31.10.13

Notebook Tipis, Kerja Online Makin Praktis

Sebagai emak-emak yang biasa ber-multitasking ria, diam adalah kegiatan yang paling malas untuk dilakukan. Mau itu di rumah, di sekolah anak-anak, atau bahkan di mal saat jalan-jalan, ada saja hal yang kudu dikerjakan. Dan menulis adalah si pembunuh waktu favorit sehingga paling banyak aku lakukan saat diam itu. 

Dulu, nulis cerpen, nulis buku, atau nulis artikel untuk media cetak adalah jenis nulis yang paling doyan aku lakukan. Sebabnya tentu saja sebab ketiga jenis nulis ini bisa ngasilin uang saku. Tapi sekarang, sejak kenal deket emak-emak keren yang hobi dan jago ngeblog, ngisi buku harian di dunia maya itu menggeser hobiku yang dulu. Sekali pun ngeblog gak ada bayarannya. Dan kalau pun ngeblog untuk lomba, belum tentu juga kemenangannya. Jujur, ngeblog itu ngasih kepuasan tersendiri yang gak bisa diungkapkan. Apalagi kalau tulisanku yang diposting itu dikomen orang lain atau menang lomba. Pulsa sepuluh ribu saja, rasanya aku sudah jadi raja dunia. Bener-bener indah deh!

Salah satu ekspresi di saat menang.
Harus pake manyun-manyun gitu, ya? :p

Semua orang yang gemar nulis pasti setuju. Nulis yang paling nyaman itu pasti di depan laptop atau notebook. Apalagi buat aku. Selain bisa sekalian pakai berbagai program, benda pintar ini sangat bersahabat dengan tangan dan jari jaheku yang gede-gede. Dengannya, dijamin gak ada typo atau salah-sala kata. Itu sebabnya, ke mana pun aku jalan, si notebook perjuangan selalu menjadi teman.

27.10.13

Rekreasi Seru yang Penuh Pengalaman Baru

Siapa bilang kalau jalan-jalan ke mal itu identik dengan konsumerisme? Dan siapa juga yang bilang jika rekreasi ke pusat perbelanjaan modern itu tidak mendidik anak-anak? Apa yang saya alami bareng keluarga, kemarin, sangat jauh dengan apa yang selama ini disangkakan orang-orang, lho. Dan sebaliknya, kami mendapat banyak pengalaman luar biasa yang sarat akan manfaat.

Yupp! Kemarin, saya sekeluarga jalan-jalan ke mal. Dengan maksud untuk refreshing Aa Radit setelah seminggu penuh UTS, kami pun memilih Trans Studio Mal Bandung sebagai tempat tujuan. Awalnya kami ragu, sebab wiken kemarin itu jatuh di tanggal tua. Namun berbekal keyakinan bahwa rekreasi itu tak harus menghabiskan banyak uang, kami pun pergi dengan penuh semangat.

Sesampainya di Trans Studio Mal, wajah Aa Radit dan Baby Zaudan semakin semringah. Keramaian yang ada di sana, rupanya menjadi penyebabnya. Ya, ternyata di sana sedang diselenggarakan sebuah acara besar. Namanya Mall Performance Bebestar 2. Tak hanya Aa Radit dan Baby Zaudan saja. Saya dan ayahnya anak-anak juga sangat penasaran.

Suasana acara (tampak depan dan atas)

26.10.13

Bete? Bikin #RecycledCrafts Aje!

Hari ini ceritanya bete. Jalan-jalan abis anak-anak UTS terpaksa gagal. Penyebabnya apalagi kalo bukan Mister Suami yang tiba-tiba ga jadinya liburnya. Ya, rekan kerjanya ternyata minta dia untuk ngisi materi LDKS anak-anak SMA. Dia sendiri padahal guru SMP. Katanya kasian, si temannya itu gada yang bantuin. Dan temannya ini udah banyak banget bantuin dia. Untung aja kemaren sore dia pulang bawa blackforest sebagai kue ultah. Kalo enggak, waduh, dijamin deh esmosi ga henti-henti. Atau emang jangan-jangan kemaren dia beli kue itu biar diijinin pergi? Weleh... hehehehe. Apa pun deh. Sing penting, janji dia untuk geser waktu jalan-jalan ke hari besok bisa dipenuhi. Kasian anak-anak, sutres abis uts. Apalagi emaknya, agenda nyari wrap watch yang selama beberapa malem bikin gak enak makan dan tidur (etdah, lebay), sangat urgent untuk segera dilakukan.

Sedikit bete tadi ternyata berimbas ke males nulis (#alibi). Akhirnya, tanpa banyak cingcong, jadilah waktu di depan laptop dihabiskan untuk ngintip Pinterest. Yang dicari tentu saja barang-barang lucu sebangsa wrap watch tadi. Tapi setelah beres dengan bookmark item-item kiyut itu, seperti biasa, ritual ditutup dengan buka kategori Crafts. Eh tiba-tiba sebuah ide muncul. Aha! Sepertinya bikin recycled crafts akan menyenangkan. Anak-anak juga pasti akan ikut senang. Hihihi... kayak ide brilian aja! :D

24.10.13

Lebih Produktif dan Semakin Eksis dengan Notebook Tipis yang Ekonomis

Sebagai seorang emak beranak 3 dengan tanpa asisten rumah tangga, menyalurkan hobi nulis dan ngeblog itu bukan hal yang mudah. Apalagi jika salah satu dari anak-anak itu adalah balita yang lagi belajar jalan. Bisa dipastikan, anteng sedikit di depan laptop, si balita udah jatuh duluan.

Bukti sebagai emak 3 anak :D

Menulis adalah ‘me time’. Karenanya, setiap hari, walau pun bukan naskah buku, artikel, atau pun apdetan blog dan cuma curhatan di facebook atau pun ocehan di twitter, mutlak aku lakukan. Tanpa itu, bisa dipastikan, hidupku jadi timpang dan tak karu-karuan. Lebay? That’s every woman's middle name, kan? :D

Agar bisa eksis, narsis, serta tetap bisa nulis, aku butuh gadget yang keren. Gak sekadar bisa browsing, ngeblog, atau pun ngapdet di media sosial. Performa, tongkrongan, spek, hingga harganya juga harus keren. Tentu saja, sebab me time ini dijabanin tak hanya di rumah saja. Di sekolah anak saat mereka sedang anteng belajar bareng gurunya; di meja foodcourt saat anak-anak bermain di KiddyLand; di pinggiran kolam renang saat anak-anak dan suami main air; hingga di dapur di sela-sela memotong sayuran ketika memasak. Belum lagi menulis pada saat seminar, workshop, pelatihan, atau menjadi instruktur menulis di luar rumah. Tanpa gadget canggih dan keren, mustahil semuanya bisa dilakukan.

Berbagai aktivitasku di dunia menulis dan blogging

21.10.13

Meet Chef Arnold bareng Emak-emak Blogger

Beberapa waktu lalu, saat MakPuh Indah Julianti di grup Emak-emak Blogger ngasih kuis yang hadiahnya tiket gratis ikut demo masak bareng Chef Arnold, aku seneng bukan kepalang. Soalnya, selain bisa ketemu chef nan kiyut itu, untuk pertama kalinya, aku juga juga berkesempatan ikut kopdar bareng Emak-emak Blogger Bandung. Jadi ga heran, dengan semangat '45, aku pun ikut kuis itu. Dan Alhamdulillah, terpilihlah aku bersama 9 emak blogger asal Bandung lainnya. 

Begitu mendekati Hari H, kekhawatiran untuk bisa ikutan acara ketemu Chef Arnold mulai dateng. Si kecil #BabyZ tiba-tiba sakit. Entah karena mau ditinggal emaknya atau emang si sakit itu keterlaluan :D, #BabyZ pun jadi rewel. Dari mulai muntah-muntah, diare, panas, sampe batuk pilek. Tapi Alhamdulillah, walau pun gak ke dokter karena aku males (gara-gara dokter-dokter di Soreang itu demen banget ngasih antibiotik, apa pun sakit si bayi dan aku gak tega liat si bayi harus nenggak antibiotik sampe habis), akhirnya #BabyZ pun sembuh. Ya, batuk pilek dikit mah jamak lah ya. Itu mah emang penyakit yang awet. Nanti juga sembuh sendiri. 

Hari Minggu tangal 20 Oktober pun tiba #halah. Ternyata eh ternyata, batuk pilek #BabyZ makin parah. Mendekati jam-jam aku harus pergi, si bungsu yang biasanya tidur siang tibra itu, mendadak rewel. Sempat terpikir untuk cancel ikut acara itu. Tapi karena udah kadung janji dan gak enak sama Emak-emak Blogger yang udah dikasih jatah 10 tiket dan kalo aku ga pergi berarti buang 1 tiket sekaligus ngilangin kesempatan emak blogger Bandung lainnnya, aku pun nekad untuk pergi. Satu jam sebelum pergi, si bayi yang mau berumur 1,5 tahun itu pun, aku kasih obat. Eh ternyata, batuk pilek dan ingus-ingusnya yang sejabrod itu mau juga berkurang. Alhasil, dia pun bisa dibebenjoin neneknya. So, aku pun bisa pergi melenggang dengan tenang. Bareng misua tercinta tentunya.

19.10.13

Si Jago Kandang yang Kian Cemerlang

“Mi, waktu kecil cita-citanya apa sih?” tanya Radit sepulang sekolah, sewaktu dia masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
“Dokter,” jawab saya. “Eh, kok nanya cita-cita. Tadi ditanya ibu guru di sekolah?” saya balik bertanya.
“Iya,” jawab Radit pendek.
“Radit jawab apa?” tanya saya lagi.
“Enggak jawab apa-apa. Malu!” Radit terdiam.
“Kok malu?” saya terheran.
Radit cuma tersenyum.


Percakapan kami mengenai cita-cita Radit waktu itu, adalah kali yang pertama. Sebab sesudahnya, Radit menjadi sering bercerita kepada saya mengenai hal yang sama. Sebelum ditanya ibu gurunya tempo hari, Radit pernah mengutarakan ketertarikannya untuk menjadi seorang astronot. Keseruan saat bisa melihat bintang dan juga bulan secara langsung, konon menjadi alasan dia. 

Begitu masuk kelas 1 SD, cita-cita Radit berubah lagi. Kekaguman dia akan sosok seorang pilot yang bisa menerbangkan pesawat terbang, membuat dia ingin menjadi orang yang serupa. Ya, seorang pilot. Menurutnya, sambil mengemudi alat yang hebat, dia bisa sekalian keliling dunia.

Hobi Radit dalam bermain game ternyata juga memengaruhi cita-citanya. Tanpa banyak berpikir, dalam sebuah percakapan, dia menyatakan perubahan cita-citanya itu. Lagi-lagi alasannya hampir sama. Membuat game akan sangat mengasyikkan. Dan katanya, dia akan membuat game-game impian yang selama ini sangat diinginkannya.

13.10.13

Horace Wells, Dokter Pertama Pengguna Zat Anestesi (1815-1848)

Credit
Penggunaan obat-obatan yang sekarang dikategorikan sebagai narkoba sebenarnya sudah lama diketahui. Di zaman Romawi kuno, Hypocrates bahkan sudah memakai opium sebagai obat tidur. Di abad ke-15, bangsa Indian juga menggunakan opium di dalam upacara ritual. Di Indonesia sendiri, zat-zat yang termasuk psikotropika sudah masuk di abad ke-17 yang diperkenalkan oleh Belanda.

Narkoba di dunia medis merupakan barang yang legal. Hal ini karena barang-barang tersebut digunakan untuk keperluan penenang, penahan rasa sakit, anestesi, hingga obat untuk penyakit tertentu. Akan tetapi karena banyak digunakan di luar dunia medis, pemakaian barang-barang ini disebut sebagai penyalahgunaan.

Adalah Horace Wells, seorang pria berkebangsaan Inggris yang menjadi dokter pertama, tepatnya dokter gigi pertama di dunia yang menggunakan ‘narkoba’ sebagai zat anastesi atau zat pembius guna menghilangkan rasa sakit ketika dilakukan pembedahan jaringan tubuh. Berkat jasa beliau, kini kita bisa melakukan bedah operasi jaringan dan organ tubuh tanpa rasa sakit.

12.10.13

Jenis-jenis Narkoba Selain Golongan Stimulan

Menyimak berita mengenai narkoba tentu membuat kita tergerak untuk mencari tahu segala sesuatu tentangnya, selain ekstasi, ganja, dan zat katinon yang sudah dijelaskan di artikel sebelumnya. Apa saja jenis-jenis barang haram tersebut? Apa pula efek-efeknya terhadap tubuh? 

Definisi narkoba
Dari asal katanya, Narkoba berarti NARkotika, psiKOtropika dan Bahan/zat Adiktif. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia, WHO, narkoba adalah semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukkan ke dalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis. Di sini tidak termasuk makanan, air, dan oksigen yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.

Definisi narkotika sendiri adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan psikotropika adalah zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Adapun zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. 

Dari definisi narkoba di atas, para ahli menggolongkan narkoba ini menjadi tiga golongan besar berdasarkan efeknya terhadap susunan saraf pusat. Golongan ini antara lain stimulan, depresan, dan halusinogen.

Narkoba, Barang Haram yang Melenakan

Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan sebuah berita yang menguasai media massa. Sebenarnya bukan hal yang baru, akan tetapi karena pelakunya ‘tidak biasa’, kasus ini menjadi luar biasa. Ya, berita itu adalah berita tentang penggerebekan artis-artis ibu kota yang sedang pesta narkoba. Ganja, ekstasi, dan sebuah narkoba jenis baru (katinon) konon terlibat di dalam penggerebekan ini.

Pesta narkoba tentu saja merupakan hal yang ilegal. Jangankan dilakukan secara bersama-sama, sendirian mengonsumsi narkoba saja sudah dilarang. Seperti apakah narkoba yang dikonsumsi para artis ibu kota tersebut? Apa efek dari narkoba-narkoba tersebut sehingga penggunaannya dilarang? Berikut ini uraiannya.

RM Warung Hejo, Tempat Makan Bercita Rasa Unik dengan Tempat yang Antik

Anda yang sedang atau akan berlibur di kota Bandung, tak ada salahnya mencoba suasana baru. Ya, suasana ini jauh sekali dari hingar-bingar kota Bandung yang kini mulai menyerupai kota Jakarta dalam hal macet dan juga panasnya. Liburan yang satu ini tepatnya berada di atas kota Bandung, yakni kota Lembang. Di kota kecil nan asri ini, Anda akan mendapatkan sensasi liburan yang berbeda, terutama dalam hal wisata kuliner.

Lembang merupakan kota sejuk yang masih dipenuhi hutan. Cuacanya yang adem, udaranya yang segar, lingkungannya yang masih bersih, serta penduduknya yang ramah membuat Lembang patut menjadi tujuan utama sebagai tempat untuk menghabiskan masa liburan. Apalagi kini, sarana dan prasarana yang menunjang untuk liburan di sana semakin lengkap. Mulai dari hotel, penginapan, tempat wisata, hingga rumah makan. Semuanya dijamin akan membuat Anda lupa akan kepenatan rutinitas yang dijalani sebelum liburan.

Satu dari sekian banyak tempat makan di Lembang tersebutlah Rumah Makan Warung Hejo – Sambel Hejo. Rumah makan ini tak jauh dari salah satu tempat wisata terkenal di Lembang, yaitu tempat wisata Air Terjun Maribaya. Tepatnya ada di jalan Kayu Ambon nomor 102 Lembang. Sebelah utara dari Pasar Lembang.