30.11.17

CERDIK, 'Mainan Baru' yang Mendidik, Unik, dan Menarik


Manteman, beberapa hari yang lalu saya bermimpi ketemu almarhum bapak. Mimpinya sih gak terlalu istimewa, cuma saling sapa biasa aja. Tapi begitu bangun, saya langsung menangis. Berjam-jam lamanya hingga akhirnya saya bisa tenang kembali. Entahlah, mungkin karena terlalu kangen, almarhum bapak sampe kebawa mimpi. Padahal, bapak sudah tiada hampir 3 tahun.

Saat-saat Indah Bersama Orang Tua
Semua hal dari orang tua kita, apalagi ketika mereka sudah tiada, pasti akan selalu diingat anak-anaknya. Begitu juga dengan saya terhadap almarhum bapak saya. Dan dari sekian banyak kenangan itu, yang paling berkesan dari almarhum bapak adalah kebiasaannya mendongeng atau bercerita kepada kami anak-anaknya. Tak hanya saat kami masih kecil dan belum bisa membaca saja. Bahkan ketika kami sudah besar pun, bapak tak segan-segan untuk mendongeng ketika kami memintanya. Iya, kami (saya, abang, dan adik saya) memang sering meminta bapak mendongeng. Sebab kami memang menyukainya. Dan bapak, akan dengan senang hati mendongeng kepada kami. Kapan saja, di mana saja.

Dongeng yang diceritakan bapak macem-macem. Dari dongeng wayang, dongeng cerita daerah, hingga dongeng cerita yang bapak buat sendiri. Semuanya kami suka. Dan semuanya, hampir masih bisa kami ingat hingga sekarang. Saat-saat mendengarkan dongeng dari bapak, adalah saat-saat yang selalu kami tunggu-tunggu.

Menyadari indahnya kenangan mendengarkan dongeng dari bapak, membuat saya melakukan hal serupa kepada anak-anak saya. Saya sering mendongeng kepada anak-anak saya. Sungguh, saya ingin agar anak-anak saya bisa menjadikan saat-saat saya mendongeng sebagai hal yang indah. Dan kelak menjadi kenangan yang tak terlupakan manakala saya sudah tidak ada. Dan bisa jadi, kebiasaan mendongeng ini dilakukan anak-anak saya juga kepada anak-anak mereka. Sehingga akhirnya turun temurun kepada cucu-cucu dan cicit-cicit saya seterusnya.

Gadget, Tantangan Besar Zaman Sekarang
Tapi, mendongeng itu tidaklah mudah. Berbagai macam urusan yang mengganggu pikiran, seringkali membuat lupa cerita-cerita yang sudah saya siapkan untuk didongengkan. Jika sudah demikian, bercerita sambil membaca bukunya langsung menjadi satu-satunya pilihan. Tapi justru, cara inilah yang paling sering saya lakukan. Perbendaharaan dongeng dan cerita saya kan gak banyak. So, supaya anak-anak gak bosan dan saya bisa tahu banyak cerita, saya pun jadi banyak beli dan menyewa buku cerita.

Selain ingin menjadikan saat-saat mendongeng alias bercerita sebagai saat-saat indah yang tak terlupakan, saya sebenernya juga menanamkan budaya membaca. Saya ingin anak-anak saya suka membaca. Membaca kan membuka wawasan dan cakrawala, ya. Biar pintar dan banyak pengetahuan.

Ya benar, gadget adalah tantangan besar di zaman sekarang. Youtube, games, hingga berbagai macam media sosial dan aplikasi berbasis internet, sudah mengalahkan buku. Tak jarang, ketika saya mengajak anak-anak membaca, bahkan mengajak membaca buku cerita, atau pun saya yang membacakannya, mereka menolak karena sedang memakai gadget. Bisa dipastikan, jika sudah begini, membaca dan mendongeng bersama-sama pun akan terlewatkan.

CERDIK, 'Mainan Baru' yang Mendidik dengan Penyajian Audio Visual yang Menarik
Anak-anak zaman now itu butuh yang lebih dari sekadar buku. Sesuatu yang bisa menambah wawasan sekaligus menjadi ajang hiburan yang mengasyikan. Dulu, e-books dianggap sebagai solusi. Karena bisa mobile dan gak bikin ribet. Tapi perlahan-lahan, e-books pun ditinggalkan. Kemampuannya dalam menghibur, kalah oleh games dan aplikasi yang lainnya. Lagi-lagi, anak-anak butuh sesuatu yang sangat menarik.

CERDIK bisa dimasukkan ke dalam kategori tersebut. Media yang mendidik sekaligus menghibur, karena penyajiannya yang unik dan juga menarik. Teman-teman sudah pada tahu CERDIK, kan? Wah, kebangetan kalau belum tahu. Itu tuh, buku cerita dari So Good yang bentuknya augmented reality (AR). Dengan bantuan ponsel yang sudah ter-install aplikasi So Good Cerdik di PlayStore, saat kartu dan frame-nya di-scan ponsel tersebut, maka terlihatlah adegan-adegan cerita, sesuai dengan judul ceritanya. Bisa dibilang, CERDIK itu semacam film 3 dimensi.

So Good Nugget yang berhadiah So Good CERDIK

Cara mengaktifkan So Good CERDIK 

Kartu So Good CERDIK yang sudah dimasukkan ke dalam frame

Anak-anak saya sangat excited dengan cerita CERDIK ini. Mereka cukup amaze saat melihat adegan demi adegan yang tersaji di depan mata mereka. Seakan disulap, anak-anak saya tak sedetik pun mengalihkan pandangan dari pemandangan yang ada di depannya.

CERDIK bukanlah aplikasi AR pertama yang dilihat anak-anak saya. Tapi karena audio dan visual-nya bagus, anak-anak saya seperti baru pertama melihatnya. Berkali-kali menonton pun, antusias mereka tetaplah sama. Melongo lagi, melongo lagi. Keren, kata mereka.

Zaudan yang exciting melihat permainan So Good CERDIK

Ada 3 judul cerita yang ada di CERDIK, yaitu Umbo Larage, Chika dan Chiko, serta Lala dan SingSing. Seru-seru deh  ceritanya. Anak-anak di rumah juga lagi ngumpulin semua kartu dan frame-nya. Agak susah nih di sini. Maklumlah di kampung. Hehehehe....

Banyak Manfaatnya, Lho!
Melihat dan mendengar dongeng atau cerita itu banyak manfaatnya buat anak-anak. Dan yang utama jika aktivitas ini dilakukan bersama dengan kita sebagai orang tuanya. Manfaat-manfaat itu misalnya saja memperkaya kosakata; menstimulasi imajinasi dan daya pikir untuk kreatif; melatih kemampuan mendengar; memperkenalkan hal-hal di sekitarnya; dan tentu saja mempererat bonding anak dan orang tua.

Walau pun CERDIK ini mengasyikkan, sebisa mungkin, kita tetap menemani anak-anak dalam memainkannya. Saat cerita berlangsung, kita bisa sambil bercerita juga tentang nilai moral yang ada di dalamnya secara persuasif. Tentunya supaya anak-anak tidak merasa didikte untuk ini dan itu.

Dapat Enaknya, Dapat Gizinya, Dapat Keseruannya
Iya betul, beli So Good itu 3 manfaatnya. Dapat enaknya, dapat gizinya, dan dapat keseruannya. Enaknya gak diragukan lagi. Anak-anak saya buktinya. Mereka yang picky eater dengan banyak makanan, termasuk makanan siap saji, sangat suka dengan produk-produk So Good. Bakso, sosis, nugget, olahan sea food, olahan ayam, dan yang lainnya. Menjadikan produk So Good sebagai lauk nasi, atau digado begitu saja, gak butuh waktu lama untuk menghabiskannya.

Saya juga gak khawatir. Produk So Good Alhamdulillah halal. Di samping kaya protein, bersih, juga bebas zat pengawet yang berbahaya.

Label halal pada produk So Good yang bikin tenang

Informasi nilai gizi produk So Good yang saya andalkan untuk kebutuhan gizi anak-anak saya

Bahan-bahan yang digunakan produk So Good yang terbebas dari pengawet berbahaya

Dan tentu, dengan adanya CERDIK, beli So Good juga makin semangat. Sebab anak-anak dapat 'mainan baru' yang unik dan juga seru.

Satu saja yang saya sayangkan. Kenapa CERDIK cuma ada 3 judul cerita? Dibanyakin dong. Terutama cerita-cerita dengan latar budaya nasional seperti Umbo Larage. Anak-anak pasti suka. Supaya mereka tahu kaya dan beraneka ragamnya kebudayaan Indonesia.

Oke Deh, 
Manfaat dongeng dan cerita sudah saya rasakan sendiri. Selain menciptakan kenangan yang indah yang tak terlupakan walau sudah berpuluh tahun terlewati, dongeng dan cerita sedikit banyak membentuk kepribadian dan pola pikir saya. Tentunya hal itu tak lepas dari peran almarhum bapak saya yang menjadi sang pencerita. Saya yakin, yang demikian tak hanya terjadi kepada saya. Orang lain pun sama. Mendapatkan manfaat yang banyak dari cerita dan dongeng yang mereka terima dari orang-orang tua mereka.

Zaudan main sendiri So Good CERDIK

Zaudan main sendiri So Good CERDIK

Zaudan main sendiri So Good CERDIK

Semoga saja kita juga bisa berbuat hal yang sama kepada anak-anak kita. Menciptakan memori indah melalui dongeng dan cerita. Sekali pun tantangannya sangat berat dari gadget dan internet.

Baiklah teman-teman, sampai ketemu di tulisan saya berikutnya. Semoga tulisan saya bermanfaat. Bye bye!

Main So Good CERDIK bersama-sama

1 komentar:

  1. Eta Aa Fauzan meni enakeun andeprok di lantai y teh serius pisan dengerin dongeng cerdikna abis keren sih aplikasina 😁

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)