9.8.16

Apartemen, Hunian Nyaman Warga Metropolitan


Kini, hunian vertikal atau sewa apartemen sudah menjadi pilihan utama orang-orang kalangan menengah ke atas. Ini semua bukan sama sekali tanpa alasan. Sebab memang, lahan di daerah perkotaan yang sudah semakin sempit, sehingga pengadaan apartemen mulai dilirik oleh banyak orang. Mereka menganggap bangunan vertikal seperti apartemen, mempunyai potensi pengembangan yang lebih menjanjikan ketika lahan di daerah perkotaan sudah mulai habis untuk pemukiman.

Untuk Anda yang ingin memilih apartemen, ada beberapa cara yang bisa membantu Anda dalam menyewanya. Hal yang paling utama adalah perhatikan lokasi apartemen tersebut. Usahakan apartemen berada di dekat CBD atau pusat bisnis. Bagi Anda yang berada di Jakarta, jelas Anda mengenal apa itu CBD. CBD yang dimaksudkan di sini adalah kawasan bisnis, seperti kawasan Sudirman, kawasan Thamrin, dan juga kawasan Kuningan.

Penyaluran Rumah Bersubsidi


Dari data kementrian PUPR, jumlah rumah subsidi yang telah terbangun hingga 2016 ini sebagian sudah terserap oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari realisasi KPR baru di sektor komersial yang mencapai angka 23.358 unit dan juga KPR-FLPP atau KPR subsidi sebanyak 60.755 unit. Akan tetapi untuk pembangunan rumah khusus, hingga kini belum ada realisasinya. Termasuk rusunawa, rumah reintegrasi, hingga pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Ada sejumlah kendala yang akhirnya menjadi penghambat program pembangunan satu juta rumah. Kementrian PUPR menyebutkan, pemerintah telah memberikan stimulus agar masyarakat dapat dengan mudah memiliki rumah. Namun nyatanya, jumlah rumah yang dibangun pengembang tidak sebanding dengan permintaan. Pengembang dinilai belum mampu memenuhi permintaan yang ada dari masyarakat.

7.8.16

Wedang Jahe, Minuman Hangat untuk Masuk Angin


Seminggu yang lalu, sepulang dari acara seminar di Paris Van Java, entah karena memang pas perginya saya kurang enak badan, meskipun sudah memakai jaket tebal saat naik Gojek, saya masuk angin. Masuk angin yang lumayan berat. Badan jadi meriang, perut kembung, kepala pusing, mulut mual, hingga muntah-muntah. Masuk angin terberat di tahun ini deh kayaknya. Sampai-sampai, saya sempet ngira kalau saya hamil lagi. *Waduh* Beruntung, satu garis merah di test pack menenangkan hati saya. Bukan, bukan saya gak mau punya anak lagi. Tapi ya, anak saya yang keempat kan baru 2 tahun. Sementara yang ketiga, baru 4 tahun. Kalau memang dikasih kepercayaan sama yang di atas untuk nambah anak lagi, pengennya ya nanti aja kalo si nomor 4 sudah agak besar. Biar gak tambah repot gitu. Hehehehe….

Saat masuk angin kemaren, entah kenapa saya jadi inget almarhum bapak. Semasa masih gadis dulu, kalau saya masuk angin, selain dipijat punggung karena gak tahan dikerok, bapak biasanya ngasih saya minuman jahe hangat. Bapak bilang sih, namanya Wedang Jahe. Meski saya gak suka sebab rasanya yang pedas, tapi minuman itu manjur untuk masuk angin. Iya, segelas besar wedang jahe hangat yang diminum di malam hari, bisa membuat tidur nyenyak. Sehingga paginya, badan kembali segar seperti sediakala. Jika masuk anginnya belum sembuh benar, tinggal tambah lagi minuman jahe hangatnya. Gak sampai esok harinya lagi, badan sudah kembali sehat.