25.12.13

E-learning, Solusi Belajar Tambahan yang Tepat di Zaman yang Serba Cepat

Kemajuan  dunia modern membuat segala sektor kehidupan bergerak sangat cepat. Begitu juga dengan arus informasi. Tak hanya dalam hitungan hari. Pergerakan detik demi detik, kini mampu tersampaikan tanpa batas, dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia yang lain. Tak ayal, perkembangan dunia digital ini menjadi tak hanya menjadi sekadar gaya hidup, tetapi juga kebutuhan bagi semua kalangan. 

Dunia pendidikan adalah salah satu bidang kehidupan yang terkena dampak ini. Karena hal ini, dengan mudah, kita dapat menyaksikan pergantian buku-buku ajar dan buku-buku pegangan siswa serta guru yang direvisi dari tahun ke tahun. Sebabnya tentu bukan hanya untuk menyempurnakan edisi sebelumnya agar lebih update, kesesuaian dengan kurikulum yang terus mengalami perubahan, juga merupakan salah satu penyebabnya.

Fenomena tersebut sangat membuat dilemma. Di satu sisi, perubahan untuk penyempurnaan, memberikan tujuan yang baik, yaitu kesesuaian dengan keadaaan. Akan tetapi di sisi lain, ketidakmatangan kurikulum karena belum apa-apa sudah diganti serta mubazirnya buku-buku dan alat penunjang pengajaran di tahun-tahun sebelumnya yang tidak bisa dipakai lagi, membuat pemborosan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Tak pelak, bergonta-gantinya kurikulum beserta alat penunjang belajar mengajar ini menimbulkan pro dan kontra di sana-sini.

22.12.13

IBU, Cinta Tanpa Akhir

Malam itu begitu sempurna. Bintang dan Rembulan bersinar dengan cerahnya. Secerah hatiku yang dipenuhi sinar kehidupan dan harapan yang akan dimulai esok pagi. Ya, semenjak pagi hingga malam beranjak, hari rasanya memang begitu bersahabat. Tak ada setitik pun air langit yang jatuh ke bumi. Sepertinya mereka sangat mengerti. Hari itu, malam itu, dan esok hari adalah milikku. Hari yang akan sangat bersejarah untuk aku, dan kehidupanku.

Air langit memang tidak jatuh di sepanjang hari itu. Dia ternyata pindah ke ujung mata mamaku. Awalnya, hadirnya tak bisa aku rasakan. Tapi sembab matanya, perubahan warna matanya, hingga isak dari hidungnya jelas kentara pada sosok perempuan yang sudah melahirkanku itu.

“Mama, nangis?” tanyaku heran.
“Enggak,” jawabnya pelan sambil menebarkan seulas senyum yang dipaksakan.
“Kenapa nangis?” tanyaku lagi.
“Enggak nangis, ah!” Mama menghindar tatapan mataku.
“Mama… kenapa?” tanyaku memberondong.

1.12.13

Di Solo... Semua Ada!

Berbicara mengenai Solo, entah kenapa, pikiran saya langsung teringat pada teman-teman saya yang berasal dari kota ini. Meski sifatnya berbeda-beda, ada kesamaan yang sangat jelas di antara mereka. Ya, kesamaan itu tak lain dan tak bukan adalah keramahan dan tutur katanya yang halus serta lemah lembut. Selalu. Tak hanya perempuan, teman-teman lelaki pun begitu. Dan sejak saat itu, hampir dipastikan, setiap kali saya bertemu dan berbincang dengan orang baru yang berlogat Jawa dan tutur kata yang halus dan lemah lembut serta ramah, pikiran saya langsung menebak, “dia pasti orang Solo”. Walaupun sekali dua kali salah, tebakan saya sering benar adanya.

http://3.bp.blogspot.com/
Kesan positif lain yang tergambar di benak saya jika membayangkan kota Solo adalah Joko Widodo alias Jokowi. Yupp! A Rising Star yang beberapa waktu lalu sukses menjadi Walikota di kota Solo ini rasanya tak bisa dipisahkan dari kota tempat lahirnya ini. Kesuksesannya membangun kota Solo sehingga membuatnya terpilih menjadi walikota terbaik ketiga di dunia di awal tahun 2013 lalu dan kemudian mendapat banyak dukungan rakyat Jakarta untuk menjadi gubernur di ibu kota, sungguh sangat memukau siapa saja. Belum lagi kesederhanaan, ketegasan, dan metode ‘blusukan’ yang begitu melekat di dalam dirinya. Semua semakin menambah kesan positif saya terhadap kota Solo.

Percakapan yang panjang dan lebar beberapa waktu lalu untuk mengenal kota Solo dengan seorang teman asli Solo, cukup membuat saya melongo. Karena selain keramahan, kelemah-lembutan, dan juga Jokowi, ternyata ada banyak hal menarik lain yang tidak saya ketahui tentang kota Solo.