha konveksi. Sebagaimana kita tahu, yang namanya usaha konveksi kan membuat pakaian. Prosesnya yang dimulai dari memotong kain, menjahit, hingga packing, semuanya dilakukan cenderung statis di satu tempat.
Nah karena terus menerus dilakukan seperti itu, yang gak hanya dalam hitungan hari, tetapi bisa tahunan, tubuh hampir semua anggota keluarga besar kurang gerak. Ditambah dengan kurangnya asupan air putih, kebiasaan merokok dan minum kopi, hingga kesukaan makan makanan yang kurang sehat, seperti jeroan, daging merah, dan juga jengkol, jadilah urin di kandung kemih mengendap. Endapannya inilah yang kemudian membentuk batu ginjal.
Saat endapan atau batu ginjalnya masih kecil, si penderita tidak selalu merasa sakit. Endapannya bahkan bisa secara alami dibuang melalui urin. Tapi karena keluarga besar saya melakukan aktivitas yang kurang gerak tersebut terus menerus, ditambah faktor risiko yang tadi sudah saya sebutkan, jadilah batu ginjal membesar. Otomatis, batu ginjal tersebut harus dikeluarkan secara paksa. Yakni dengan metode pemecahan menggunakan laser atau operasi pembedahan.
Bapak saya sedikit beruntung. Batu ginjalnya hancur hanya dengan sinar laser. Sehingga serbuk-serbuknya bisa keluar melalui urin. Tetapi tetap, itu pun terjadi berulang sebanyak 2 kali. Nah kakek dan uwak saya yang nahas. Karena batu ginjalnya bandel dan besar, mereka harus melakukan operasi pembedahan. Kalo tidak salah, kambuhnya lebih dari 2 kali.
Hikmah Punya Keluarga Besar dengan Batu Ginjal
Berkaca dari apa yang terjadi pada keluarga besar, terutama dari almarhum bapak, saya sekarang jadi sangat hati-hati dengan sakit batu ginjal. Seperti yang juga saya bilang tadi, walopun gak diturunkan, tetapi saya punya kemungkinan besar menderita penyakit tersebut. Sebab memang lingkungan saya hampir sama dengan lingkungan almarhum bapak saya.
Saya memang tidak konveksi. Saya adalah penulis konten online. Aktivitas saya juga cenderung sedenter. Saya banyak duduk di setiap harinya. Sehingga untuk memperkecil risiko kena penyakit batu ginjal, sebisa mungkin saya harus banyak bergerak. Entah itu jalan kaki, lari, atau olahraga lainnya. Untuk target jalan kaki saya, minimal 8.000 langkah setiap harinya.
Gak cuma itu saja. Sebagai penyuka kopi, saya juga otomatis harus memperbanyak minum air putih. Minimalnya 8 gelas per hari yang setara 2 liter. Atau malah lebih banyak kalo saya tidak ke mana-mana. Gak masalah jika harus sering pipis. Toh saya kebanyakan di rumah. Lebih gampang untuk bolak-balik ke toiletnya.
Sebagai informasi tambahan. Kurangnya gerak tubuh serta kualitas dan kuantitas air minum ini juga tak hanya berpengaruh besar terhadap pembentukan batu ginjal. Yang lebih banyak terjadi malah lebih parah. Yakni penyakit gagal ginjal yang masuknya sudah ke penyakit kronis. Yakni kondisi di mana ginjal sudah tidak bisa melakukan fungsinya sebagai alat penyaring darah.
Informasi tambahan lainnya, penderita penyakit batu ginjal yang berulang juga berisiko besar menderita penyakit gagal ginjal. Hal ini terjadi karena kondisi ginjalnya yang sudah sering kena luka dari batu ginjal yang terbentuk.
Jangan Cuma Air Putih Biasa!
Ini yang harus digarisbawahi. Meskipun air putih, saya tidak sembarangan minum air putih. Sebab ternyata, walopun sekilas semua air putih sama, itu ternyata ada bedanya. Supaya tubuh kita tetap fit dan sehat, dibutuhkan air putih atau air murni yang sehat.
Menurut Halodoc, air minum yang sehat dan aman dikonsumsi itu “adalah air yang berwarna jernih, tidak berbau, rasanya tawar, dan tidak terpapar Sinar Matahari secara langsung. Selain itu, air yang aman untuk diminum juga harus bebas dari sumber pencemaran, seperti binatang yang membawa penyakit, logam atau bahan kimia lainnya.”
Kenalan dengan Alexa Water, Yuk!
Kelebihan Lain dari Alexa Water
Pembeda Alexa Water dan air minum kemasan lainnya tak hanya yang tadi saya paparkan. Pengiriman Alexa Water dari pabrik hingga ke tangan konsumen juga tak sama. Tetapi dilakukan secara tertutup dengan menggunakan mobil tertutup. Jadinya air Alexa terlindung dari sinar matahari, terlindung dari asap kendaraan, dan terlindung juga dari paparan debu.
Cukup sampai di situ? Tidak, Alexa Water itu bisa dibilang fresh from the oven. Airnya tidak disimpan di agen-agen perantara distribusi, melainkan langsung dikirim dari sumbernya. Dikirimnya sampai ke depan rumah konsumennya.
FYI, untuk sekian banyak keunggulan Alexa Water ini, kita tidak perlu mengeluarkan uang yang besar. Berlangganan Alexa Water biayanya relatif murah. Free ongkir; free galon karena selama berlangganan gratis peminjaman galon; dan pengirimannya terjadwal otomatis setiap minggu. Harganya hanya Rp17.000,- all in. Sangat sangat terjangkau, bukan?!
Yang mau dapat semua manfaat air demineral untuk kesehatan dari Alexa Water, terutama banget yang rumahnya di sekitar Bandung Raya, bisa nih mulai beralih air murni Bandung, yakni Alexa Water, untuk langganan. Alexa Water bisa jadi pilihan sehat keluarga kita. Untuk informasi ini itu mengenai Alexa Water, bisa deh langsung kunjungi akun Instagramnya @alexawaterid. Ada banyak kuis berhadiah dan juga promo menarik, lho. Mau tanya secara langsung untuk langganan, bisa ke customer service Alexa di nomor 0822-2100-9575.
Yuk Kita Usahakan Hidup yang Lebih Sehat dan Berkualitas!
Saya, keluarga saya, teman-teman, dan juga semua orang di dunia punya hak untuk hidup lebih sehat. Tapi untuk bisa sampai ke kehidupan yang sehat dan berkualitas itu, kita semua wajib mengusahakannya. Caranya tentu dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan. Misalnya saja hal-hal berikut yang kini sedang dan (Insya Allah) akan selalu saya usahakan.
- Makan makanan bergizi seimbang. Dari mulai karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan lain-lain, sebisa mungkin masuk ke dalam tubuh.
- Banyak minum air putih yang higienis, aman, dan sehat, misalnya Alexa Water.
- Banyak olahraga. Apapun bentuk olahraganya. Disesuaikan dengan kondisi tubuh kita.
- Tidur dan istirahat yang cukup.
- Mengatur emosi dan stress.
- Banyak-banyak berpikir positif.
- Tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak mengonsumsi narkoba.
- Beribadah dan banyak berdoa.
Oke!
Baiklah teman-teman, sampai di sini cerita saya tentang keluarga saya yang punya riwayat penyakit batu ginjal. Teman-teman sekarang jadi tahu deh kenapa saya tiap hari banyak jalan kaki, yang aktivitasnya selalu saya update di media sosial. Selain karena saya mewaspadai penyakit-penyakit yang menimpa keluarga kena ke saya, juga karena saya ingin mengajak teman-teman yang melihat apdetan saya untuk ikut aktif bergerak juga. Jangan sampai deh kita menyesal ketika semua sudah terlambat. Olahraga bisa dalam bentuk apapun, dan di mana pun. Kita memang bukan atlet, olahraga saja sesuai dengan kemampuan tubuh kita.
Dan pastinya, jangan lupakan air minum. Jangan banyak minum air berwarna dan berperasa. Minum air putih yang banyak. Sayangi tubuh kita. Sayangi ginjal kita. Organ yang ukurannya cuma sebesar biji kacang merah ini punya peran besar di dalam tubuh kita. Jangan salah pilih air minum juga ya. Pastikan pilih air murni untuk ginjal yang higienis, aman, dan sehat. Kayak Alexa Water, mana praktis pula karena selain ada yang dalam bentuk galon, tersedia dalam kemasan botol 220 ml serta botol 600 ml.
Yuk yuk kita tingkatkan kualitas hidup kita sejarang juga!
Referensi
- https://www.alodokter.com/7-penyebab-gagal-ginjal-di-usia-muda-yang-perlu-diwaspadai
- https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-kriteria-air-yang-aman-dan-layak-diminum





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)