Tampilkan postingan dengan label Hari Ibu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hari Ibu. Tampilkan semua postingan

22.12.13

IBU, Cinta Tanpa Akhir

Malam itu begitu sempurna. Bintang dan Rembulan bersinar dengan cerahnya. Secerah hatiku yang dipenuhi sinar kehidupan dan harapan yang akan dimulai esok pagi. Ya, semenjak pagi hingga malam beranjak, hari rasanya memang begitu bersahabat. Tak ada setitik pun air langit yang jatuh ke bumi. Sepertinya mereka sangat mengerti. Hari itu, malam itu, dan esok hari adalah milikku. Hari yang akan sangat bersejarah untuk aku, dan kehidupanku.

Air langit memang tidak jatuh di sepanjang hari itu. Dia ternyata pindah ke ujung mata mamaku. Awalnya, hadirnya tak bisa aku rasakan. Tapi sembab matanya, perubahan warna matanya, hingga isak dari hidungnya jelas kentara pada sosok perempuan yang sudah melahirkanku itu.

“Mama, nangis?” tanyaku heran.
“Enggak,” jawabnya pelan sambil menebarkan seulas senyum yang dipaksakan.
“Kenapa nangis?” tanyaku lagi.
“Enggak nangis, ah!” Mama menghindar tatapan mataku.
“Mama… kenapa?” tanyaku memberondong.