Tampilkan postingan dengan label Sains. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sains. Tampilkan semua postingan

20.1.16

Sejarah dan Perkembangan Pestisida dari Masa Ke Masa


Indonesia termasuk negara tropis. Karena hal inilah, tingkat keanekaragaman hayatinya menjadi tinggi. Termasuk hewan dari jenis serangga, misalnya saja nyamuk. Di Indonesia, berbagai macam jenis serangga, hidup subur di mana-mana. Jadi tak heran jika produsen pestisida dan berbagai produk pest control, termasuk obat nyamuk juga banyak di Indonesia.

Ngomong-ngomong soal pestisida dan obat nyamuk, saya jadi tergelitik untuk mengetahui sejarahnya. Sejak kapan sih pestisida itu digunakan? Atau secara lebih luasnya, bagaimana sih sejarah dan perkembangan pestisida dari masa ke masa?

5.2.13

Robert Koch, Penerima Hadiah Nobel, Penemu Bakteri penyebab TBC



Jika sekarang ini kita tak asing lagi dengan penyakit TBC atau Tuberculosis atau TB, berterima kasihlah pada Robert Koch. Beliaulah ilmuwan sekaligus dokter yang pertama kali menemukan penyakit ini. Penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, ditemukannya pada 24 Maret 1882.
Robert Koch lahir pada 11 Desember 1843 di Clausthal, pegunungan Harz, Jerman. Sejak usianya 5 tahun, Koch kecil sudah terlihat pintar. Orangtuanya yang merupakan ahli teknik pertambangan, dibuat heran dengan kemampuannya membaca padahal saat itu Koch kecil belum bersekolah.
anak yang pintar
Ketertarikannya pada dunia biologi dan kedokteran sudah ada sedari Koch anak-anak. Pembuktian terhadap minat ini dilakukannya dengan memasuki Universitas Gottingen jurusan Medicine (kedokteran) pada tahun 1862. gelar MD pun diraihnya empat tahun kemudian. Di tahun itu pula, Koch menikahi gaids bernama Emmy Fraats.
Selama 6 bulan setelah itu, Koch belajar studi Kimia di Berlin. Barulah di tahun 1867, dia mapan dan menjabat asisten rumah sakit umum di Hamburg. Pada awalnya, Koch membuka praktek di Langenhagen, tetapi kemudian di Rackwitz, Provinsi Posen di tahun 1869. Disinilah Koch lulus ujian petugas kesehatan distrik.

3.2.13

Keajaiban Alam Terunik & Teraneh Sejagat


Judul Buku : Keajaiban Alam Terunik & Teraneh Sejagat
Penerbit : Indria Pustaka
Tahun : 2012

Satwa Terunik & Teraneh Sejagat



Judul Buku : Satwa Terunik & Teraneh Sejagat
Penerbit : Indria Pustaka
Tahun 2012

Fun Science Experiments For Kids


Judul Buku : Fun Science Experiments For Kids
Penerbit : Cikal Aksara (Agromedia Grup)
Tahun : 2011

Buku Seri Hewan-hewan Unik : Ibu-ibu Hebat


Judul Buku : Buku Seri Hewan-hewan Unik : Ibu-ibu Hebat (5 Jilid)
Penerbit : DAK
Tahun :  2011

Ada Apa dengan Otak Tengah


Judul Buku : Ada Apa dengan Otak Tengah
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun : 2010

Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, “Kanker”

Judul Buku : Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, “Kanker” 
Penerbit : Pustaka Widyamara
Tahun : 2010

Subhanallah, Allah Menciptakan Lalat


Judul : Subhanallah, Allah Menciptakan Lalat
Penerbit : Regina
Tahun 2009


Judul : Ensiklomini Pengetahuan Populer
Penerbit : Tinta Emas Publishing
Tahun :2008

Georges Claude, Si Penemu Lampu Neon


Di zaman seperti sekarang ini, penggunaan lampu neon sudah banyak dilakukan dimana-mana. Tak hanya membuat tempat gelap menjadi terang, lampu neon juga ternyata hemat dalam penggunaan energi listrik dan awet dalam penggunaannya. Dibalik penggunaan lampu neon yang besar-besaran seperti sekarang ini, tahukah kita siapa orang yang berjasa dalam penemuannya?

Dialah Georges Claude (1870 – 1960). Seorang pria berkebangsaan Perancis yang membuat lampu neon pertama atas inspirasi penemuan Daniel McFarlan (penemu lampu sebelumnya). Tak hanya sebagai penemu lampu neon, Georges Claude juga dikenal sebagai ahli kimia ternama. Georges Claude ini lahir di Perancis pada 24 September 1870.

Percobaan Claude tentang lampu neon merupakan percobaan sempurna akan lampu yang menggunakan gas inert di dalam tabung berisi karbondioksida dan nitrogen. Lampu ini juga merupakan lampu pertama yang menggunakan dan menghasilkan elektroda berumur panjang (awet).

2.2.13

Listeria monocytogens, Bakteri Pencemar Daging dan Susu


Kita tentu sudah tahu, bahwa bakteri, virus, dan jamur banyak menjadi penyebab penyakit disamping beberapa diantaranya juga memberikan manfaat yang tidak sedikit. Mikroorganisme menyerang tubuh kita melalui berbagai cara baik secara kontak langsung dari udara, tanah dan air maupun tidak langsung yakni melalui makanan yang kita konsumsi. Dari kontak tidak langsung ini, tersebutlah bakteri Listeria monocytogens.
            Bakteri ini sebenarnya berasal dan banyak terdapat di tanah, yang kemudian mencemari sayuran, dayuran kemudian dimakan binatang dan akhirnya binatang tersebut terkontaminasi bakteri ini. Bakteri Listeria monocytogens ini tumbuh subur pada daging dan juga susu. Itu sebabnya bakteri ini biasanya banyak dijumpai pada makanan mentah seperti sayur, daging, keju lunak, susu serta produk-produk hasil olahan susu yang tidak cukup streil dalan pemrosesannya.

Penemuan Oven Microwave, Musibah Membawa Berkah


            Penemuan barang-barang yang berguna di masa sekarang, terkadang tidaklah direncanakan secara khusus oleh sang penemu. Adakalanya penemuan itu tak direncanakan bahkan berawal dari sebuah kecelakaan, seperti yang terjadi pada penemuan microwave

Insiden yang mengejutkan

            Insiden kecil itu terjadi ketika masa perang dunia ke 2 tahun 1946, oleh seorang insinyur yang mengerjakan proyek radar pada Raytheon Corp., Dr. Percy LeBaron Spencer. Hari itu, ketika Spencer bekerja, tanpa terkena panas atau apapun, tiba-tiba permen coklat yang ada di sakunya meleleh. Sehari-hari Spencer bergumul dengan radar dan tabung vakum magnetron yang menjadi sumber energi radar. Di duga magnetron yang memang memancarkan gelombang elektromagnetik mikro (microwave) itulah yang menyebabkan coklat meleleh.

Ginkgo biloba, Tak Hanya Meningkatkan Daya Ingat


Kita tahu, penambahan usia, kebiasaan hidup, serta zat-zat kimia memberi dampak yang sangat kompleks bagi tubuh kita. Efek itu bisa berupa proses penuaan, timbulnya penyakit, bahkan hingga kematian. Kita juga tentu familiar dengan istilah radikal bebas. Ya, bagaimana tidak, molekul yang kehilangan satu atau lebih elektronnya ini sangat labil dan agresif untuk ‘merampok’ elektron milik molekul lain dengan cara mengikatkan diri dengan molekul yang dituju.
            Serbuan radikal bebas secara terus menerus inilah yang akhirnya menyebabkan efek-efek pada tubuh kita seperti proses penuaan hingga penyakit serius. Salah satu contohnya yaitu kerusakan pembuluh darah yang memicu penyakit lain seperti arterosklerosis, stroke, demensia (kepikunan) dan hipertensi. Dan jika menyerang sel otak, akan mempercepat kerusakan dan proses penuaan pada otak yang berakibat kepikunan dini. Otak terdiri atas 100 miliar sel neuron. Jumlah itu menyusut 50 000 – 100 000 sel setiap hari sejak usia 30 tahun. Akibatnya terjadi penurunan fungsi otak secara wajar (gampang lupa) maupun  penurunan fungsi kognitif yang tak wajar (lupa akan hal yang baru saja terjadi) atau pikun.

Multi Manfaat Asam Jawa


            Sebagai orang Indonesia, pasti kita tidak asing lagi dengan asam jawa. Rasa asam yang begitu khas sering menjadi pilihan bagi kita untuk membuat makanan atau minuman dengan memanfaatkan kekhasannya itu. Sebut saja sayur asam, air gula asam dan manisan asam menjadi contoh dari olahan produk alam ini.
            Asam jawa yang bernama latin Tamarindus indica ini sebenarnya merupakan pohon yang berasal dari Afrika. Tetapi karena pohon ini hidup di tempat tropis, maka tak heran jika pohon asam jawa ini tumbuh subur di Indonesia, terlebih di daerah-daerah dataran rendah. Di Sumatra, pohon asam disebut dengan bak me (Aceh), acam lagi (Gayo), asam jawa, kayu asam, cumalagi (Minangkabau). Di jawa disebut tangkal asem (Sunda), acem (Madura). Di Kalimantan disebut sebagai asam jawa. Di Sulawesi disebut dengan asang jawi (Gorontalo), camba (Makasar), cempa (Bugis).

Menangis Tidak Hanya Melankolis


Kita tentu pernah menangis. Kegiatan mengeluarkan air dari mata ini biasanya kita lakukan tatkala hati sedang sedih, tetapi tak jarang pula kita menitikkan air mata ketika hati bersuka cita.
            Orang sering mengidentikkan air mata dengan wanita yang ‘cengeng’ dan menganggap bahwa menangis didominasi kaum melankolis. Tetapi apakah demikian adanya? Jawabannya tidak. Siapa saja bahkan pria yang super jantan dan ‘macho’ pun pasti menangis, bahkan dalam kondisi tertentu, ia bisa menangis tersedu-sedu layaknya anaknya kecil.

Zat-zat Kimia Cinta


            Saat seseorang jatuh cinta, banyak sekali zat-zat kimia yang berperan di dalam tubuh manusia tersebut. Zat-zat itu tidak hanya mengalir di dalam tubuhnya saja tetapi juga di otak sehingga mengaktifkan bagian-bagian tertentu dari otak untuk bekerja lebih optimal. Pada akhirnya, muncullah sensasi atau tindakan nyata yang dilakukan dari manusia yang jatuh cinta tersebut. Apa sajakah zat-zat kimia yang berperan saat manusia sedang jatuh cinta?
Kortisol
            Kita mungkin sering mendengar kata kortisol. Akan tetapi, tahukah kita apa sebenarnya kortisol itu? Kortisol adalah sebuah hormon steroid yang diproduksi di dalam korteks kelenjar adrenal. Kortisol mempunyai peran dalam mengatur tekanan darah, fungsi jantung, dan penggunaan lemak tubuh, protein, dan karbohidrat. Kortisol juga terlibat dalam metabolisme glukosa, pelepasan insulin, pemeliharaan gula darah, dan respon inflamasi. Tak hanya itu saja, kortisol juga membantu dalam menanggapi dan mengatasi ekstrem stres, trauma, dan lingkungan. Karena fungsi yang disebutkan terakhir, kortisol sering disebut sebagai hormon stres.

Mari Mengintip Otak Orang-orang yang Sedang Jatuh Cinta!

            Sebentar lagi tanggal 14 Februari tiba. Hampir semua orang di dunia merayakan hari kasih sayang atau hari cinta. Meskipun di Indonesia banyak pro dan kontra dengan kehebohan kebiasaan luar negeri ini, tak ada salahnya jika kita tahu seperti apa isi kepala alias otak manusia saat sedang jatuh cinta. Toh, bukankah setiap hari adalah hari yang penuh cinta?
Otak manusia normal vs otak manusia yang sedang jatuh cinta
            Gambaran otak manusia yang normal dengan otak manusia yang sedang jatuh cinta ternyata berbeda. Hal ini berdasarkan pada penelitian kognitif dan fungsional otak dari hasil perbandingan tes MRI. MRI sendiri adalah tes yang menggunakan medan magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk membuat gambar organ dan struktur di dalam tubuh. Dan dalam penelitian ini, otak yang menjadi sampelnya.

Al Falaki (787 M – 886 M), Si Astronom Asal Muasal Ilmu Falak



            Bulan puasa adalah waktu yang tepat untuk belajar berbagai hal mengenai Islam. Tak hanya hal-hal yang berhubungan dengan ibadah, bahkan ilmu pengetahuan hingga tokoh-tokoh yang berjasa dalam ilmu keduniawian dan masih berhubungan dengan Islam, patut kita pelajari.
            Jika selama ini kita hanya mengenal Astronom barat sebagai penemu dan tokoh-tokoh penting bagi ilmu pengetahuan, berarti kita tak tahu apa-apa. Sebenarnya, banyak sekali tokoh-tokoh muslim yang beasal dari timur tengah yang tak kalah besarnya berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Al Falaki. Ya, nama ilmu falak sendiri berasal dari namanya. Siapakah dia?

Hugo Gernsback, Bapak Fiksi Ilmiah yang Serba Bisa


Kita semua tentu sudah tak asing lagi dengan film Star Wars, Transformer, Men in Black, Matrix, atau pun Superman. Ya, film-film hebat tersebut dikategorikan sebagai film fiksi ilmiah karena menggabungkan unsur sains dan teknologi yang diimajinasikan teraplikasi di dalam kehidupan nyata. Namun, dibalik kehebatan film-film tersebut tahukah kita siapa orang paling berjasa yang pertama kali mencetuskan genre film-film seperti ini?

Tersebutlah Hugo Gernsback, seorang inventor (penemu), penulis, editor sekaligus penerbit buku dan majalah-majalah pertama yang beraliran science fiction (fiksi ilmiah).Hugo Gernsback terlahir dengan nama Hugo Gernsbacher pada 16 Agustus 1884. Dia berasal dari keluarga terpandang di Luxembourg City, Luxembourg. Ayahnya adalah seorang penjual anggur. Itu sebabnya, mesin-mesin kilang anggur memicu Hugo kecil untuk ‘jatuh cinta’ dengan hal-hal yang berbau listrik. Dari mulai batere, kabel-kabel, hingga bel-bel yang berbunyi. Namun pada saat remaja, Hugo lebih tertarik dengan cahaya dan bunyi bel.